Seoul International Hospital
02.00Ini adalah hari keempat semenjak di bawanya Taehyung kerumah sakit. Dan hari kedua semenjak Taehyung mendapat suntikan bius dari orang suruhan Eyden.
Taehyung nampak terlelap namun keringat dingin membasahi wajahnya. Peluh itu menandakan bahwa ia akan sadar sebentar lagi.
Dini hari yang sunyi mampu membangunkan seorang Kim Taehyung. Ia menggeliat sebentar. Mual yang menyerang secara tiba - tiba itu memaksanya untuk pergi ke kamar mandi. Memaksakan dirinya agar tetap kuat berjalan di sela tubuhnya yang lemah.
Setelah sampai di depan pintu kamar mandi yang memang berada satu ruang dengan ruang rawatnya, ia berhenti. Kesunyian di depan kamar rawatnya tergantikan oleh bisikan beberapa orang.
Ia membuka pintu kqmqrbmqndi sepekan mungkin, bersembunyi di balik pintu dan memantau dari sana.
Benar saja, beberapa orang memasuki kamar rawatnya. Taehyung mengamati pergerakan mereka yang mulai bergerak menuju ranjang tempat Taehyung tadi berbaring.
Taehyung mengetahui satu hal, mereka adalah anak buah adik angkatnya. Eyden. Tetapi yang ia tidak mengerti adalah untuk alasan apa anak buah Eyden mengendap - endap ke dalam ruang rawatnya.
Taehyung mulai merasa was - was saat mereka mulai menyadari ranjangnya kosong. Hanya ada satu tempat yang berkemungkinan menjadi tempat Taehyung berada. Kamar mandi.
Untuk pertama kalinya, Taehyung mengutuk kelemahannya di saat se-darurat ini. Taehyung akhirnya memutuskan untuk keluar. Toh, mereka adalah anak buah adik nya.
CKLEEK
Mereka bertiga beralih menatap Taehyung terkejut. Namun Taehyung berjalan santai mendekati mereka, masih memegangi tiang infusnya.
"Ada apa kalian malam - malam mengganggu ku? Berisik sekali. Apa yang sedang Eyden rencanakan sehingga memerintahkan kalian kemari? "
"Ka--kami.. " Mereka gugup sekali dan Taehyung menyadari itu.
'Ada sesuatu yang tidak beres' Pikir Taehyung resah.
"Kalian? Kalian kenapa?" Tanya Taehyung tidak sabaran.
Salah satu dari mereka mendekati Taehyung dan itu semakin menambah perasaan buruk di hati Taehyung.
Saat fokus Taehyung hanya berpusat pada satu kawan nya, kawan yang lain menerjang Taehyung dan menyuntikkan cairan bening pada tubuh nya. Beberapa detik Taehyung tumbang. Mereka mengangkat tubuh Taehyung dan meletakkannya ke atas ranjang.
Setelah merasa pekerjaan mereka selesai, mereka pergi meninggalkan kamar itu dengan Taehyung yang telah tak sadarkan diri.
08.00 Seoul
Kim's Resident House
(Eydennial Allordeo)Kesibukan yang cukup menguras tenaga dan waktu istirahatnya selama lima hari ini sangat terlihat jelas dari lingkaran hitam di bawah mata dan wajah pucatnya.
Ia segera menyelesaikan rancangan kegiatan nya sebulan kedepan yang tengah ia buat setelah dirasa badannya tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Ia berlalu mendekati king size bed miliknya. Baru beberapa detik ia memejamkan mata dan nyaris terlelap, suara dering ponsel mengejutkannya.
'Shit!' Batinnya menahan kesal.
Ia mencari asal suara. Karena jelas itu bukan berasal dari ponsel miliknya. Nada deringnya saja berbeda dan terdengar lumayan jauh dari tempatnya berbaring namun tetap di satu ruangan. Di kamar ini.
Benar saja, ponsel milik Taehyung yang berbunyi. Tergeletak begitu saja di dekat lemari buku nya yang dekat dengan pintu.
Mungkin asisten pribadi nya tanpa sengaja menjatuhkan nya saat membawa Taehyung kerumah sakit. Kamar Taehyung memang melewati kamar nya.
Ah, mengingat Taehyung di rumah sakit ia merasa cukup lega mendengar kabar bahwa anak buah nya berhasil menjalankan perintahnya dengan baik. Namun kelegaan yang baru ia rasakan seakan menguap.
Jiyeonuna💞
Nama itu, nama itu nyaris membuatnya terkena serangan jantung. Alasan di balik ponsel Taehyung berdering adalah pemilik nama itu mengirimkan pesan singkat. Pesan bahwa Jiyeon tengah berada dalam perjalanan pulang ke Seoul.
Isi pesan itulah yang membuat nya panik luar biasa. Jiyeon adalah adik sepupu kesayangan Taehyung dan Eyden. Selama dua tahun ini Jiyeon memutuskan untuk berburu dibenua Eropa. Fotografi, tentu saja. Disana adalah objek yang cocok untuk hobi adik sepupunya itu.
Namun ia tidak menduga jika Jiyeon akan kembali begitu cepat. Mendadak, lebih tepat nya. Ia berusaha membius Taehyung dalam kurun waktu lama agar rencana nya berjalan lancar, kini ada Jiyeon yang seakan diminta Tuhan untuk menggagalkan rencananya.
Ia membalas pesan singkat itu melalui ponsel Taehyung agar tidak menimbulkan kecurigaan adik sepupu kesayangan nya itu.
To : Jiyeonuna💞
Akan kami jemput di bandara Incheon. See you, JiyeonnunaUntuk pertama kalinya Eyden merutuki sepupu kesayangan nya itu. Eyden memutuskan untuk begadang saja malam ini.
Bandara Incheon
06.00
(Author)Di tempat lain, seorang gadis berambut pirang dengan tinggi 167cm dan kacamata hitam favorit nya menambah kesan menawan pada diri nya. Menjadikan nya pusat perhatian di bandara pagi itu.
Ia menyalakan ponsel pintar nya dan membuka sebuah pesan balasan yang ia nantikan. Ia mengernyit heran
From: Tae Hyung💞
Akan kami jemput di bandara Incheon. See you, Jiyeonnuna"E-eh? Apa ini? Kenapa Eyden yang membalas pesan ku melalui ponsel Taehyung? "
Jiyeon membaca pesan balasan dari nomor Taehyung sekali lagi. Dan benar, itu adalah tulisan Eyden.
Jiyeon sangat mengenal bagaimana tabiat kedua kakak sepupu nya itu. Termasuk tentang Eyden yang tidak bisa menulis Jiyeonuna seperti Taehyung.
Eyden terbiasa menulis sesuai yang pernah ia pelajari selama duduk di bangku kuliah. Jiyeon Nuna. Double N.
Eyden dan Taehyung memang sepakat bahwa mereka akan memanggil Jiyeon dengan embel - embel 'Nuna'. Begitu pula Jiyeon yang memanggil keduanya dengan Hyung bukan Oppa.
Niat Jiyeon yang ingin menghubungi Eyden pupus saat dia sadar bahwa dirinya menjadi pusat perhatian. Style dan kecantikan Jiyeon mengundang tatapan kagum dari berbagai penjuru Bandara.
Jiyeon memasukkan kembali ponselnya dan menyeret koper kecil miliknya keluar Bandara dengan mengedarkan pandangan ke sekeliling bandara.
Matanya menatap tajam setiap orang yang mencoba mendekatinya. Sedangkan dalam hati, ia gugup setengah mati ditatap begitu oleh sebagian orang di bandara itu.
Ia menghentakkan kaki kesal setelah keluar dari Bandara. Ia mengedarkan pandangan dan melihat sebuah mobil yang sangat ia kenali dari sudut mana pun tengah terparkir tidak jauh dari posisi nya saat ini.
Bergegas ia mendekat. Di ketuknya jendela mobil, lalu membuka kacamatanya.
Jendela mobil pun turun perlahan. Membuat senyum manis terbit dibibir sensualnya. Ia membungkuk bersiap menyapa dengan nada riang khas nya.
"Hello. I'm back the twi--.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selection Wife!
Mystery / ThrillerMenjadi seorang Idola yang di kagumi luar dalam oleh para fans nya bukan lah hal yang selalu menyenangkan dan mudah. Mencari pasangan yang baik dan tulus, salah satu nya. Namun Kim Taehyung berbeda. Dia memiliki cara tersendiri untuk memilih calon i...