"Kok baru pulang? Habis dari mana kamu dek?"
Sebuah suara yang bertanya tetapi tidak menghentikan langkah gadis yang bernama Nata. Gadis itu terus menaiki tangga tanpa menghiraukan pertanyaan dari kakaknya.
"Nata, apa ayah tidak pernah mengajarkan kamu sopan santun" tegas Aldyray -ayah Nata
"Sudahlah, kalian makan saja biar bunda yang ajak Nata" suara Bunga yang mengintruksikan anak dan suaminya agar melanjutkan makan. Bunga berdiri dan langsung menaiki tangga menuju kamar Nata
Tok.... Tok... Tok..
Tok..... Tok..... Tok...
Tok...... Tok........ Tok.....
Akhirnya, Nata memutuskan untuk membuka pintu kamarnya. Nata keluar menggunakan piyama tidurnya dan melihat bundanya yang sudah menunggu di luar, Nata dan bunda masuk ke dalam kamar.
"Kamu kenapa Nat?" tanya Bunga -bunda Nata
"Tidak apa apa"
Tanpa mereka sadari ada yang mendengarkan pembicaraan mereka dari balik pintu
Tok.... Tok..
Gadis tersebut mengalihkan padangannya yang menghadap lurus sekarang menjadi ke arah pintu. Terkejut? Rupannya ayahnya yang mengetuk pintu tersebut
"Bunda keluar saja biar ayah yang mengajaknya untuk makan malam" perintah ayah Nata
"Baiklah, kalau gitu bunda duluan ya nak"ucap bunda langsung keluar dari kamar Nata
Nata menatap ayahnya dengan ragu ragu takut jika nanti ia akan dimarahi oleh ayahnya itu
"Ikut saya." gadis yang berpakaian piyama tersebut menurut, ia mengekor di belakang dan sampai di ruang yang jauh dari orang-orang
"Apakah kamu tidak bisa sehari saja tidak membuat keributan?!! "tanya Aldy kesal dengan anak tang satu ini.
"Memangnya saya buat ulah apa?" tanya balik Nata dan itu membuat Aldy kesal
"Apakah kamu tidak bisa menjawab pertanyaan kakak mu Citra? Kamu pernah tidak diajarkan sopan satun? Citra baru saja pulih dari koma nya beberapa hari yang lalu setelah 10 tahun di Jerman dan itu sem---"
Nata langsung pergi dan turun ke meja makan karena ia tau apa yang akan ayahnya katakan selanjutnya. Aldy menghela napas kasar menghadapi anak perempuan itu membuatnya selalu emosi.
"Jika bukan karena Citra, saya tidak mau berbicara bahkan mengajaknya untuk makan malam bersama". Aldy berbicara pelan namun tetap saja Nata masih dapat mendengarnya. Gadis itu merasakan sesak di dadanya mendengar ucapan yang di dengarnya barusan.Nata duduk dan langsung makan tanpa mengucapakan sepatah kata apapun. Jujur, ia baru pertama kali makan di meja makan bersama sama seperti ini setelah bertahun-tahun lamanya. Rumah yang sangat besar sama sekali tidaj berarti baginya. Aldy duduk dan melanjutkan makannya. Mereka semua makan dalam diam, hanya ada suara dentingan garpu dan sendok.
Nata sudah selesai makan dan langsung pergi dari meja makan tersebut tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Gadis itu langsung ke kamar dan menguncinya seperti biasa. Di meja makan Citra bingung dengan sikap adik perempuannya yang satu ini. Entah mengapa ia merasa aneh di sini. Citra merasa keluarganya tidak seperti dulu, keluarganya yang sekarang sudah berbeda seperti ada yang hilang. Dulu, dia meninggalkan rumah ini selama bertahun tahun karena masuk rumah sakit dan koma selama 10 tahun di Jerman. Cirta merasa gagal menjadi kakaknya dulu Natalah yang paling dekat dengannya di bandingkan yang lainnya.
"Bun, apakah Nata selalu seperti itu?" tanya Citra dengan suara yang lirih
"Enggak kak, mungkin Nata sedang lelah"ucap Aldy berbohong, sebenarnya Aldy tahu mengapa anak itu seperti ini sekarang
"Baiklah kalau begitu, Citra pergi ke kamar dulu." pamit Citra pada ayah dan bundanya
"Asta ingin pergi kerja kelompok ya"
"Kalau gitu Ryan mau ke kamar saja" pamitnya langsung pergi
"Ayah akan melanjutkan pekerjaan ayah dulu bun" ucap Aldy pergi ke ruang kerjanya
Sekarang tinggallah Bunga sendiri, di meja makan yang sebesar ini
"Kenapa rumah ini sangat sepi? Tidak ada suara anak anakku tertawa atau bercanda canda lagi. Putri kecilku yang ceria telah berubah menjadi wanita yang dingin dan cuek. Aku merasa gagal menjadi ibu untuknya, apa yang tidak aku ketahui Tuhan tentang anakku Nata. Nata kembalilah menjadi putri bahkan malaikat kecil bundamu ini"ucap Bunga kepada dirinya sendiri, tetapi tanpa Bunga sadari ada orang yang mendengarkan itu semua ia langsung membekap mulutnya sendiri agar tidak terdengar suara tangisnya
"Maafkan putri kecilmu ini bunda"lirih gadis itu kepada dirinya sendiri. Nata pergi keluar dengan tangisannya
Senin, 6 mei 2019
Salam manis
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl
Teen Fiction"Ayah, sebenarnya apa salahku sampai segitu bencinya ayah denganku? Aku juga ingin di perlakukan layaknya manusia bukan layaknya binatang yang menjijikan. Apakah aku tidak bisa bahagia, ayah? Aku tidak kuat lagi Tuhan, aku lelah. Kapan semua ini ber...