7

47 5 0
                                    

Hari ini Ran,masuk sekolah setelah ia menginap di rumah Al.

Hari ini cukup memalaskan bagi Ran,ia harus ulangan kimia sedangkan dia saja kemarin tidak belajar,tapi namanya saja Ran,Ran si otak encer,tenth saja Ran dengan mudah menyelesaikan soal demi soal kimia itu.

Disaat Ran hendak bersiap keluar ke kantin,tiba tiba ada keramaian di depan kelas Ran,suara gemuruh dan meronta terdengar oleh ran walau tak jelas,kerumunan orang pun dilihat Ran.

"Ayo Ran," ujar Bila pada Ran.

"Lo nggak liat itu rame banget gila bil,males gue,gu..." Ucapan Ran terpotong tatkala ia mendengar jeritan keras memanggil namanya.

"RANNN!!!! SINI RAN!!! GUE MAU NGOMONG!!!" Suara itu bisa terdengar jelas oleh Ran.

Ran dan Bila saling tatap,hingga Ran melangkahkan kakinya menuju sumber suara. Ra menyela banyak orang yang berkumoul melingkar disana.

"Dion?" Ucap Ran bingung dengan situasi nya,Dion yang dipegangi teman laki laki kelas Ran,seperti mencegah Ran untuk masuk.

"Ran kok lo keluar sih? Dia ini pasti cuma disuruh sama Frano,biar lo luluh!" Ucap Fauzan,teman kelas Ran.

Ran diam. Luka nya kembali lagi. Ia menunduk,memikirkan apa yang harus ia lakukan. Menepis ucapan Fauzan atau memberanikan diri.

"Enggak Zan,coba lepasin dia,gue mohon,gue mau ngomong sama dia." Setelah berpikir panjang Ran akhirnya menyuarakan suaranya.

"Lo yakin?" Tanya Fauzan yang setengah tak percaya.

Ran mengangguk. Fauzan memerintahkan teman temannya untuk melepaskan cengekeraman tangan mereka pada Dion. Dion langsung menarik tangan Ran keluar dari kerumunan siswa itu.

Mereka sampai pada taman sekolah Bagian belakang yang sepi.

Dion duduk di kursi Raman yang kemudian disusul oleh Ran.

"Temen temen kelas lo care ya sama lo" ucap Dion diiringi sunggingan senyum yang Ran sendiri tak tau apa maknanya.
Ran mengangguk.

"Mau apa lo?" Tanya Ran yang tak mau basa basi. "Soal Frano?" Tanya Ran lagi.

Dion mengangguk, yang tadi nya raut wajahnya penuh kekesalan,kini raut wajahnya menunjukan rasa sedihnya.

"Ran,kenapa sih? Ada apa lo sama  Frano?" Tanya Dion dengan nada yang rendah tapi berat,menggambarkan kekecewaan yang amat mendalam.

"Harusnya lo tanya itu ke sahabat lo!" Jawab Ran ketus yang hendak menutupi lukanya.

"Dia khianatin gue Yon! Gue benci sama dia! Gue benci!" Ujar Ran dengan isak tangisnya. Isak tangis yang sama saat ia curhat dengan Al dulu.

"Lo nggak tau Ran,lo nggak tau seberapa Frano cinta sama lo! Kalo gini,apa gue boleh bilang kalo lo itu egois,gue tau kejadiannya Ran,lo introgasi Kelly dan setelah itu,lo keluar dan langsung bilang putus ke Frano,tanpa denger penjelasan Frano satu kata pun. Satu nafaspun lo nggak biarin dia jelasin kejadiannya." Ujar Dion yang nampaknya semakin terbawa emosi.

"Gini Yon,kalo emang dia mau jelasin sesuatu oke kejadian itu sudah berlangsung berhari hari dan hasilnya nothing. Disini gue mau tanya sama lo,lo mau gue minta penjelasan Frano? Setelah mata gue ini liat sendiri perlakuan Frano? Gue yang harus ngrengek minta Frano jelasin semuanya? Dan nanti Frano jelasin dengan berdalih terus gue luluh atau nggak yang lebih parah dia jelasin yang malah biking gue semakin sakit? Please, I'm not fool!" Ucap Ran dengan air mata yang terus mengalir.

"Tapi Ran ada ses.." Ucapn Dion terhenti ketka bel masuk berbunyi.

"Sudah bel Yon,kalo masih ada yang lo mau omongin,next time ya,misi" Ran berjalan keluar meninggalakan Dion sendiri.

"Lo nggak tau Ran..." Lirih Dion.

Ran terus berjalan sambil mengusap air matanya.

Di jalan ia bertemu dengan Frano yang terus menatapnya,menatap dengan tatapan penuh arti yang tak dapat Ran arti kan. Tapi tak digubris Ran,seakan kebencian telah membuat Ran terus melangkahkan kakinya.

Saat sampai kelas,Bila menatapnya dengan tatapan seakan menagih cerita Ran.

"Ran,lo ngga papa?" Tanya Bila dengan nada khawatir.

Ran mengangguk. Hanya itu saja yang Ran tunjukan untuk merespon ucapan Bila.

"Ran guru nya pergi,tadi ketua kelas nya udah ngasih tau tugasnya. Dikumpulin masih minggu depan jadi kita free." Jelas Bila pada Ran.

"Oooh,oke" tanggal Ran.

"Emm Ran gimana? Apa yang dibilang Dion?"

"Ya gitu gajelas." Nada Ran tampak serak mengingat kembali percakapan Ran dengan Dion.

"Tentang Frano?" Selidik Bila,

Ran mengangguk.

"Tapi ya Ran,whatever tentang apa yang Dion bilang,tapi ya Ran,menurut gue ada sesutu yang besar banget yang buat Dion mau ikut campur urusan ini. Logos nggak sih? Laki laki kayak Dion mau ikut campur urusan asmara sahabatnya. Kalo Dion itu orang nya alay,jablay atau apalah yang enggak banget buat cowok, lah ini Dion itu kan geng dari Frano. Dimana mereka semua terkenal dingin dan galak,selama ini gue pikir Dion itu yang paling pingin diantara temen temen Frano. Tapi see? Dia tadi freak banget meronta ronta hanya pingin ketemu dan ngomong sama lo soal Frano." Jelas Bila panjang lebar.

Ucapan Bila ada benarnya dan logis,kini Ran berpikir sebenarnya ada apa. Tapi sekali lagi pikiran itu ditepis oleh otak Ran yang mengatakan bahwa itu mungkin hanya scenario dari Kelly dan Frano untuk menjebak Ran.

---

Hae gaes I'm comeback,maap ya lama ngga upload,sibuk banget soalnya,mumpung haornas ,jadi agak free🙌 walaupun besok aku ulangan kimia,doain ya😊
Hope you enjoy my story :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

wingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang