monolog

11 2 0
                                    

10:50
Di pelataraan menara mesjid kampus aq duduk dan merenung sendiri dalam diam.

Memikirkan apa yang ku butuhkan dan apa yang ku perlukan dalam membenahi hidupku.

Setahun lebih sudah sejak pertamakali ku injakkan kakiku di perguruan tinggi Islam Negeri ini.

Dan selama itu aq melihat banyak kebutaan dalam hidupku di masalalu.

Semakin banyak tahu dan melihat semakin aku merasa kurang dan buta akan dunia.

Namun seperti inilah hidup semakin kau jatuh cinta semakin sakit nantinya.

Semakin kau sederhana maka kau akan semakin kaya.

Seperti hari ini usai mid test dengan salah satu dosen dgn jam terbang yang lumayan padat.

Aku memilih untuk menyendiri di bawah naungan pohon rindang dan menara mesjid kampus selagi menunggui adzan sholat dzuhur berkumandang.

Menjadi kebiasaan mahasiswa semester tiga seperti ku menunggui dosen untuk jam siang sambil menunggu datangnya waktu sholat.

Kadang kami makan terburu2 hanya untuk menyesuaikan waktu yang kami miliki dan kewajiban kami kepada Allah,  dosen dan untuk diri kami sendiri.

Kini banyak yang berbeda dalam hidupku, tidak bisa ku bilang mudah dan tak pula bisa ku bilang sulit.

Aku mungkin sama dengan kalian punya impian besar untuk diwujudkan., punya cita-cita untuk di kejar dan punya perasaan.

Nah dalam hal perasaan ini yang menarik,  dalam hidupku aku termasuk orang yang sangat peka"*menurut aq sendiri....

Aku terlalu membatasi diri hanya untuk sekedar bergaul dengan teman-teman dan lawan jenis.

Aku termasuk tipikal orang introvert yang menikmati kesendirian dan lebih banyak berfikir sebelum melontarkan kata-kata.

Ada teman yang menganggap hal itu biasa saja ad juga yang tidak bisa mentolerir hal itu dan men just aku termasuk orang 'aneh' .

Meskipun seperti apapun mereka memandangku toh aku tidak perduli, aku berjalan di jalanku meski terkadang menundukkan pandanganku ketika sesuatu mengusikku.

Terkadang hadir kerinduan dalam hati untuk seseorang yang pernah hadir dalam hidup.

Terkadang juga ingin merasakan manisnya madu percintaan seperti yg di ungkapkan teman-teman
Namun semua yang ada pada diriku mseolah mencegahnya .

Seolah memberiku batasan untuk alasan yang bahkan tidak bisa ku fahami sendiri.

Tapi yang jelas aku sangat mensyukurinya....


Blue SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang