Setelah semuanya berlalu cintaku, harapku, rasaku, kecewaku, sedihku, bahagiaku.
Alhamdulillah aku masih tetap hidup hingga kini.Yah... Tentu Itu karena Tuhan masih ingin aku hidup. 😅
Meskipun aku sering melakukan banyak kesalahan tak bertepi selama ini.Mei menjadi bulan Ramadhan di tahun ini membuatku harus kembali dari perantauanku di kota orang. Untuk kembali ke kampung halaman melepas rindu yang mendalam. Aku kuat tanpanya selama Tuhan bersamaku.
Setelah tiba di kampung halaman kulakukan semua seperti biasanya dengan senyuman yang tak pernah pudar. Disini semua terasa tetap sama begitu sederhana namun penuh makna, itu sangat berarti bagiku. Yang tidak begitu menyukai perubahan.
Setiap kali ibu ingin pergi kemana pun aku akan ikut andil di dalamnya walau sekedar sebagai tukang ojeknya😅. Atau bahkan kurir suka relanya ketika berbelanja di pasar 😅😊. Hitung-hitung agar aku bisa meringankan sedikit bebannya.
Namun hari itu berbeda ketika aku ikut kepasar kali itu untuk Menjadi kurir suka rela ibu, diantara kerumunan orang aku menangkap sosoknya😊 yah..... Dia yang dulu pernah membuatku menantikan agar malam segera berlalu.
Berharap agar tidak ada tanggal. Merah di kalender, 😊 agar aku bisa melihatnya setiap hari tentunya.
Dan kini ia sudah ada di hadapanku bersama seorang anak kecil yang begitu manis.Dia tidak melihatku namun aku melihatnya. 😅 dia sibuk berbelanja dan aku sibuk memandanginya. Takut jikalau sampai dia melihatku. 😑 sesekali aku berlindung di antara segerombolan pembeli, sesekali menanggapi omongan ibu yang entah kemana arahnya 😇.
Namun sepertinya waktu sedang tidak berpihak padaku. Karna tiba-tiba saja dia berbalik tepat ke arahku😯 dan saat itu aku tidak dapat bersembunyi dimanapun.
Kalau kau bertanya apa yang ku lakukan tentu saja. Aku akan memasang wajah datarku nyaris tanpa ekspresi ke arahnya. Namun anehnya dia tetap tersenyum. Aku jadi merasa bersalah padanya 😕
"hai apa kabar? Lama tidak kelihatan? Rumah udah pindah yah? Eh gemukan yah sekarang? Sendirian aja?" ujarnya dengan semangat bertanya tanpa jeda.
"Alhamdulillah baik" hanya itu yang bisa ku ucapkan sebelum ibu memanggilku tidak jauh dari tempatku berdiri.
"Alhamdulillah setidaknya aku lega kamu masih tinggal di kolong langit sama sepertiku, jadi sesekali pasti kita bisa bertemu kembali" ujarnya lagi kali ini diringin dengan senyuman yang lebar.
Aku? Hanya tersenyum karna saat itu aku tidak mengerti apa yang sedang ia maksud 😅.
Berhubung tugas negara sudah memanggilku.
Urusan yang lain di kesampingkan dulu.Masalah hati jangan di fikirkan dulu karna akhir-akhir ini aku jadi bingung dengan hatiku. Aku sedikit takut karna Hatiku.
#Marhaban_yaRamadhan😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sky
Short Storyketika kau membacanya semoga kau akan merasa seperti menatap langit biru yang membentang luas tanpa batasan, tak tercela keagungannya dan terpatri kedamaian di dalamnya...