1

73 7 0
                                    

Hari ini hari yang memalaskan bagi Ran,bagaimana tidak hari ini adalah hari Senin dimana ia harus mengikuti upacara bendera yang sangat membosankan menurut Ran.

💀💀💀

Upacara selesai saatnya semua siswa siswi SMU Garuda berhamburan ke kelas masing masing.

"Haduh buset capek banget dah gue pegel semua boyok gue." Celoteh Kelly salah satu sahabat Ran dan teman sebangku Ran.

"Hadeh lu,upacara ngoceh aja sambat capek lu!" Protes Bila sahabat lain Ran.
Sedangkan sahabat Ran mengoceh bergantian Ran hanya menanggapi dengan senyum.

Selang beberapa menit Ran beranjak dari tempat duduk dia dan hendak pergi.

"Eh lo mau ngapain bolos lo ya?" Cegah Kelly menutupi jalan Ran dan menuduh Ran.

"Eh lo pikir gue kayak lo,sukanya bolos pacaran " Ran menjulurkan lidahnya dengan maksud mengejek dan menerobos badan Kelly yang memenuhi jalannya.

Ran berjalan dari kantin sungguh ia sangat haus akan upacara nya tadi,maka ia hendak pergi beli minum tapi tiba tiba....

Brakkk

Kopi yang ada pada genggamannya tumpah ke baju seorang yang ditabraknya.

"Aduh maaf," pinta Ran sambil berusaha memebersihkan noda dibaju yang baru saja diketahuinya bahwa yang ditabrak adalah seorang wanita penting disekolah ini. Ia adalah Ibu Santi pemilik yayasan terbesar disekolah Ran.

"Ah iya nggak papa" ucap ibu Santi dengan ramah dan diikuti senyum manis nya.

"Nggak bisa Bu,saya cuciin ya?"

"Ah nggak usah,"

"Enggak buk,saya mohon saya merasa bersalah,"

"Yasudah baiklah"

Kirana POV

Setelah tragedi tabrakan tadi gue menemani Ibu Santi berganti baju dan hendak membawa pulang baju ibu Santi yang terkena kopi gue tadi untuk gue cuci.

Setelah mengganti baju,Ibu Santi malah duduk terenung,raut wajahnya sedih,bingung,dan cemas. Gue pun memberanikan diri bertanya kepada ibu Santi.

"Emm buk maaf kenapa ibu kelihatannya sedih?" Tanya gue dengan gugup.

"Ibu punya anak laki laki dia punya trauma berat dan indra penglihatannya telah hilang,dia jadi murung terus,saya bingung....
Saya udah carikan tentor untuk dia,agar dia bisa bersosialisasi tapi semua guru tentornya tidak betah...
Em kamu Kirana Sarasvati yang anak pintar itu? Kamu mau bantu saya buat jadi tentor sekaligus teman untuk anak saya?"
Ibu Santi bercerita panjang lebar ke gue.

Mendengar kalimat terakhir ibu Santi gue kaget

"Apa buk? Saya?" Tanya gue binging

"Iya,gimana mau?"

Yaampun gue aja orangnya kagak sabaran gimana suruh ngajar orang.

Gue hanya terbengong bengong memikir jawaban yang tepat.

"Dia usianya seusia kamu Ran,dia pinter kok,saya hanya mau dia punya teman." Nada Bu Santi sendu,gue jadi nggak tega.

"Em iya deh buk,saya banal jadi tentor buat anak ibu."

Kalimatku tadi disusul senyuman manis diwajah cantik ibu Santi yang tak tergerus umur.

Lalu ia memberi gue kartu namanya,gue terima dengan sopan.

Dan gue baru ingat gue ninggalin kelas, bisa mampus gue kalo ketauan bolos padahal kagak.

"Buk,saya pamit dulu ya,ada kelas, permisi buk"
Pamitku dengan agak menunduk agar sopan.

"Iya terima kasih Kirana."

💀💀💀

Hai guys,jadi ini cerita pertama aku,dan aku juga baru pemula ni ceritanya,jadi mon maap kalo banyak kurangnya
Jan lupa vote n koment ya,oh ya follow aku juga
^Yang mau ceritanya cepet up koment ya^🙏😄😇

wingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang