03

3.5K 382 45
                                    

"Bagaimana latihan hari ini?" Chanyeol menanyakkan pada salah satu guru vokal yang bekerja di Sekolah Musiknya, Taeyeon.

"Wuah.. ada gerangan apa seorang pemilik sekolah hadir di kelas hari minggu ini?" Taeyoen adalah teman dekat Chanyeol dan itu membuat dirinya tidak segan – segan menyindir atau pun bicara dengan tidak sopan terhadap sang pemilik sekolah tempat ia bekerja.

Chanyeol pun sudah hapal betul dengan sikap temannya itu dan ia tidak berminat untuk mengomentarinya.

"Aku dengar ada beberapa tambahan murid baru dikelasmu..hanya ingin memastikan pegawai terbaikku tidak mengalami kesusahan dalam bekerja."

Taeyeon tidak menyalahkan wujud Chanyeol yang tampan ataupun sikapnya yang terlihat dingin atau pun wibawa, ia hanya menyalahkan dirinya yang terkadang terlalu mudah dibuai oleh ucapan Chanyeol meskipun sebenarnya pria itu tidak memiliki niatan apapun atau bahkan mengikutsertakan persoalan perasaan disetiap pembicaraan mereka.

"Berhenti Tuan Park.. jangan terlalu perhatian begitu pada pegawaimu ini.. bagaimana kalau aku jatuh cinta dan tidak mau berhenti dari pekerjaan ini.." Taeyeon menghempaskan jauh – jauh buaian hatinya terhadap Chanyeol dan lebih memilih bergurau dan memancing sifat kekanakan Chanyeol yang ia ketahui dengan baik akan mudah terlihat tanpa disadari oleh sang empunya.

Chanyeol menggeleng dan memamerkan deretan gigi putihnya, "Jangan.. nanti perusahaanku bisa bangkrut membayar gajimu yang akan sangat mahal semakin kau lama bekerja disini." Dan tawa mereka lepas begitu saja diikuti dengan perbicangan mengenai pekerjaan.

Chanyeol hendak menawarkan tumpangan pada Taeyoen, namun wanita itu menolak dengan alasan ada seseorang yang tengah menjemputnya, dan Chanyeol menimpali dengan godaan yang semakin membuat Taeyoen malu dibuatnya.

Saat itu Chanyeol mensyukuri Taeyoen tidak jadi ikut bersamanya, Chanyeol mensyukuri ia datang ke sekolah di hari minggu sore, Chanyeol mensyukuri semuanya. Karena apa yang terjadi pada menit berikutnya sangatlah mengunggah hatinya dan bahkan ia hampir dibuat jatuh cinta hanya karena melihat sosok anak perempuan tengah duduk seorang diri sambil melantunkan sebuah lagu, lagu yang amat ia kenal betul bagaimana iringan melodi dan juga bait – bait liriknya.

Geuriwo geuriwoso

Geudega geuriwoso

Meil nan honjasoman

Geudereul bureugo bullobwayo

Bogopa bogopaso

Geudega bogopaso

Ije nan seupgwanchorom

Geudea ireumman bureuneyo

.

.

Chanyeol memberanikan diri untuk mendekat kearah anak kecil itu duduk seorang diri, kemana orang tuanya, kenapa ia duduk seorang diri?

"Hey Princess.." Chanyeol memberanikan diri, ia sudah berada begitu dekat sang anak kecil itu dan semakin jelas Chanyeol melihatnya semakin dirinya terbuai oleh tatapan matanya. Chanyeol masih bisa berpikir jernih dengan meyakinkan dirinya tidak mungkin ia jatuh cinta begitu saja pada sosok anak kecil yang memiliki tatapan mata sama dengan seseorang yang dulu pernah membuat dirinya jatuh cinta terlalu dalam.

A Man and A WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang