Jam menunjukkan pukul 00.20 WIB. Tiga remaja duduk bersama di depan api unggun sambil menikmati jagung bakar. Mereka masih belum terlelap dan berbincang-bincang di sana.
“Ei, sebenarnya cewek tadi itu kenapa sih?” tanya Tomy yang masih menyantap jagung bakar.
“Nggak tau tuh,” sahut Jody.
“Ya, menurut a ....”
“Udah nggak usah urusin orang lain,” potong Gavin.
Semua kini terdiam karena Gavin—si ketua OSIS telah memerintah. Suasana menjadi begitu membosankan. Mereka berempat masih duduk dan belum hanyut dalam mimpinya. Saat itu ada beberapa murid baru yang masih belum tertidur. Tomy mempunyai ide untuk bermain truth or dare.
“Hei! Gimana kalau kita main truth or dare aja?” tanya Tomy.
“Hm, boleh-boleh aja sih,” jawab seorang kakak kelas yang bernama Jody.
“Setuju, tapi nggak seru kalau cuma kita bertiga aja yang main,” sahut Gavin.
“Hm, tuh masih ada murid baru yang belum tidur. Kita ajak mereka bergabung aja yuk!” ajak Tomy.
Tomy langsung bangkit dan berjalan menghampiri beberapa siswa-siswi baru yang belum tertidur.
“Kalian mau main truth or dare nggak?” tanya Tomy to the point.
“Mau, Kak,” jawab para cewek serentak.
“Gimana kalau cowok? Pada mau ikutan nggak?” tanya Tomy lagi.
“Boleh,” ucap para cowok.
👻👻👻
Mereka sekarang sudah duduk membentuk sebuah lingkaran besar. Tanpa aba-aba Jody langsung memulai permainan itu. Dia langsung memutar botol dan arahnya berhenti di depan Tomy.
Jody bertanya, “Pilih truth atau dare?”
“Dare,” ucapnya mantap.
“Oke. Sekarang kamu cari satu cewek, lalu bawa dia ke sini.”
“Itu mah gampang,” ujar Tomy songong.
“Eits, tunggu dulu! Syaratnya lo nggak boleh pakai maksa,” pungkas Jody.
“Iya-iya. Nggak maksa juga nanti mereka mau ikut. Lagipula secara fisik gue kan ganteng,” ucap Tomy meninggikan diri.
“Yah, buktikan dong! Jangan hanya omong besar!” ujar Jody seakan-akan meremehkan temannya itu.
Tomy langsung bangkit dari tempat duduk dan mulai melakukan tantangannya. Tomy telah berjalan menghampiri banyak cewek. Namun, tidak ada satu pun yang mau ikut dengan dirinya.
“Maaf, Kak. Gue nggak mau. Coba cari yang lain aja,” terang seorang siswi.
Tomy merasa gagal karena tidak bisa menyelesaikan tantangan dari Jody. Dia mulai frustrasi karena tidak ada seorang pun cewek yang mau ikut bersamanya.
“Agrh ....” Tomy mengacak-acak rambutnya sendiri.
👻👻👻
KAMU SEDANG MEMBACA
Kairo Sakakibara [SUDAH TERBIT]
Horror[Sudah terbit] 29 Juli 2020 Lia Inaka, seorang gadis blasteran Jepang-indonesia yang memiliki kemampuan untuk melihat dan merasakan kehadiran makhluk tak kasat mata. Sejak bersekolah di SMA Kairo Sakakibara, beberapa keanehan mulai menimpa dirinya...