Tidak disangka, ternyata malam yang dijanjikan seminggu lagi berubah menjadi malam ini. Kalau dihitung, mungkin ini malam ketiga setelah Yusuf dan Rea menjelaskan kepada Syla bahwa dia akan di jodohkan. Yusuf maupun Rea sangatlah terkejut dengan apa yang dikatakan oleh kedua orangtua laki-laki yang akan di jodohkan dengan putri bungsunya. Bahwa mereka malam ini akan datang, untuk langsung melamar Syla.
Meskipun begitu, Syla masih belum mengetahui hal ini. Bahkan saat ini saja dia masih berkutat dengan laptop dan kertas kertas nya, di dalam kamar. Dengan menggunakan sweater berwarna biru, dipadukan dengan kerudung berwarna navy. Membuat dirinya terlihat semakin cantik, meskipun tanpa polesan makeup yang tebal.
TOK TOK TOK
Ketukan pintu dari luar, mengalihkan perhatian Syla dari berkas serta laptop nya. Sedari setelah magrib tadi, dia memang terus-terusan menekuni laporan-laporan di kertas serta laptop nya. Dengan segera, Syla beranjak dari duduknya untuk membukakan pintu. Meskipun sedikit aneh, karena sekarang belum saatnya untuk makan malam tapi pintu sudah diketuk.
Ketika membuka pintunya, terpampang jelas wajah cantik milik kakak nya yang sedang tersenyum. Dengan Raihan yang berada di gendongan nya.
"Ada apa kak? Ini belum saatnya untuk makan malam loh, masih jam setengah sembilan juga." ujar Syla menatap kakaknya dengan bingung.
"Memang bukan waktunya makan malam, Syla. Tapi di bawah ada seseorang yang ingin menemui kamu, ikut kakak ya." tawar Fiza dengan nada yang dibuat selembut mungkin.
"Emangnya siapa kak?" tanya Syla seraya mengerutkan keningnya bingung.
"Pokoknya ada deh, kamu sekarang ayo ikut kakak ya." pungkas Fiza dengan tegas. Lalu dia berlalu dari hadapan Syla yang masih bingung.
Tidak lama kemudian, Syla pun akhirnya mengikuti kakaknya untuk turun kebawah. Dengan sweater yang membuat nya semakin lucu, dan menambah kesan kalau dia masih terlihat muda. Padahal umurnya itu sudah 25 tahun.
Dengan langkah anggun nya, Syla mulai menuruni satu persatu anak tangga. Setelah berada di bawah, Syla mulai melangkahkankan kakinya menuju ruang tamu. Samar-samar, dia bisa mendengar suara orang tertawa yang sangat bising lewat telinganya. Karena sudah ingin cepat tau, Syla pun segera mendekati ruang tamu dengan langkah tergesa.
Saat sampai disana, dia bisa melihat kedua orangtua nya serta kakaknya. Tidak lupa dengan kedua laki-laki dan wanita paruhbaya yang masih terlihat muda. Lalu, ada satu sosok yang menarik perhatiannya. Seorang laki-laki dengan pakaian pilot, yang sedang menunduk memainkan ponsel nya. Syla berfikir, apa mungkin laki-laki itu adalah laki-laki yang akan dijodohkan dengan nya? Sampai akhirnya, dia mulai duduk di dekat kakak nya.
"Syla, kamu kenapa tidak ganti baju dulu sayang? Ini ada calon mertua kamu loh." tegur sang Ummi yang menatap kehadiran Syla, yang dengan enaknya langsung duduk di sebelah kakak nya.
"Memang apa salahnya sih ummi? Kan Syla juga menggunakan baju yang sopan, dan tidak mengumbar aurat." balas Syla seraya mengerucut kan bibirnya lucu. Membuat kedua pasangan paruhbaya di depannya menatap dengan terkekeh geli.
Laki-laki yang berbaju pilot itu akhirnya mendongakkan kepalanya, saat dia mendengar suara dari gadis yang katanya akan di jodohkan dengannya. Saat sudah menatap dengan jelas gadis itu, mata laki-laki itu membulat penuh. Namun berbeda dengan Syla yang malah menatapnya bingung.
"Di jaga matanya Ad." sindir ayah laki-laki itu, kala melihat putranya menatap Syla.
"Kamu gadis yang berada di bandara waktu itu kan? Masih ingat saya?" tanya laki-laki itu tanpa menghiraukan sindiran ayahnya dan sekitarnya.
Lalu seketika Syla mengingat-ingat kembali, siapa laki-laki yang berada di depannya kali ini. Sedetik kemudian, matanya membulat sempurna kala dia mengingat nya.
"Oh iya iya, Syla ingat sekarang. Mas nya yang mandiin Syla pakai jus toh. Yang ada bewok nya kan?" Mendengar itu, laki-laki di depannya mengangguk dengan mantap.
"Owalah. Maaf toh mas, Syla tidak mengenali. Soalnya bewok nya ilang tuh." sambung Syla seraya menampilkan deretan gigi rapi nya.
"Iya. Tidak apa-apa, saya memaklumi itu kok." balas laki-laki itu tersenyum simpul.
"Kalian sudah saling kenal?" tanya bunda dari laki-laki itu yang bernama Hamidah. Membuat keduanya mengangguk, namun menggeleng.
"Lah, gimana toh kalian ini. Mengangguk tapi menggeleng lagi, aneh sekali." timpal Rea yang malah diberi senyuman dari keduanya.
"Kami hanya sekedar bertemu di bandara bunda, tante. Selebihnya, kami belum saling mengenal." ujar laki-laki itu dengan teramat sopan. Membuat mereka semua mengangguk tanda mengerti.
"Syla, laki-laki yang berada di depan kamu adalah Adnan. Laki-laki yang akan abi jodohkan dengan kamu. Apakah kamu bersedia?" tanya Yusuf dengan nada ketegasannya, membuat putri nya tersentak. Bukannya masih ada empat hari lagi ya.
"Lah, wong abi bilang toh mas Adnan ini sama orangtua nya datang seminggu lagi. Yang artinya empat hari lagi toh. Tapi kok malah malam ini? Kan Syla belum persiapan abi." rengek Syla seraya merangkul lengan yusuf, yang menambah kesan kelucuan nya. Membuat Adnan terkekeh pelan melihatnya.
"Kamu ini sudah dewasa Syla, sudah dua puluh lima tahun tapi masih menempel dengan abi. Tidak malu dilihat oleh calon mertua dan calon suami mu?" tanya Yusuf yang langsung melepas tangan Syla.
"Syla belum menerima mas Adnan loh bi, kalau abi lupa." ujar Syla.
"Abi tidak menerima penolakan Syl, kalau kamu lupa." balasnya yang berbicara seperti Syla. Membuat gadis itu menatapnya datar.
"Tante, om. Kenapa tidak menjodohkan mas Adnan dengan kakak saya? Kan enak tuh, sudah ada bonusnya. Raihan, si ganteng keponakan aku." Arsyla menatap kedua orangtua Adnan dengan tatapan matanya yang lucu.
"Tapi kami maunya kamu yang menjadi pendamping Adnan. Bagaimana? Kamu mau?" tanya Hamidah dengan lembut.
"Aduh, Syla kok jadi bingung gini ya. Tapi mas Adnan mau gitu kalau sama Syla, yang masih kekanakan gini?" tanya Syla balik kepada Adnan dan juga kedua orangtua nya.
Namun Adnan sama sekali belum menjawabnya, dia masih memperhatikan Syla yang mengerjap kan matanya berkali-kali. Lalu dengan satu tarikan nafas, dan merapalkan doa doa. Adnan menatap semuanya dengan serius.
"Saya bersedia untuk menerima perjodohan ini, dan menjadi imam serta pendamping Syla." jawabnya tegas seraya menampilkan senyuman manisnya, dengan anggukkan kepala nya.
~ J O D O H K U B I D A D A R I S U R G A ~
HALLO SEMUANYA. COMEBACK. MAAF SEMPAT LUPA UPDATE, KEBAWA BAPER SIH. AKU UPDATE NIH, SENENG GAK?
JANGAN LUPA VOTE AND COMENT YA. BIAR AKU UPDATE TERUS DAN SEMANGAT TERUS.
SELAMAT MALAM.
8 MEI 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku, Bidadari Dari Surga √ (PINDAH KE DREAME)
Romance[ COMPLETED-ENDING. PART MASIH LENGKAP] ✔️ ✔️ Rank Story : #784 in Spiritual (06.05.2019) #7 in Jodohku (10.05.2019) #332 in Islami (12.05.2019) #9 in Adnan (12.05.2019) #14 in Islami (21.05.2019) Arsyla Sheranina Maheswari. Wanita muslimah yang um...