Teh Manis

122 8 3
                                    

Pada pagi hari ini, Dini sudah menjadi anak sma yang memakai seragam putih abu abu. Dia masuk ke SMA Trimajaya4, tapi dia belum tau masuk dikelas mana nih.

"Kringg..." tiba tiba alarm Dini berbunyi sangat kencang, sampai telinga manapun yang mendengarnya pasti merasa sakit-_-

"Aduh..nih alarm ngajak gue ribut kali yak, gue juga tau kali ini waktunya sekolah!" ngegas sendiri dia haha.

"Honey, ayo bangun" ucap mamanya.

"Ayo, kamu kan harus berangkat sekolah pagi ini" tegas mamanya lagi lagi.

"Iya mom" jawab Dini sambil berjalan menuju kamar mandi dan membawa handuk.

Setelah Dini selesai mandi dan berpakaian seragam sekolah, dia langsung turun menuju meja makan dilantai bawah untuk segera sarapan bersama sama seperti hari hari biasanya.

"Honey? Kamu mau mama bikinin roti selai kacang atau nasi goreng telur mata sapi?" tanya mamanya lembut.

"Aku mau nasi goreng aja mah, tapi telurnya di dadar ya. Aku bosen kalo mata sapi terus hehe" cengenges Dini.

"Ah kamu, apa apa bosen terus. Sama papa bosen juga nih?" ledek papanya.

"Ah papa mah ngeledekin aku mulu nih. Tanya mama aja pah, pasti mama gak bakal bosen ngeliat wajah papa yang setiap hari tampak sumringah seperti badut, hahaha" ucap Dini meledek papa nya yang mukanya hampir seperti kepiting rebus menahan tawa.

"Dari pada kamu, kayak belatung nangka" balas papa

"Mah...papa nya nih mah ngatain aku kayak belatung nangka-_-"

"Biarin aja Honey, kamu belatung nangka, papa gorila kelaparan menunggu sarapan. Hahaha" mamanya kini tertawa puas seperti anak kecil melihat sesuatu yang lucu.

"Sudah sudah, ini sarapannya sudah jadi, kalau mau pakai saus ada dikulkas ya pah" ucap mama.

"Iya mama sayang" usil papa.

•••

Setelah papa nya mengantar ke sekolah barunya yaitu SMA Trimajaya4, Dini segera pamit bersalaman dengan papa nya dan langsung turun dari mobil berwarna hitam legam itu.

Setelah berjalan menuju aula, Dini tiba tiba mendengar suara lantang seorang perempuan dari ujung aula sana. Benar saja, itu kaka kelas seniornya.

"Eh kalian semua para murid baru disini, cepat kumpul diaula sekolah. Tidak pake lama yes!" ucap seorang kaka kelas senior sekolah. Dini hanya menggaruk dahinya yang tidak gatal.

"Emang ini sekolahan punya nene moyang lo apa, kalo nyuruh orang enak banget bak ratu di istana" gerutu Dini dalam hati sambil menatap sinis kaka kelasnya itu.

"Bughh" tiba tiba Dini menabrak seorang cowo, nampaknya dia juga kaka kelas seniornya yang siap membentak Dini pagi pagi begini.

"Aduh mati kutu nih gue diceramahin panjang lebar sama kakel ini" jerit Dini dalam hati.

"Ehmm, maaf kak aku nggak sengaja" ucap Dini

"Iya santai, yaudah gue duluan ya" jawabnya santai dan nampaknya dia baik. Dini terus membayangkan bagaimana reaksi mukanya itu setelah menabrak kakel senior haha.

•••

Di sekitar aula sekolah...

"Hei kalian semua para murid baru, kalian harus menjalani apa saja yang kami suruh ya. Ingat, jangan membantah sepatah kata pun! Cepat kalian semua berjalan sambil jongkok dari lapangan sampai kemari lagi!" bentak kakel perempuan dengan rambut ikal tergerai indah yang panjangnya seatas pinggang berwarna kemerahan, sepertinya itu kak Melfinda Corrine yang sangat tegas dan galak...eh? Iya juga si.

Ingin sekali Dini mengomelinya balik tapi dia ingat bahwa dia hanya anak bawang di sekolah ini, jadi ya mau gak mau, suka gak suka dia dan teman teman satu angkatannya menuruti perkataan kakel senior itu.

"Eh, itu bukannya kakel yang tadi gue tabrak ya? Ternyata dia temennya ka melfinda cuyy, waspada haha takutnya dikata lebay deket deket sama kakel cowo itu;v" batin Dini.

"Heh kamu! Tadi saya suruh apa? Kok kamu malah diam?!" bentak ka Melfinda yang cara bicaranya agak sedikit naik. Dini sontak kaget dan segera tersadar akan hayalannya tadi.

"Sudah nda, mungkin dia sedang tidak enak badan mangkanya kurang konsentrasi" sela kakel cowo yang tadi ditabrak Dini.

"Yaudah sini lo ikut gue" ajak kakel itu.

Akhirnya kakel itu mengajak Dini keruang uks (unit kesehatan sekolah), dan sesampainya di uks, Dini langsung duduk diatas kasur empuk itu, ada satu bantal dan satu selimut serta dibalut alas berwarna putih diatas kasur nya. Dan tak lama, kakel itu membuatkan nya teh manis hangat, rasanya seperti seorang ratu ya hehe.

"Diminum ya teh manisnya" melontarkan senyum indah untuk Dini.

"Eh, iya kak" gugup Dini.

"Kaka namanya siapa? Kenalin aku Dini ka" tanya Dini setengah malu.

"Nama gue Ardan, manggilnya gak usah pake ka, gue berasa ketuaan banget kalo dipanggil ka. Padahal gue masih muda haha"

"Haha iya ka, eh...maksudnya Dan" salah tingkah Dini dibuatnya.

"Yaelah gak usah malu gitu kali Din, gue gak gigit lo kok haha, abisnya lo takut banget sama gue. Apa si yang lo takutin? Gue gak segalak Melfinda juga kali-_-" gibah dikit gapapa kali ya.

"Hehe iya Dan, gue ga takut ko sama lo"

"Lah ko gue jadi so akrab banget ya sama ka ardan, padahal gue baru banget kenal sama dia. Apalah daya gue sebagai penyandang status jomblo ini yang sering kali melihat cogan langsung so akrab haha" hayal Dini sambil tersenyum lebar.

"Bentar ya, gue liat nama lo dulu masuk ke kelas mana"

"Masuk kelas mana gue Dan?" jawabnya yang semakin so akrab banget.

"Lo masuk kelas X ipa2, kelas lo sebelahan sama kelas gue Din" ucap Ardan

"Hah iya bener? Alhamdulillah deh kalo gitu"

"Lah, lo seneng kalo kelas lo bersebelahan sama gue?" tanya Ardan

"Eh iya seneng aja gitu ada temen makan dikantin kalo lagi istirahat;v" hampir saja ketahuan kalau dia bahagia sebelahan dengan kelas Ardan, entah kenapa ingin sekali Dini bersahabat dengan Ardan.

"Krengg..." bunyi bel tanda masuk kelas pertama sudah dimulai. Tetapi Dini masih santai diuks, dan akhirnya dia memutuskan merapihkan tasnya dan segera naik kekelasnya yaitu X ipa2 yang ada dilantai 3.

•••

Terimakasih, jangan lupa voment yaa guys. Aku bakalan next kok hehe. See you:) typo dikit maklumi saja ya guys.

Enough Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang