Cahaya matahari menyelinap masuk lewat celah gorden yang sedikit terbuka.Membuat sang empunya kamar terusik dengan cahaya pagi ini.
Matanya seolah tidak bisa terbuka mungkin efek karena semalaman ia menangis.
Bukan,tangisannya kali ini bukan tangisan tradisi dimalam hari seperti yang sering ia lakukan karena ia sudah berjanji pada dirinya sendiri ini adalah tangisan untuk yang terakhir kalinya.
Ia melirik kearah nakas mengambil figura yang sudah lusuh namun masih apik dirawatnya.
Ia langsung tersenyum,"awal indah untuk hari yang indah" gumamnya.
Tak lama kemudian ia mendengar perdebatan kembali antara kedua orangtuanya dibawah sana.
Ia memejamkan matanya lalu mengambil nafas seolah ia menguatkan dirinya untuk tidak menangis lagi.
Ia menghembuskannya dengan perlahan lalu segera melihat kebawah apa yang terjadi.
"KAMU ITU MEMANG TIDAK BISA MERAWAT ANAK DENGAN BENAR!!SEHINGGA ANAK-ANAK BERGAUL DENGAN BEBAS!!!"bentak papah menyalahkan mama.
Mama menangis,"kamu tega!! menyalahkan saya tanpa melihat diri kamu sendiri yang sibuk dengan pekerjaan!!kamu selalu saja memojokkan veraa!!kalau saja saat itu kamu tidak terus menerus mencaci maki vera!!dia pasti masih disinii!!!"chaca melihat mamahnya seperti ini merasa sesak ia benar-benar tak tega.
Chaca mendekat kearah mamanya memeluk mamanya dengan sayang.
Papahnya tertawa sinis,"jika saja penyakit mu itu tidak kambuh..harta kita tidak akan terkuras seperti ini..aku benar-benar menikahi perempuan pembawa sial!!"
Chaca benar-benar tidak menyangka papahnya sendiri mengatakan itu..ini adalah kata yang paling menyakitkan dan akan terekam jelas di pikiran Chaca.
"Kamu itu seharusnya bersyukur aku nikahi!!aku menaikan derajat mu!!tapi sayang sekali kamu malah-
"STOPPP PAHH STOPP!!CUKUP!!PAPAH NYADAR GAK SI APA YANG TADI PAPA UCAPKAN???AKU SAMPAI TIDAK MENGENALI JIKA PAPAH ITU PAPAH CHACA YANG DULU SELALU MEMBERI KEHANGATAN DI KELUARGA INI!!TAPI SAAT AKU MENDENGAR UCAPAN KOTOR PAPAH BARUSAN AKU BERFIKIR JIKA ADA IBLIS YANG MASUK KEDALAM TUBUH PAPAH???,CUKUP SELAMA INI CHACA DIAM PAH!!CHACA SAKIT MENDENGAR PAPAH SELALU SAJA MENYALAHKAN MAMA!"teriak chaca,ia tau jika ini kelewatan tapi ia benar-benar lepas kendali.
"BERANI KAMU MENAIKKAN VOLUME BICARAMU PADA PAPAHMU SENDIRI HAH?!!KAMU TIDAK PERNAH DIAJARKAN SOPAN SANTUN SELAMA INI?!!LARAS!!!KAMU BAHKAN TIDAK PERNAH MENGAJARKAN ANAK INI SOPAN SANTUN??!!HAH?!!"papah kembali menyalahkan mama.
"Aku tau aku salah pah..tapi papah jangan menyangkut pautkan ini dengan mama..kalo papah mau tau mama selama ini mengajarkan anaknya dengan amat baik pah,selalu memberi kasih sayang sebagai orangtua yang penuh tanggungjawab."Chaca sedikit menekan kata 'tanggungjawab' sedikit menyadarkan papahnya yang 3 tahun lari dari tanggungjawabnya.
Plakk
Tamparan itu benar-benar meruntuhkan air mata yang sedari tadi ia tahan.
Lagi-lagi ia gagal untuk menjadi wanita kuat.
"Dasar anak tidak tahu diri!!"setelah mengatakan itu papah pun pergi.
Chaca terdiam ia memegang pipinya yang terasa panas.
"Maaf nak..."ucap mama langsung beranjak pergi meninggalkan Chaca yang masih mematung.
Chaca bangun dari duduknya dan tersenyum kecut.
Ia keluar dari perkarangan rumahnya mencari udara segar dan menenangkan pikirannya.
Ia cukup terdiam ketika melihat rumah pohon yang cukup indah ditambah depannya terdapat danau.
Ternyata cukup jauh melangkah membuatnya lelah.
Ia menaiki beberapa tangga kayu yang menghubungkan dengan rumah pohon tersebut.
Saat baru saja mendudukan bokongnya ia terlonjak kaget saat melihat kaki dibalik pintu rumah kayu tersebut.
Chaca hanya saja takut jika kaki itu ternyata kaki seseorang yang dibunuh dan ternyata di buang kerumah pohon ini (erghh tragis sekali!).
Chaca menghampiri si pemilik kaki tersebut.
"Pria?"gumamnya.
Tubuh Chaca seketika lemas,tangannya bergetar hebat,keringat dingin mulai bercucuran.
Chaca kembali tersentak saat pria itu membuka matanya dan langsung menatap manik mata Chaca membuatnya risih.
"Lo siapa??"tanya pria itu bangkit dari tidurnya.
Chaca masi saja terdiam di tempatnya ia merasa perutnya mual.
"Eh eh..Lo sakit?"tanya pria itu meraih tangan chaca namun dengan cepat chaca menghentakkan tangannya.
Pria itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Aduhh nanti gua dikira ngapa-ngapain lo lagi"paniknya saat chaca masi saja enggan bicara, pandangannya kebawah dengan keringat dingin yang membasahi wajahnya.
'brukk'
•••
Chaca mengerjapkan matanya,kepalanya benar-benar pening.
"Ternyata Masi dirumah pohon"gumamnya sembari bangkit.
"Lo udah sadar?"muncul pria itu dari luar membawa beberapa minuman ringan.
"P-pliss j-jangan deket-deket gue"ucap Chaca lirih.
Pria itu mengernyit keningnya."kenapa?"tanyanya.
"G-gue pusing k-kalo deket-deket".
Pria itu mengangkat kedua ketiaknya lalu menciuminya berkali-kali."enggak bau tuh".
Chaca meringis pernyataan macam apa itu
'konyol'pikirnya.
"Bukan itu maksudnya"ucap chaca.
"Yaa trus kenapa lo pusing kalo gua deketin lo?"tanyanya lagi.
"Ck..Lo gabakal ngerti"jawab Chaca.
Pria itu mengernyitkan dahinya bingung.
"Sebelum gue ngejelasin semua pertanyaan lo boleh gak gue minum dulu,haus nih"terang chaca.
"Oiya nih...gua lempar atau gimana nih minumanya?"tanya pria itu sambil mengangkat kresek yang berisi minuman.
Chaca sedikit menyunggingkan senyumnya.
"Em..gelindingin aja"pria itu mengangguk patuh.
Chaca langsung menangkap minuman yang diberikan pria itu dan langsung meminumnya.
"So?"tanyanya setelah chaca meneguk setengah botol dari minuman itu.
Chaca berjalan untuk duduk ditepi rumah pohon itu.
"G-gue sebenarnya punya penyakit androphobia"jawab chaca membuat laki-laki itu terkejut.
Hay..minal aidzin walfaizin kawan-kawan..
Oiya penyakit androphobia itu kayak penyakit phobia ama lelaki gitu sih.. ciri cirinya juga kayak yang tadi Chaca lakuin kayak pingsan,mual,pusing, keringat dingin kalo laki-laki itu mendekat kearah dia (kecuali papahnya yaa guyss soalnya Chaca itukan udah kek lama Ama papahnya jadi udah terbiasa gitu beda Ama yang baru dikenalnya)kalo mau tau lebih searching dehh yaa:)
Vote terus biar lanjutt yaa gais:)
KAMU SEDANG MEMBACA
(R)E(V)ENGE
Ação(R)E(V)ENGE Cerita revenge a.k.a dendam yang mengisahkan seorang perempuan cantik yang memiliki warna-warna indah dihidupnya sebelum hitam dan kelabu berlabuh di hidupnya. Kejadian tragis yang terjadi pada adiknya beberapa tahun lalu membuat hidupny...