2.Perpustakaan

25 3 0
                                    

Hari ini kelas XI IPA 2,Ditugaskan oleh guru bahasa indonesia menuju perpus untyk mencari novel dan menulis sinopais novel.Mereka berjalan menuju lantai tiga.

Giva dan kedua sahabatnya itu berjalan di paling belakang,mereka tidak suka buru-buru dan lebih nyaman dengan ketenangan, sederhana mungkin cara mereka bahagia. Dengan berjalan bersama tanpa ada pengganggu pun bisa membuat mereka senang.

Giva dan kedua sahabatnya sampai di perpustakaan dan mengambil tempat duduk untuk membaca novel yang telah mereka ambil.

"Udah selesai belum kalian?" Tanya giva memulai pembicaraan.

"Udah dong gue kan otak cerdas, liat sekali aja langsung bener." Ucap dita dengan nada membanggakan diri sendiri.

"Alahh, palingan juga lo nyontek aja bangga" jawab agatha dengan nada setu oktaf lebih tinggi.

"Yee, pala lo peang nyontek, jelas jelas gue kerjain sendiri dari tadi, lo kali yang nyontek" sarkas dita sambil menyonyor kepala agatha.

Agatha mendengus. " udah ihh, kaya anak kecil tau nggak, orang sama sama suka nyontek masih aja berantem." Giva menengahi kedua insan itu, yang kini hanya nyengir memperlihatkan deretan giginya.

🍀🍀🍀

Jam menunjukkan pukul 15.30,waktunya SMA Dhirgantara pulang.

"Lo balik sama siapa giv?" Tanya agatha.

"Emm kayaknya dijemput sama bang rava " jawabnya sambil menyampirkaan tas di punggung nya.

"Oh,yaudah gue duluan ya sama dita." Pamit agatha sambil melambaikan tangan.

Giva melangkah menyusuri koridor yang agak sepi, karna bel pulang berbunyi 10 menit yang lalu, dan siswa sudah pada pulang.

Giva sampai di depan gerbang menunggu kakak nya menjemput. Dia mengambil benda pipih dari sakunya,lalu tangan mungilnya mengetik sebuah pesan.

"Bang cepetan gih, gue tunggu di depan gerbang . Gc!!"

Giva menunggu balasan pesan yang ia kirim kepada kakaknya. Merasa ponselnya tidak kunjung berdering, dia hanya menumpukan dagunya pada telapak tangan nya.

Duhh ni orang niat jemput nggak sih?!. Batin giva.

Giva melihat seekor kucing di tengah jalan,dan melihat sebuah motor sport melaju dengan kecepatan tinggi dari kejauhan. Dia berlari menghampiri kucing tersebut.

"STOPPP!!" Teriak giva sambil merenrangkan tangan nya.

Chiiittttt....

Montor besar itu berhenti mendadak.

"Woii!! Lo mau cari mati" maki cowok itu yang masih berseragam sama seperti yang giva kenakan.

"S-sorry" lirih giva,dia menatap mata cowok itu sendu. " g-gue cuma mau selamatin kucing ini" lanjutnya gugup sambil melirik kucing itu.

"Minggir." Ucapnya dingin.

"Eh.. entar dulu, emm.. bantuin gue bawa kucing ini ke pinggir, gue nggak berani megang,gue takut." Pintanya sambil menatap penuh harap kepada cowok itu.

Tetapi bukanya menjawab cowok itu malah bengong menatap giva dengan tatapan tak dapat di artikan.

Giva melambaikan tangan nya di depan wajah cowok itu,dan seetika cowok itu memalingkan wajahnya kesamping sambil berkata. " nggak ada waktu." Ucapnya dingin lalu memutar kunci morornya.

OppositeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang