Jangan panggil aku

140 0 0
                                    

Bukan sekali dua kali kau menyebutku sebagai sampah. Lagi lagi aku baru saja mendengar sebutan terburuk manusia kepada manusia lainnya.

Untuk sebelumnya hatiku masih kokoh terkena badai kerasnya ucapanmu. Menganggap wajar barangkali kau sedang tidak enak hati yang kemudian diekspresikan kepadaku.

Kau bilang "Aku lelah. Mengertilah". Aku benarpun aku yang meminta maaf. Sekarang kau anggap aku kaku untuk memahamimu?

Hati yang kokoh pun kini telah retak oleh badai yang tiada henti-hentinya. Jika menurutmu aku payah diajak bekerja sama dalam asmara, untuk terakhir kalinya aku katakan "Jangan panggil aku kembali".

Rinipeen

serba salahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang