MENYAMBUT RINDU

5 1 0
                                    

kini waktu sudah menunjukan Pukul 10:00 WIB, waktunya mereka pulang.

sebelum pulang mereka terlebih dahulu berdoa agar selamat hingga tujuan masing-masing, rombongan Jakarta pun mulai memasuki Bus masing-masing sedangkan untuk cabang Bandung sudah terlebih dahulu pulang dengan Mini Bus termasuk Sofia, namun team IT masih ada di lokasi untuk sekedar melepas kepulangan rombongan Jakarta. Saat hendak menaiki Bus tiba-tiba saja Ryan menghampiri Diandra.

"mba Diandra..." sambal berlari kecil ke arah Diandra.

Diandra menghentikan langkahnya yang sudah hampir menaiki Bus, dan menoleh ke arah Ryan "ada apa Pak Ryan ?"

"gpp ko, cuma mau bilang hati-hati di jalan yaa.." sambil tersenyum malu.

Diandra pun hanya senyum, dan mengalihkan pandangannya ke arah Adit yang sedang mengobrol dengan Pak Hasan. Wajah Diandra pun berubah seketika menjadi terlihat sedih, sedangkan Adit sama sekali tak menyadari itu.

"yaudah kalo gitu saya masuk ke Bus yaa.. Pak Ryan dan yang lain juga hati-hati di jalan, semoga selamat sampai rumah masing-masing.." pamit Diandra ke Ryan.

Diandra pun masuk ke dalam Bus, setelah masuk ke dalam Bus Diandra pun duduk di dekat jendela dan kembali mencuri pandangan ke Adit yang kini tengah bersalaman perpisahan pada Pak Hasan.

"duuh kenapa gue jadi sedih gini sih, kenapa rasanya ga rela harus pisah sama Adit..." benak Diandra. "aarrrrggghhh! ini pasti gue udah gilaaa.. kenapa juga gue ngerasa kayak gituu... aduuhh ndraaa... sadar dong sadarrrrr!!" berbicara dalam hati sambal memukul-mukul kepalanya.

Heni yang kebetulan duduk di sebelah Diandra Nampak begitu bingung melihat Diandra memukul-mukul kepalanya sendiri.

"Ndraa..." sambal menepuk pundak Diandra.

Diandra pun terkejut "hah ?"

"lo kenapa sih ? kepala lo pusing ?" menatap heran ke Diandra.

"hah? eeee eengggaaa koo, eehhh iyaaa kepala gue sedikit pusing, kecapean kayanya" jawab Diandra gugup.

"yakin ? gue maintain obat yaa.." Heni pun berniat untuk ke belakang meminta obat namun di tahan oleh Diandra.

"eehhh ga usah, gue cuma perlu istirahat ajaa, nanti di perjalanan gue tidur juga udah ilang pasti pusingnya.. iyaa benerr deehh" mencoba meyakinkan Heni.

Heni pun merasa aneh dengan Diandra karena terlihat gugup, Heni hanya menatap Diandra.

Diandra yang menyadari tatapan Heni pun mencoba mengalihkan pandangannya ke luar jendela, dan kembali dia melihat Adit. Kini Bus pun perlahan mulai jalan, dan team IT yang di luar melambaikan tangan kepada Bus-Bus rombongan Jakarta. Perlahan sosok Adit pun mulai menghilang dari pandangan Diandra, terlihat jelas wajah Diandra yang sedih.

saat dalam perjalanan semuanya terlihat lelah hingga tertidur, hanya Diandra yang saat itu tidak tidur di Bus 1, ia terus saja mengarahkan pandangan ke luar jendela sambil memasang headset. Perjalanan panjang itu Diandra nikmati, dengan sedikit rasa sedih di hatinya.

***

Mereka semua sampai di kantor pukul 23:00 WIB dikarenakan terjebak macet yang cukup parah, setelah mereka semua turun dari bus, satu persatu dari mereka pun saling berpamitan untuk pulang kerumah masing-masing.

saat itu Diandra hendak memesan taxi online untuk mengantarnya pulang ke rumah, namun Rio menghampirinya.

"ndra.. pulang sama siapa ?" tanya Rio

"sendiri yoo.." jawab Diandra yang menghentikan aktifitas mengetik di layar HP nya.

"naik apa ?" nada bicara Rio kali ini agak sedikir khawatir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIANDRA'S DIARY : "STORY OF P.A.L"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang