Malam minggu yang biasa-biasa saja untuk Javier, TV yang dinyalakan hanya untuk menambah keramaian, sekotak martabak yang isinya sudah hilang setengahnya, dan HP yang tergenggam erat di tangan.
Sudah 2 tahun sejak Javier putus, kira-kira masih kangen mantan tidak ya?
Jawabannya, masih.
Bosannya Javier membawanya ke aplikasi burung biru, awalnya cuma ngescroll base, atau baca thread ngespill yang gak penting, ujung-ujungnya malah jadi ngestalk mantan.
"Kak Haidar usernamenya masih sama ya," gumam Javier.
Tidak banyak hal bisa ditemukan di akun Haidar, karena memang orangnya jarang nge-tweet.
Satu menit, dua menit, lama-lama jadi tiga puluh menit, Javier masih galau, "follow gak ya?"
"Follow ajadeh."
-
Haidar nyaris melempar HP-nya ketika melihat notifikasi yang datang.
"Astaga, anak ini nemu akunku darimana?" Haidar panik, seperti ada gempa, iya gempa, gempa yang menggetarkan hatinya.
"Haidar! Bentar lagi nyanyi loh ya!" seru salah satu pegawai di Cafe Pistou dari balik pintu. Ya, sesaat lagi Haidar harus bekerja; menyanyi lebih tepatnya, sampai jam 10 malam nanti.
"Ah sudahlah follback aja." Lalu diletakannya HP itu di kantong celananya, ia berjalan keluar dan naik ke panggung kecilnya untuk bernyanyi.
"Ada request?" tanya Haidar kepada pengujung setia Cafe kecil ini.
Lalu salah satu pengunjung menghampiri Haidar,
"Mantan Terindah-nya Raisa ya! Hehe."
Haidar cuma bisa balas dengan senyumnya yang terpaksa.
-
Akhirnya! Huhu T____T. Pertama, aku mau makasih banget buat kalian yang udah mampir buat baca. Kedua, aku minta maaf chapter ini pendek banget, emang sengaja aku bikin pendek-pendek karena nggak mau terlalu cepet juga. Ketiga, chapter ini spesial buat delusionalthing a.k.a harapan. Selamat ulang tahun, sayang. Kalo kamu nggak mention uyub, mungkin aku udah lupa kalo project ini ada. Aku berterimakasih banget. Keempat, happy reading!
KAMU SEDANG MEMBACA
Javier dan Haidar. [pjm + jjk] | HIATUS.
FanfictionDitulis ulang dengan sedikit tambahan dan perbaikan, disini kami persembahkan lembar demi lembar kisah dua hati yang berusaha untuk bersatu kembali. [ bahasa, semi-baku, writer's point of view, explicit content, angst, alternative universe, lokal ] ...