05

3.3K 400 94
                                    

"Dia benar – benar pria yang kau temui di Bar?" Kyungsoo lagi – lagi mempertanyakkan kebenaran cerita yang baru saja diucapkan Baekhyun padanya dan juga Luhan serta Zitao saat ini.

"Benar Kyung, pria yang membuatmu terpesona setengah mati itu datang ke toko ini, membeli kue lalu menyapaku, menyebut namaku seperti malam itu, ia bahkan menyempatkan diri untuk menebar pesona disini." Baekhyun berucap sebal terhadap tiga temannya sementara mereka yang tengah mendengar cerita Baekhyun sedari tadi kembali saling melempar senyuman.

"Wae? Kenapa kalian malah tersenyum – senyum?" Baekhyun bertanya heran, terlebih pada Luhan yang tersenyum lalu menunduk menggeleng dan kembali tersenyum. "Luhannie?"

Wanita yang bernama Luhan, berambut pirang dengan perawakan Asia atau lebih tepatnya berwajah Cina dengan begitu kental mengesampingkan rambutnya lalu mencondongkan diri pada Baekhyun yang duduk tepat disampingnya.

"Baekhyunnie, aku sudah katakan padamu bukan, Park Chanyeol itu bajingan, dia playboy dan untungnya dia tampan dan Miliarder.."

Baekhyun menunjukkan sikap tubunya yang tak paham maksud dari ucapan Luhan, sementara wanita yang tengah dipandanginya saat itu menggerakkan tangannya acuh.

"Kau bertemu dengan seorang playboy jutawan, apa yang kau harapkan? Tebar pesona? Tentu saja si sombong itu sudah terbiasa melakukannya."

"Aaahh.." Kyungsoo dan Tao sama – sama mengangguk paham lain halnya dengan Baekhyun yang tetap memperlihatkan wajah sebalnya mengingat sikap dari pria itu kemarin.

"Aku rasa dia benar – benar menyukaimu." Luhan berucap lagi sembari menyesap teh di cangkirnya. "Seingatku, dari cerita Sehun dan ketika aku bertemu dengannya, dia tidak pernah memperhatikan wanita bila wanita itu tidak seksi, yang ia lihat hanyalah bokong dan payudara."

Seketika Baekhyun menunjukkan wajah jijiknya.

"Aku serius, didalam otaknya bila bukan masalah bisnis ya tentu saja tubuh wanita." Luhan kembali melanjutkan.

"Aku harap dia tidak akan pernah datang kembali ke tempat ini!" Baekhyun berucap dengan tekad kuat.

"Sayang sekali wajah tampannya untuk diabaikan Baek." Kyungsoo menjulurkan lidahnya, menggoda Baekhyun lalu mengalihkan sembari menyuapi satu sendok potongan kue.

"Aku belum melihatnya.. kau harusnya berdoa supaya dia bisa datang supaya aku bisa melihatnya lagi." Kali ini Zitao yang tak terima dengan harapan yang Baekhyun ucapkan tadi.

"Ya! Kau sudah punya Kris! Jangan melihat pria muda lainnya." Baekhyun memarahi Zitao yang ikut tergila – gila dan bahkan penasaran dengan sosok playboy Park Chanyeol.

Kyungsoo ikut memberikan pembelaan mendukung Zitao dan ketiganya kini terlihat percecokkan khas Ibu – Ibu, membawa – bawa kewajiban dan hak sebagai istri serta lainnya. Luhan yang menjadi satu – satunya wanita yang belum menikah diantara mereka berempat berusaha menutupi pendengarannya yang tak mau terusik oleh ucapan para Ibu – Ibu yang notabenenya adalah sahabatnya sendiir. Luhan mengalihkan diri melihat ke arah luar jendela, menikmati pemandangan tanaman serta bunga – bunga segar dari toko bunga milih Baekhyun tepat disebelah toko kuenya, sembari menyesap kembali tehnya, Luhan mengalihkan pandangannya pada laju lalu lalang dihadapannya hingga akhirnya iris matanya menangkap satu mobil hitam berbentuk jeep terparkir tepat di toko kue milik Baekhyun.

Awalnya ia tak ingin peduli dan bahkan begitu ingin tahu siapa pemilik mobil mahal yang ia yakini hanya beberapa unit dimiliki di jalanan kota ini, tapi sayangnya, apa yang ditangkap oleh pandangan matanya mampu membuatnya meletakkan kembali cangkir teh dari tangannya dan juga terbisu masih tak menyangka pria yang sedari tadi dibicarakan dan menjadi topic utama pembicaraa sahabatnya kembali datang ke toko miliki Baekhyun.

A Man and A WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang