Pranggg..pranggg..
Sudah 3 tahun belakangan ini ia disuguhkan dengan pemandangan kacau saat membuka mata.
Padahal ia selalu berdoa jika saat nanti ia membuka mata hanya ada pemandangan keluarga yang harmonis rukun seperti dulu lagi.
Namun mimpi hanyalah mimpi hal itu mungkin sudah musnah,tergantikan dengan suara perdebatan yang entah sejak kapan mereka berdebat dengan hal kecil,lalu ibu pun mulai membanting barang jika ia mulai mengingat hal itu kembali.
Suara perdebatan mulai menggema seisi ruangan.
Ia segera turun kebawah dan melihat apa yang sedang terjadi beberapa akhir ini.
Pecahan gelas kaca menyeruak seisi ruangan.
Gadis itu tersenyum sendu,semenjak adik perempuannya Vera meninggal dunia keluarga ini berubah 180 derajat.
Umurnya dengan Vera hanya selisih 1 tahun.
Adiknya meninggal karena depresi sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Saat adiknya masih menginjakan kaki dimasa putihbiru.
Seseorang merampas masa depan vera dengan menyetubuhi adik kecilnya yang tidak sadar karena pengaruh obat tidur saat itu.
Keluarga mereka saat itu masih menyandang keluarga terhormat dan terpandang.
Namun tidak untuk sekarang..
Desas desus kabar tentang adiknya dihamili ini mencuak melalui media sosial maupun media lainnya.
Membuat kondisi keluarga ini menurun drastis..satu per-satu aset keluarga itu harus dikorbankan untuk biaya rumah sakit karena berita itu membuat penyakit jantung yang di derita mama kumat lagi.
Namun aset itu tidak benar-benar habis dan membuat keluarga itu menjadi gelandangan.
Vera yang mengetahui jika mamahnya dirawat pun membuatnya semakin merasa hancur dan semakin bersalah.
Rasa bersalahnya selalu menghantui pikirannya.
Semua orang selalu memojokkan Vera dan keluarganya sehingga membuat Vera memutuskan mengakhiri hidupnya.
Mungkin ia berfikir jika dia tidak ada,keluarganya akan bebas dari hujatan-hujatan yang menyakitkan.
Namun salah, setelah vera mengakhiri hidupnya, banyak orang yang berasumsi jika salah satu dari pihak keluarganya lah yang membunuh atau mencuci pikiran Vera sehingga ia bunuh diri.
Dan dimulailah kehancuran dari keluarga ini.
Anak kesayangan dan kebanggaan keluarga mereka sendirilah yang menghancurkan keluarganya sendiri.
Walau sepenuhnya bukan salah Vera namun papah juga selalu saja memarahi Vera.
Kakak mana yang tidak merasa hancur saat adiknya selalu merasa terpojoki dan berakhir dengan tragis.
Kakak yang selalu memberikan segalanya untuk adik kesayangannya.
Kakak yang selalu menerima jika memang orangtuanya membagi kasih lebih untuk adiknya.
Namun sekarang tidak lagi..
Mungkin kalian berfikir kasih orangtuanya akan berpindah ke kakak tersebut namun,sayangnya tidak.
Kakak itulah yang menjadi korban dalam kehancuran keluarga ini.
Hidupnya yang dulu 13 warna kini menjadi 2 warna:hitam dan kelabu.
Air mata yang dulu sering keluar tertanda ia bahagia kini berubah menjadi air mata yang penuh luka.
Beberapa senyum di dirinya pun kini memudar yang tersisa ialah senyum sendu.
Hal yang paling ia takutkan adalah kehilangan dan perubahan.
Kini ia sedang menjalani fase keduanya.
"Chaa!!! bersihkan ini semua jangan keluar rumah sebelum semua ini rapih!!dengar?!"bentakan itu dulunya adalah sapaan halus dan hangat namun sekarang seperti kaca yang menusuk di relung hati chaca.
Chaca menghapus jejak air matanya lalu mulai mengambil pecahan kaca satu per satu.
Rasanya sulit sekali menjadi orang pendiam bagi orang ceria,sungguh.
Hal itu yang dirasakan chaca saat ini, bayangkan saja chaca adalah wanita yang bisa disebut hiperaktif,ceria,lucu dan humoris menjadi seseorang pendiam layaknya orang yang tidak bisa berbicara,diam melihat pertengkaran,menangis setiap malam,menunduk jika ada yang memaki.benar benar seperti orang 'Bodoh'.
Kedua orangtuanya pun benar benar kacau, seharusnya merekalah yang mengajarkan keikhlasan dan memulai hidup yang baru tanpa melibatkan mental anaknya yang lain,tapi lihatlah tidak ada yang peduli.
Keadaan inilah membuat anak tersisihkan, seringkali chaca berputus asa dan hampir mengakhiri hidupnya..namun ia tidak bisa melihat keluarga ini makin hancur karena ulah bodohnya itu.
Dan mau bagaimana pun mereka sempat memberikan warna sebelum hitam mengakhiri segalanya.
Ternyata masalah keluarganya pun berpengaruh bagi pertemanan Chaca.
Chaca paling anti dengan teman sedikit sebab ia ramah dan tidak suka memilih teman walaupun ia adalah seorang anak CEO terkenal dan keluarga terpandang namun ia tetap saja bersikap sederhana layaknya orang biasa.
Namun..
Dengan keadaannya yang sekarang membuat teman-temannya menjauh..mereka kira Chaca berubah menjadi sombong dan tidak ingin berteman dengan kelas bawah karena sikapnya yang pendiam bahkan senyumnya yang selalu tampak hadir kini tak ada sama sekali.
Sebenarnya Chaca ingin sekali bergaul dengan mereka namun hanya saja chaca takut teman-temannya menyinggungnya tentang keluarga..mungkin hal itu menjadi hal yang sensitif bagi chaca saat ini.
Terkadang setiap pelajaran yang berhubungan dengan keluarga selalu dihindari oleh Chaca.
Ia tidak ingin menunjukkan sisi rapuhnya lagi.
"Cukup untuk 3 tahun setelah ini tidak lagi!!"ia menghapus jejak air matanya lalu mengeluarkan senyum yang dulu selalu memancarkan kebahagiaan namun sekarang sedikit berbeda setengah bibir itu melengkung miring..yaa lebih tepatnya smirk yang baru ia tunjukan selama ini.
"Kita akan bertempur darah setelah ini"ucapnya mulai menggoreskan belingnya itu ke jari tengahnya.
Bacaa yaaa🖤
Thanks buat yang baca cerita ini🖤
•
•
•
Vote kalian sangat dibutuhkan
Tidak ada salahnya memberi komentar.. kita masih sama-sama belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
(R)E(V)ENGE
Ação(R)E(V)ENGE Cerita revenge a.k.a dendam yang mengisahkan seorang perempuan cantik yang memiliki warna-warna indah dihidupnya sebelum hitam dan kelabu berlabuh di hidupnya. Kejadian tragis yang terjadi pada adiknya beberapa tahun lalu membuat hidupny...