June pov
Gue masih stay didalem mobil yang gue parkir didepan sebuah apartemen.
Toktok
Seseorang yang gue tunggu dateng juga. Gue menurunkan kaca mobil gue.
"Kenapa?" Tanyanya agak jutek
"Temenin dong"
"Ke?"
"Pengen beliin baju buat emily sama jae eun. Bentar doang kok" kata gue. Sebenernya gue cuma pengen bareng dia aja, beli baju cuma buat alasan doang.
"Beneran bentar ya?"
"Iyaaa"
"Gue keatas ngambil tas dulu"
"Sip"
10 menit kemudian dia udah ada didalem mobil gue.
Gue melajukan mobil dengan kecepatan sedang cenderung lambat. Biar gue bisa lama lama sama dia.
"Habis itu dianya pergi gitu aja" katanya yang dari tadi asik cerita semua pengalaman dia ke gue.
"Yaaaah hujan jun, gimana dong?"
"Ya kita dimobil aja dulu sampe hujan reda"
"Jangan mulai deh jun"
"Gue kan cuma pengen megang tangan lo amaliaaa"
"Udah ah pulang aja kalo gini mah"
Ceklek. Anggep aja ngunci pintu mobil, jadi ada tombol di deket kursi kemudi untuk ngunci semua pintu dan harus dibuka pake tombol itu juga.
"Jun? Kok lo kunci?"
"Biar gak ada yang masuk" gue mendekatkan wajah gue ke amalia. Jujur gue gatahan ngeliat bibir dia yang imut dari tadi ngoceh, kalo bisa gue kunyah tuh bibir.
"Jun?" Tanya amalia nampaknya mulai panik
"Bentar doang, ya?"
"Engga"
"Mau lo nolak atau engga sebenernya gue bakal ngelakuin. Terserah lo maunya nurut atau gue paksa"
Bibir gue udah nempel dibibir ranumnya. Amalia tak menolak atau mungkin tak mau dipaksa lebih tepatnya, akhirnya ia pasrah.
Gue ngelumat bibirnya. Memainkan lidah gue didalam mulutnya. Memberi isyarat agar lidahnya ikut bermain.
Gue melepaskan ciuman gue setelah amalia meremas baju gue memberi tanda ia kehabisan nafas. Gue membiarkan dia bernafas lega dan sekarang beralih ke baju yang ia pakai.
Amalia yang tampak lemas hanya pasrah ketika gue ngebuka 2 buah kancing bagian atasnya.
Dengan mata yang sayu dan nafas ter engah dia natap gue. Ngebuat gue makin pengen nerkam dia secepatnya.
Gue kembali meraup bibirnya sambil sesekali gue gigit bibir mungilnya. Terdengar samar samar desahan amalia kala gue gigit bibirnya.
Amalia yang mulai terbuai akhirnya mengalungkan tangannya dileher gue. Sesekali menjambak rambut gue.
"Mmh junh"
"Kita pesen hotel?" Tanya gue yang udah gabisa nahan gairah
Amalia tak menjawab dan gue melajukan mobil ke hotel yang tak jauh dari tempat kami berhenti.
Diluar masih hujan deras.
Gue dan amalia sedikit merapikan penampilan sebelum masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Koo junhoe💕💦 |✔️
Fiksi PenggemarEmily. Wanita yang selalu sabar menghadapi kelakuan suaminya yang luar biasa. Koo junhoe. Enceh in your areahhh Saia tidak tanggung jawab atas apa yang terjadi setelah anda membaca cerita ini. Jika sakit berlanjut hubungi dokter. 🔞