Sahabat baru

38 1 0
                                    

Ada banyak kebahagiaan yang Tuhan hadiahkan pada kita, salah satunya adalah sahabat baik.

***

Hari ini adalah hari pertama Kare mengikuti tes pendaftaran menjadi mahasiswa baru di Universitas Negeri Jakarta. Kare terlihat begitu bersemangat mengingat Universitas yang akan Kare tuju adalah Universitas yang Ia impi-impikan selama beberapa tahun belakangan ini.

"Ini bang ongkosnya." Ucap Kare menyerahkan beberapa lembar uang dua ribuan kepada tukang ojek yang ia tumpangi sembari turun dari motor.

Kare pun sampai didepan kampus yang ia tuju. Ia segera merapihkan penampilannya. Diliriknya jam tangan yang ia kenakan pada lengan sebelah kanannya. Tepat pukul 7 pagi, Kare bergegas menuju ruang pelaksanaan tes.

Sampailah Kare pada ruangan yang dimaksud. Terlihat dari balik pintu luar ruangan belum terisi sepenuhnya, dengan sigap Kare segera memasuki ruangan dan memilih duduk dikursi paling depan yang kosong. Selang beberapa menit datanglah seorang pria berwibawa membawa beberapa  tumpukan kertas.

"Assalamualikum wa rohmatullohi wa barokatuh...  Selamat pagi semuanya?" Sapa seorang pria tersebut dengan penuh semangat.

Dan dijawab serentak oleh peserta yang ada didalam ruangan.

"Waalaikumsalam wa rohmatulloh wa barokatuh."

Karena tampan dan begitu berwibawanya, pria tersebut menjadi gosip hangat di kalangan peserta wanita pagi itu.

"Perkenalkan nama saya Damar Permana, kalian boleh panggil saya Damar, saya merupakan salah satu dosen termuda di universitas ini sekaligus panitia pelaksana tes pendaftaran" Ucap pria tersebut memperkenalkan diri dengan nada suaranya yang begitu tegas dan berwibawa.

"Eh, eh, bapak itu ganteng banget ya,  masih muda udah jadi dosen lagi,  wah kayaknya beruntung banget deh kalau jadi pacarnya pak Damar".

"Iya, duhhhh aku rasanya meleleh apalagi pas bapak itu senyum, manis banget, luber."

"Jangan panggil bapak dong, ketuaan, panggil Kak Damar cocok kayaknya"

Terdengar suara bisik-bisik sekaligus cekikikan dua orang perempuan yang duduk dibelakang Kare.

"Apaan sih" Gerutu Kare dalam hati.

Kare sedikit risih dengan perempuan-perempuan tersebut yang terlalu berlebihan memuji seseorang.

"Apakah sudah kumpul semua?  Kalau sudah tanpa perlu membuang -buang banyak waktu saya akan segera membagikan soal tesnya " Ucap pak Damar

Tok tok tok...

Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang sedang mengetuk pintu. Pandangan semua orang yang ada dalam ruangan itu pun langsung tertuju pada orang tersebut. Ternyata seseorang tersebut adalah salah satu calon peserta tes, seorang pria.

Semua wanita yang ada didalam kelas langsung heboh melihat wajah pria tersebut yang tak kalah tampan dengan wajah pak Damar. Terkecuali Kare yang dari pertama melihatnya saja sudah pasang wajah sinis.

"Dasar manusia tidak disiplin." Hujat Kare dalam hati kepada pria tersebut.

"Maaf pak saya sedikit terlambat." Ujar pria tersebut meminta maaf.

Suara pria tersebut terdengar begitu cool dan santai.

"Ya sudah tidak apa-apa, ayo cepat masuk." Perintah pak Damar pada pria tersebut.

Dengan penampilan yang sedikit urakan tapi tetap terlihat kece, pria tersebut dengan santai masuk kedalam ruangan, matanya menelusur keseluruh bagian ruangan yang hampir tidak tersisa bangku kosong kecuali satu pada bagian depan, tepat berada disebelah kiri Kare. Pria itu pun mau tidak mau akhirnya memutuskan untuk duduk disamping Kare. Namun Kare biasa-biasa saja, malah bersikap cuek dan tak peduli.

KareninaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang