CHAPTER 5

36 5 0
                                    

Yerin masih sangat khawatir akan kondisi songsaeng kesayangannya itu. Saat hari masih gelap, pagi pagi sekali, yerin bergegas kerumah eunha untuk memastikan keadaan dongsaeng kesayangannya itu.

“ting tooong.. ting toong..”
Mendengar bunyi bel rumahnya eunha  segera membukakan pintu.
"Eunha mengapa kau tak mengabari setibanya kau di rumah, aku sungguh sangat mengkhawatirkan mu.” Ucap yerin khawatir.
“Mianhae eonn, aku baik baik saja tak ada lagi yang perlu eonni khawatirkan, lebih baik sekarang eonni menemaniku sarapan.” Ucap eunha menenangkan eonni kesayangannya itu.
“Siapa yang tertidur di sofa itu eunha?” Tanya yerin
Itu jungkook eonn, semalam ia memaksa ku untuk menginap disini, karena eomma ku sedang tidak dirumah ia ingin menemani ku katanya. Karena ia memaksa yaa aku tak bisa menolaknya.
“Dasar anak itu..!! lalu mengapa kau tidak membangunkannya untuk sarapan bareng bersama kitaa?” Tanya yerin lagi.
“Tak tega aku membangunkannya eonn, dia terlihat sangat lelah, aku sudaj siap kan sarapan untuknya, setelah sarapan eonni tak keberatan kan jika kita keluar sebentar untuk sekedar menghirup udara segar?” Pinta eunha.
“Baiklah eunha"

Yerin pun mengiyakan ajakan dongsaengnya itu.Mendapati rumah yang sepi tanpa eunha, jungkook tampak kebingungan, saat ia menelepon eunha, ternyata ponsel eunha tertinggal di rumah, di meja dekat tempat ia tidur semalam, eunha telah menyiapkan sarapan untuknya. Terdapat secarik kertas bertuliskan “aku pergi keluar sebentar bersama yerin eonni, ini ku buatkan sarapan untuk mu, terimakasih untuk semuanya.  Jung eunbi”

“Yeoja itu memang sungguh manis, apakah iya juga yang memberiku selimut saat ku tertidur, ahh!! Senang sekali rasanya.”
Karena ada keperluan Kyu segera pergi dai rumah eunha tanpa menunggu eunha dan yerin pulang.

Dertt… deeerrrtt.. getar dari pondel yerin. Ada panggilan masuk rupanya, Yerin merasa tak mengenali nomor tersebut, dengan cepat Yerin mengangkat teleponnya, dan ternyata telepon itu dari rumah sakit, yang memeberitahukan bahwa kanker hati yang di derita eomma Yerin sudah memasuki stadium yang mengkhawatirkan.

yerin lemas mendengar berita itu, lulutnya merasa tak mampu menopang badannya yang beratnya tak ada 50 kg itu, fikirannya mendadak kosong, napasnya terasa sesak. hari dimana ia harusnya merasa senang karema dongsaengnya telah kembali, namun berubah menjadi hari yang pahit setelah mendengar kabar dari pihak rumah sakit itu.

Eunha merasa bingung melihat ekspressi eonninya yang mendadak berubah itu, segera bertanya pada eonni kesayangannya itu.

“Apa yang terjadi eonni, siapa yang menelepon barusan?”
Dengan menarik napas cukup panjang, Yerin menjawab. “Pihak rumah sakit eunha, kanker yang di derita eomma memasuki stadium yang mengkhawatirkan. Aku harus segera kesana.”
“aku ikut eonn.” Pinta eunha untuk ikut dengan Yerin
“Keadaan mu belum benar benar fit. Sebaiknya kau pulang dan segera ber istirahat.” Ucap Yerin menasehati dongsaeng kesayangannya.
“aku sudah baik baik saja, pokoknya aku ingin ikut dengan eonni.” Pinta eunha sedikit memaksa.
“Baiklah, tapi kau harus janji saat kau mulai merasa lelah kau harus segera beri tahu eonni.”

Setibanya di rumah sakit, yerin segera menemui dokter yang menangani eomma nya.
“Bagaimana eonn? apa kata dokter?” Tanya eunha.
Tanpa menjawab Yerin langsung memeluk Seo dan menangis dalam pelukan eunha,
“Tenang eonn, semua akan baik baik saja.” Ucap eunha  menenangkan eonni kesayangannya.
Tesss.. tess..
Tanpa sadar darah segar keluar dari hdung eunha, sebelum Yerin mengetahuinya, dengan segera eunha  mengelapnya, melepas pelukan eonninya.
“Aku ingin ke toilet sebentar eonn.”

Darah mimisan eunha cukup banyak, setelah mimisannya berhenti segera ia mengahampiri eonni kesayangannya lagi, karena menurutnta disaat seperti ini ia ingin selalu menemani eonni nya.

"Eunha  kau tak apa? Wajah mu tampak pucat, kau lelah? Sebaiknya kau pulang, aku akan menelepon jungkook agar ia menjemput mu.” Tanya Yerin khawatir.
“Gwenchana eonn, aku baik baik saja, aku tak ingin pulang, aku ingin disini menemani eonni, menunggu eomma.” Ucap eunha.
“apa yang sebenarnya terjadi pada eomma eonn?” Ucap eunha lagi,
“Kanker hati yang diderita eomma memasuki stadium akhir eunha, eomma harus segera mendapatkan donor, kalau tidak,”
Belum selesai yerin menjelaskan, ia menangis lagi dalam pelukannya eunha.
Eunha memeluk erat eonni kesayangannya itu, membiarkan eonninya menangis dalam dekapannya, setelah yerin merasa sedikit lega, perlahan eunha, melepas pelukan eonni nya itu, di usapkan air mata eonninya.
“Everything it’s gonna be alright eonn, eomma akan segera mendapatkan donor dan segera sehat kembali ke pelukkan eonni lagi.” Ucap eunha menenangkan eonni nya.

Herd To Say Goodbye♡ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang