Part 2

24.3K 562 24
                                    

Part 1 disensor

Setelah lama bergelut dengan kesialan mimpinya tak jadi kenyataan, Brendon membersihkan diri, lalu menuruti permintaan Daniel untuk memakai pakaian terbaiknya. Entah ingin diajak ke mana, Brendon tak peduli, ia memakai style yang memang sangat ia sukai.

Daniel mungkin mengajaknya ke tempat-tempat refreshing atau kedai game dan mengajaknya duel taruhan, seperti biasa di hari libur ini. Ia agak senang sejujurnya diajak ke tempat membosankan itu, tetapi mengetahui pasti banyak pria tampan berkeliaran sedikitnya berhasil menghiburnya, itulah mengapa ia tak pernah menolak ajakan sepupunya.

Merapikan diri, rambut, riasan tipis serta memastikan perlengkapan lain ia pun keluar dari kamarnya. Melangkah menuju ruang keluarga untuk menemui Daniel yang instingnya mengatakan ia ada di sana tengah menunggunya.

Brendon tertegun.

Ia tak sepenuhnya salah akan tebakan Daniel menunggunya di ruang keluarga, hanya saja ia nyatanya tak sendiri. Ada dua orang lain yang Brendon sangat kenali siapa mereka.

"Papah, Mamah, kalian kapan pulangnya? Kok enggak ngasih tau Brendy?" tanya Brendon manja, ia menyengir sambil menghampiri kemudian memeluk mereka bergantian dengan sayang. "Mamah Papah gak bakal pergi lagi 'kan? Brendy bosen sama Kak Daniel mulu, mukanya nyebelin!" Ia mengerucutkan bibirnya.

"Eh, makhluk bazeng!" kesal Daniel karena dibicarakan.

Ibu Brendon mengusap puncak kepala anaknya. "Iya, Mamah bakal lama, kok, di sini, tapi-"

"To the point saja!" ucap sang ayah memutus pernyataan wanita dewasa itu. Ia menatap serius putranya dan istrinya bergantian.

Brendon mengerutkan kening, lalu ekspresinya melesu. "Brendy ada salah, ya, sama Papah? Brendy gak nakal, kok. Tanya aja sama Kak Daniel!"

"Cukup, Brendon, cukup!" bentak ayahnya, yang membuat Brendon tersentak dan langsung memeluk ibunya ketakutan. "Kami laki-laki, bersikap layaknya laki-laki! Bukan banci seperti ini! Bahkan ... gay ...."

Brendon terisak, ibunya langsung mengusap bahunya. "Emang banci sama gay salah ya, Pah? Tapi aku, kan-"

"Gay dan banci prilaku yang salah, itu bukan kodrat kamu sebagai seorang pria!" Mata ayahnya murka menatap Brendon yang semakin bersembunyi di balik badan sosok yang melahirkannya. "Sudah dari dulu Papah bersabar atas kelakuan kamu, karena Mamah kamu-"

"Jangan salahin Mamah, aku yang milih jalan ini!" pekik Brendon mencicit, air mata membasahi wajah manisnya. "Papah jahat ...." Ia kembali menyembunyikan wajahnya.

"Hapus air mata kamu, kamu sudah dewasa, jangan mudah menangis, jangan lembek! Susul Papah ke mobil beberapa menit lagi, dan pastikan jangan ada hal cengeng dan baju kamu, ganti sekarang!" ancam ayahnya, sebelum akhirnya berdiri dari duduknya dan keluar rumah.

Brendon mendongak menatap wajah ibunya, yang tersenyum hangat sembari menyeka sisa air mata yang membasahi. "Brendy, udah jangan nangis, ya, Sayang! Entar Papah makin marah. Cup, cup, cup."

•••

LENGKAPNYA HANYA DI DREAME ATAU INNOVEL!

"CARA BACA CHAPTER LENGKAP"!

1. Kalian download dulu aplikasi DREAME atau INNOVEL di playstore (BISA JUGA DIBUKA DI WEB)
2. Sudah, daftar aja pake gmail, ataupun facebook
3. Cari dengan kata kunci An Urie atau judul.
4. Klik ceritanya, klik start reading
5. Yeay! Kalian bisa baca part lengkap, beberapa part dikunci jadi harus punya koin dulu, nah untuk mendapatkan koin bisa dengan earn reward harian atau top up via pulsa/saldo
6. Selamat membaca!

Gay Husband & His Four Wives [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang