seven

2.4K 300 44
                                    

Enjoy this long chapter! xoxo

---------------

Harry POV

Aku melangkahkan kakiku ke Starbucks. Ini malam minggu, keadaan Starbucks sangatlah ramai.

Aku berjalan menuju kasir dan memesan minumanku, lalu menempati satu-satunya tempat duduk yang ada.

Beruntung sekali aku mendapatkan tempat duduk mengingat keadaan disini sangat ramai.

Setelah duduk senyaman mungkin, aku memainkan ponsel sambil menyeruput minumanku.

"Uhm... Apa boleh aku duduk disini?" Terdengar suara perempuan didepanku. Aku mendongak dan mendapati seorang wanita berambut pirang memakai hoodie berwarna abu-abu. Hey, sepertinya wajahnya familiar!

"Aku tidak mendapatkan tempat duduk.. Dan aku melihatmu sendirian disini.. So.. Kalau kau tidak keberatan, boleh aku duduk disini?" Lanjutnya. Suaranya sexy!

"B-boleh.. Tentu saja" Ucapku canggung. Ia tersenyum simpul dan duduk diseberangku.

OH. MY. GOD!

Wanita ini kan...

CARA DELEVINGNE!

ASDFGHJKL IYA! TIDAK SALAH LAGI! INI CARA!

"A-are.. You... Cara Delevingne?" Ujarku terbata-bata. Duh ini memalukan! Tapi aku jamin pasti kau akan grogi juga kalau model secantik dan sesexy Cara duduk diseberangmu!

"Uhm, yap. Kau mengenalku?"

Aku mengangguk. Ia memutar kedua bola matanya, "Penyamaranku gagal"

"Kau sedang melakukan penyamaran?" Tanyaku. Cara mengangguk, "Ya. Maka itu aku memakai hoodie"

Mulutku membentu huruf 'O'. Cara tersenyum.

JEEZ! SENYUMNYA..............

"Are you okay...?"

Oh iya, aku kan belum berkenalan dengannya! Aku mengulurkan tanganku, "Harry"

Ia menjabat uluran tanganku, "Cara"

"So, are you okay Harry?"

Aku mengernyitkan dahiku, "Tentu saja. Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Karena kau sempat tidak berkedip selama beberapa detik, Har"

Aku mengerjapkan mataku selama beberapa kali, "Benarkah?"

"Yep"

Duh, aku jadi salah tingkah nih.

Akupun berbincang-bincang dengan Cara sambil sesekali menyeruput minuman yang saat ini kupegang.

Namun tiba-tiba, terdengarlah suara petir menggelegar, disusul suara hujan deras.

"Oh no.." Ujar Cara dengan nada memelas.

"Kenapa, Cara?"

"Bagaimana aku bisa pulang kalau hujan seperti ini?"

"Kau tidak membawa mobil?" Tanyaku. Ia menggeleng lemah, "Tidak. Tempat tinggalku dari sini sangatlah dekat, jadi aku berjalan kaki"

Aku tersenyum, "Biarku antar. Aku membawa mobil, kok"

Yes! Kesempatan!

"T-tidak usah.. Aku bisa tunggu sampai hujannya berhenti, kok. Aku tidak mau merepotkanmu" Kata Cara.

"Cara, hujannya sangatlah deras. Pasti berhentinya masih lama. Lagipula aku tidak merasa direpotkan kok. Aku malah senang bisa membantumu" aku melembutkan suaraku.

Maniac ➳ Liam PayneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang