1. My Fans!

68 9 1
                                    

Seoul, Korea Selatan.

(Kim Taehyung)

Hadiah berbagai warna, ukuran dan bentuk nampak menumpuk di dalam ruangan itu, nyaris memenuhi setiap sudut ruangan. Bagi orang yang pertama kali melihat nya, pasti akan berfikiran sama dengan ku. 'Itu pasti ruangan khusus menyimpan hadiah'

Ya. Itu memang benar. Mungkin hal ini adalah sesuatu yang biasa bagi setiap Idola yang di kagumi oleh Fans nya. Tetapi berbeda dengan ku yang sangat anti terhadap kejutan.

Aku akan merasa lebih baik jika mereka mengirimkan surat saja daripada kado - kado yang entah apalah isi nya itu. Aku tak pernah tahu dan tak ingin tahu. Karena setiap minggu ruangan itu kosong, setiap kado nya selalu di kirim oleh adik angkat ku, Eydennial Allordeo entah kemana

Bahkan sesekali Eyden menyarankan untuk membakar semua kado - kado itu dan menutup semua akses masuk kiriman dari fans ke dorm maupun apartemen ku. Namun aku melarang nya.

Seperti saat ini. Kami lagi - lagi berdebat hanya karena ruangan penuh hadiah itu.

"Kita telah sepakat sebelumnya, Allordeo!"

"Kau pikir aku tidak lelah bolak - balik membuang barang tak berguna itu setiap tiga hari sekali? Bilik khusus kado kesayanganmu yang luasnya hampir setengah dari ruang tamu saja nyaris meledak." Sindirnya padaku. Hei, dia mulai berani menyindirku.

"Huh, sungguh? Begitu bagi mu, Eyden? Percayalah, semua barang menumpuk itu bukanlah benda kesayangan ku!" Balas ku tak mau kalah.

" Bukankah kau yang mengusulkan untuk memasang sekat itu di kamarku? Di dalamnya pula! Astaga, yang benar saja." Seru ku  tak percaya.

"Di rumah ini masih banyak kamar tak terpakai, kan? Tetapi kau bersikeras memasang nya di dalam kamarku. Dan sekarang, akulah yang kau nistakan?" Desah ku dengan sedikit hiperbolis.

"Kamar di sini terlalu mahal untuk kado tak berharga itu, Hyung" Jawab nya santai. Sangat santai sampai tak menyadari bahwa aku mulai kesal.

"Fans sama saja dengan Haters!"

Ucap nya dari sofa di ruang tengah. Menatap kearah ku nyalang, sedetik kemudian merotasikannya. Lalu melanjutkan dengan membaringkan tubuhnya. "Sudah tahu kau anti kejutan tapi mereka tetap memaksa"

Aku membuka pintu kaca, maksud ku ruangan khusus hadiah ini transparan. Hanya bilik tambahan di dalam kamar ku yang lumayan luas di rumah. Hanya di halangi oleh sekat dari kaca. Jadi, anggap saja aku membuka pintu kaca yang seluruh dinding bilik nya pun adalah kaca.

Aku menatapnya kesal dan hanya bisa mendesah pelan. Lalu melompat kearahnya yang saat itu duduk di ruang tamu. Di depan kamar ku. Aku menduduki kakinya. Aku tergelak saat mendengarnya berteriak.

"Sialan kau, Taehyung! Arrggh. Kau berat, bodoh! " Aku hanya mengangkat bahu acuh lalu berdiri.

" Ya, aku paham betul jika kau itu bodoh" Balas ku, sengaja memancing emosinya.

"Mereka bukan memaksa. Tapi mencoba bermain dengan emosi ku." Jawab ku lalu menaiki tangga menuju kamar." Cih, kau yang memancing emosi ku, tuan Kim!"

Aku tergelak mendengar gerutuan panjangnya. Sungguh, dia terdengar seperti kakek - kakek. Dan itu menghiburku

"Aku ingin mencoba Fans mu, Hyung. Bagaimana? Aku ingin membuat sebuah acara agar mereka bisa lebih dekat dengan Idola yang mereka kagumi. Pasti menyenangkan melihat binar nakal dari mata mereka yang menggodamu secara langsung"

Baru beberapa anak tangga ku pijak untuk menuju balkon, ucapannya membuat ku naik pitam. Beruntung dia mengikuti ku dan tepat berada beberapa langkah saja di belakang ku sehingga pukulan ku tepat mengenai tulang pipinya.

BUGGHHH

"Auuhh... Sial! Pipi ku, Tae!!" Erangnya kuat namun masih berdiri tegak walau sempat terhuyung.

"Jangan macam - macam, Eyden! Jangan sentuh mereka! Mereka adalah fansku, keluargaku juga!" Desis ku tanpa menatap padanya lagi.

Dia memang adik angkatku. Tapi bukan berarti dia bisa seenaknya berbuat sesuatu pada Fansku.

Aku menyayangi Eyden. Meskipun dia adalah adik angkat ku. Bukan tanpa alasan aku mengangkat nya sebagai adik saat salju di malam hari hampir menguburnya hidup - hidup. Bukan karena rasa iba pula. Tetapi karena wajahnya mengingatkan ku pada diri ku sendiri.


































Halo guys!
Gimana untuk awalan nya? Sedikit yaa? Iya dong, kan baru awalan.
Sabar yaaa. Part kedua pasti aku panjangin kok. Tetap semangat membaca, guys!

Selection Wife!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang