06

3.6K 391 76
                                    

"Jadi.. Loey Oppa itu sebenarnya adalah Chanyeol?"

Baekhyun mengangguk meskipun kedua matanya terperjam, tangannya memijat lembut pangkal hidungnya. Berulang kali ia menghela nafas berat setelah menceritakan pada Kyungsoo dan Zitao mengenai fakta yang ia ketahui sejak beberapa minggu lalu.

Selang beberapa hari setelahnya,  setelah ia mengetahui dan bertemu langsung dengan sosok Loey Oppa, yang mana sebenarnya adalah Chanyeol, baru kali ini Baekhyun bisa menceritakannya kepada Kyungsoo dan Zitao

"Huaa.. aku baru menyadari, Loey itu ternyata dari namanya ya, Chanyeol, Loey.." telunjuk Kyungsoo bergerak diudara menjabarkan huruf - huruf dari nama Chanyeol.

"Bukankah ini semakin menyeramkan.." Kyungsoo menoleh pada Zitao yang kembali bersuara.

"Dia mendekati Naeun, maksudnya benar-benar dekat layaknya ingin memiliki,  kalian tidak berpikir demikian? Lalu dia bertemu denganmu di Bar, Redberry.. Perusahaannya mengajakmu bekerja sama. Apakah hanya aku yang berpikir dia memang benar - benar tengah mendekatkan dirinya padamu Baek?"

Baekhyun terdiam, enggan untuk menyahuti, Kyungsoo yang duduk disampingnya nampak menyimak, nampak berpikir untuk sesaat lalu memajukkan tubuhnya mendekat ke arah Zitao diseberangnya.

"Tapi.. Chanyeol tidak pernah menanyakkan apapun mengenai siapa Ibu Naeun kan? Maksudku, selama dia mengenalkan dirinya menjadi 'Loey', dia tidak pernah secara terang - terangan menghasut Naeun atau pun memaksa anak itu untuk mengenalkannya dengan Baekhyun."

Baekhyun masih terdiam mendengarkan, lain halnya dengan Zitao yang sudah siap melontakan pendapatnya.

"Ya, Kyungsoo.. tidakkah kau berpikir dia cukup berbahaya? Ini terlihat seperti Chanyeol sudah mengikuti Baekhyun melalui Naeun, mencari kesukaan dan segala hal.. dia bisa dikategorikan sebagai penguntit."

"Oh jelas berbeda!"

"Kyung.. aku tahu kau menyukai Chanyeol karena dia tampan tapi kau harus bisa berpikir negatif mengenai pria itu."

"Dia memang tampan! Bagaimana aku bisa berpikir negatif kalau memang tidak ada yang membuktikan pria itu sebagai penguntit. Ingat, Naeun selalu bilang, Loey Oppa menemaninya sampai anak itu dijemput, Irene pun pernah mengatakan Loey Oppa itu sosok yang ramah.. Jangan berpikir buruk terhadap pria itu Tao-ah, mungkin dia brengsek dan bermain dengan banyak wanita, playboy seperti yang dikatakan Luhan. Tapi terhadap Naeun, aku lebih memilih dia daripada Changmin."

"Ya! Kenapa kau membandingkan dengan Changmin." Zitao masih terus menjawab dan mengelak.

"YAAAA!" Baekhyun berteriak, pening di kepalanya menjalar menyulut emosinya terlebih ketika dua sahabatnya yang seharusnya mendengarkan dan juga memberikan arahan lebih baik pada akhirnya harus berdebat karena pendapat mereka mengenai satu pria asing yang bahkan belum mereka kenal sepenuhnya.

"Kalau kalian hanya mau berdebat mengenai pria itu lebih baik tidak usah datang kesini.. tidak membantu." 

Zitao dan juga Kyungsoo sama - sama mengunci mulutnya, namun mereka berpindah posisi duduk kini berada disebelah kanan kiri Baekhyun, kembali pada posisi siaga untuk mendengarkan curahan hati sahabatnya.

"Mian.." Keduanya meminta maaf, Kyungsoo mulai mengusap lengan Baekhyun sementara Tao mengaitkan tangannya di lengan Baekhyun.

"Jadi.. apa yang terjadi setelahnya." dagu Kyungsoo bersandar nyaman pada bahu Baekhyun menunggu kelanjutan cerita pertemuan dirinya dengan sosok Loey Oppa.

"Kami sempat berbicara.. tidak hanya berdua, Naeun ikut serta, namun aku meminta anak itu bermain games sembari mendengarkan lagu dengan earphone selagi kami berbicara panjang." Baekhyun mulai menjelaskan pertemuan pertamanya dengan sosok Loey Oppa. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Man and A WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang