Renjun, Koeun dan Mark sedang makan bersama disebuah cafe setelah pulang sekolah dan jangan lupa anak buah Mark - Hyunjin, Eric dan juga Samuel ikut serta."Makanannya sangat enak. Aku tidak pernah meragukanmu Mark jika itu soal makanan." Hyunjin menyantap makanan didepannya dengan lahap dan yang lainnya menyetujui ucapan Hyunjin karena Mark memang suka memasak dan masakannya memang tidak dapat diragukan lagi.
"Kopinya juga sangat enak, harusnya Jaemin juga ikut tapi dia sangat gigih sekali untuk belajar." Mark menganggukkan kepalanya setuju dengan Renjun.
"Apa kalian tidak merasa jika Jaemin semakin aneh? Dia secara tiba - tiba ingin masuk kedalam seratus teratas." Mark mengerutkan keningnya bingung karena Jaeminnya yang biasa tidak mungkin berpikiran untuk belajar sekeras itu.
"Aku juga ingin membahas soal itu." Koeun merasa sedikit khawatir dengan sahabatnya itu, bagaimanapun juga Jaemin pribadi yang periang, dia tidak peduli dengan nilai sekolahnya tapi sekarang Jaemin tiba - tiba saja ingin belajar.
"Dia semakin aneh setelah tinggal dirumah barunya. Kalian berdua bahkan tidak tau bagaimana lingkungan tempat tinggalnya bagaimana." Mark menunjuk Koeun dan Renjun kemudian kembali meminum kopinya.
"Kau benar Mark, tapi Jaemin bilang dia sekarang bisa berjalan kaki kesekolah sekarang. Mungkin saja dia tinggal didaerah yang sangat dekat dengan sekolah kan?." Renjun berusaha berpikir nama - nama daerah yang dekat dengan area sekolahannya.
"Benarkan! Sangat mencurigakan. Tapi daerah yang dekat dengan sekolah kita itu kebanyakan tempatnya orang kaya." Mark sudah berpikiran yang negatif jika saja Jaemin memang tinggal ditempat orang kaya.
"Tapi Jaemin tinggal di rumah orang lain, dia bilang tinggal dirumah teman Ayahnya." Renjun menyetujui ucapan Koeun namun Mark masih menekuk wajahnya.
"Apa menurut kalian dia beebicara yang sejujurnya? Bagaimana jika dia diintimidasi dirumah itu?. Dia bilang mau belajar, tapi mungkin bisa saja dia diperlakukan seperti pembantu." Pikiran Mark saat ini dipenuhi dengan Jaemin yang seandainya sekarang sedang membersihkan semua sudut rumah orang kaya yang sangat luas.
Renjun memukul kepala Mark dengan lumayan keras. " Dasar bodoh. Mana mungkin dia seperti itu. Kau terlalu banyak menonton film Mark." Eric, samuel dan juga Hyunjin menenrtawakan Mark yang sedang mengelap meja cafe seakan - akan membayangkan Jaemin yang sedang membereskan rumah. Dan tawa mereka semakin menjadi ketika Renjun memukul kepala Mark.
"Tapi ini memang mencurigakan."
.
.
.
Jaemin saat ini sedang makan malam bersama keluarga Lee. Yuta tidak bisa ikut karena restorannya sudah mulai dibuka lagi. Ketika makan Jaemin akan mencuri kesempatan untuk mengagumi Jeno.
'Bagaimanapun juga dia memang sangat tampan.' Tidak ada seharipun terlewatkan untuk mengagumi sosok Lee Jeno si cerdas yang kebetulan sangat tampan. Ekspresi Jaemin langsung berbeda ketika dia ingat dengan ucapan Jeno tadi pagi
'Aku tidak suka orang yang bodoh'.
Jaemin langsung melahap makanannya dengan cepat hingga bersih tak bersisa. " Aku sudah selesai, terimakasih makananya hari ini."
"Oh? Kau sudah selesai? Jangan makan terburu - buru begitu . tenang saja." Doyoung terkejut karena Jaemin makan dengan tergesa - gesa.
"Ujian semakin dekat, aku harus belajar dengan giat." Doyoung mengangguk mengerti kemudian mempersilahkan Jaemin untuk segera belajar. Jaemin melirik kearah Jeno tapi lelaki tampan itu tidak melakukan respon apapun hanya fokus melahap makanannya. Jaemin dengan agak kecewa pergi menuju kamarnya dan mulai belajar.
![](https://img.wattpad.com/cover/163541591-288-k481338.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me : Nomin
Short StoryTentang Jaemin yang mengejar cinta si cerdas Lee Jeno. "Aku tidak suka dengan orang yang bodoh."-Lee Jeno. Start : 20 Oktober 2019 End : - NOMIN BxB, Yaoi.