Chapter 14

38 24 19
                                    

Happy Reading
🌠🌠🌠🌠

Sebelumnya author mau minta maaf jika chapter ini jauh melenceng dari cerita sebelumnya. Soalnya author menulis dalam kondisi mengantuk dan kepepet.. maafkan yak


Di kelas XI TKJ seorang cowok tidak berhentinya senyum-senyum sendiri, yang membuat kedua sahabatnya merasa aneh. Dia tidak menyadari sedari tadi sedang diperhatikan oleh dua pasang mata.
"Lex, dia kenapa sih. Aneh bangat." Tanya natan.
"Entalah, sepertinya dia lagi senang."
Dibalas anggukan kepala oleh natan
"Sepertinya di sudah jatuh cinta benar dengan si welsy yah" natan.

"Bro, gimana rencana lo" tanya alex
"Sepertinya akan ada orang yang masuk perangkapnya sendiri nih." Natan.
"Maksud lo??, ya kali gue masuk perangkap sendiri." Jawab nando

"Klo diperhatikan kalian memang cocok sih. Gimana lex??" Natan.
"Hooh." Jawab alex sambil mengacungkan jempolnya.
"Hahah,, cihhh ngak bakal." Jawab nando sinis.

"Bro klo lo memang nyaman lo bisa lanjutin kok, lo ngak perluh malu"  Natan dan dianggukkan kepala oleh alex sambil mereka berdua menatap sahabatnya.
"Iyh, lo ngak perlu lagi ingat perjanjian itu klo lo mau, kita juga senang klo lo senang." Alex sambil menepuk bahu Nando.

"Gue ngak bakal mundur, gue bakal melanjutkan ini sampai selesai. Sejak kapan sih seorang Fernando mikelson menjilat ludah sendiri." Jawab nando dengan sinisnya
"Yaudah sih klo memang ngak mau, kita cuma mau yang terbaik buat lo bro, keputusan ada ditangan lo. Ok!!" Jawab natan dengan serius.

"Semenjak lo dekat sama di lo udah sedikit berubah, lo makin sering ngumbar senyuman mahal itu hhehe." Sindir Alex dan mendapatkan  tatapan horor dari kedua sahabatnya.
"Jangan-jangan lo udah cinta benar ya sama dia." Natan.
Sementara yang ditanya mala diam seribu bahasa, mungkin sedang memikirkan perkataan para sahabatnya.

XI PM
Sementara di kelas XI PM tiga sahabat ini sedang bercanda dan tertawa bahagian, melihat tingka satu dengan yang lain.
"Hahah, udah yah perut gue udah mules banget gara kelamaan ketawa. Ujar welsy.
"Ngak bakal, lo harus nyerahin buku tugas lo duluh baru kita berhenti." Jawab audry.
"Iyah, kali ini aja deh kita blom kerja soalnya mana gurunya killer bangat lagi," sambung Felicia.
"Pleass,, " ujar felicia dan audry berbarengan sambil menyatukan kedua telapak tangannya memohon sambil memasang muka sok imutnya.
"Dihhh jijik gue liat muka lo berdua, makanya klo ada tugas itu dikerja jangan keliaran terus." Jawab welsy dibalas tatapan intens dan muka ditambah sok imut heheh oleh kedua sahabatnya.
"Nih.. nih,, berhenti memasang muka menjijikan lo itu, sok imut lo berdua" ujar welsy sambil mengusap wajah kedua sahabatnya itu. Percaya ya mereka cuma bercanda meskipun dengan kata-kata demikian tapi mereka sudah saling mengenal jadi itu semua tidak akan dimasukkan kedalam hati..

"Makasih welsyyy sayangnya kita, muachh." Ujar Audry sambil mengecup pipi welsy dan mendapat tatapan membunuh dari yang dikecup pipinya.
"Dihhh sok baik lo berdua, ada maunya aja baru gini hufff. Ini lagi ngapain nyium-nyium, dasar jomblo." Ujar welsy

"Yain deh, tau kok yang yang udah punya doi." Jawab felicia merajuk sambil menyalin pekerjaan welsy.
"Iya dong, makanya cari doi sana hehe." Ejek welsy.
"Bdw, si nando orangnya gimana wel??" Tanya felicia.

"Gimana apanya?? Dia punya dua mata, satu mulut, dua kaki dan dua ta-." Blom selesai bicara udah dipotong oleh audy.
"Dua tangan dan dua telinga kan."  Potong audry sementara felicia hanya memutar bola matanya malas melihat tingka kedua sahabatnya.
"Nah, pintar lu nyet." Puji welsy

"Buanglah aku kerawa-rawa God, mengapa engkau memberikan aku sahabat yang seperti mereka" ujar felicia. Dan direspon tatapan dari kedua orang dihadapan lalu serentak berdiri dari tempat duduknya.
"Eee,,eee kalian mau ngapain." Ujar felicia melihat tatapa dari kedua sahabatnya yang akan mengangkat tubuhnya dari tempat duduknya.
Dengan cepat felicia berdiri dan menjauh.

"Mintanya dibuang kerawa-rawa baru kita yang bergerak aja udah takut begitu gimana klo udah tuhan, ufff." Dan dianggukan kepala oleh audry.
"Ufff,, gue cuma bercanda kli dasarr." Ujar felicia kembali ke tempat duduknya dan melanjutkan menulis.

"Tapi gue juga penasaran sih wel, nando orangnya gimana dia baik ngak sama lo." Tanya audry.
"Iyah nando orangnya baik kok, kalian tenang aja." Jawab welsy.
"Jujur ya gue tuh masih penasaran, kok si nando yang notabennya most wanted sekolah ini kok tiba-tiba nyatain perasaanya ke lo yah wel?, secara kan kita ngak pernah dekat sama dia." Tanya Felicia.

"Hmm,, gue juga pernah nanya soal itu sama nando terus dia bilang klo ngak ada yang aneh, katanya gue aja yang kurang respek sama sekitar makanya merasa aneh. Terus dia juga bilang klo selama ini dia sering merhatiin gue secara diam-diam." Jelas welsy.
"Hm ya emang sih lo terlalu masa bodoh dengan sekitar lo." Jawab audry

"Ya bagus deh klo memang benar begitu. Kita cuma takut aja klo lo disakiti nantinya." Ujar felicia.
"Ini bukannya minta-minta yaa, tapi klo misalnya kedepan nanti ada sesuatu yang tidak diharapkan, lo harus cerita ke kita ya wel. Kita akan berusaha untuk saling menolong ok." Tegas Audry.

"Aaa... terhura deh gue, makin sayong deh, sini-sini peyukk." Ujar welsy
"Gue bersyukur dikelilingin orang baik seperti kalian" batin welsy.
"Kita juga sayang sama lo," ujar felicia
"Ingat ya klo diantara kita ada yang sedang menghadapi suatu masalah kita harus saling cerita satu dengan yang lain ok." Lanjut felicia seraya mengangkat jari kelingkingnya lalu dibalas pangutan jari kelingking dari kedua sahabatnya. Dan saling melemparkan senyum satu dengan yang lain.

Jangan lupa votmenya klik tombol bintang pojok kiri bawah yak🌟🌟

Follow my akun:@Merianty05

Typoo bertebaran, maafkan yak☺

Ini cerita pertama saya vote dan masukan anda sangat membantu👌

Terima kasih telah membaca💞


Rabu, 8 mei 19





JANGAN SALAHKAN BINTANG JATUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang