“Mama… Mama?! Apa Mama bisa bacakan aku cerita Cinderella?” pinta Ginko kecil pada Mamanya, dan dijawab dengan senyuman lembut dari Wanita cantik disebelahnya
Segera Ginko memposisikan duduknya agar nyaman dipangkuan ibunda, tak lupa dengan seksama ia mendengarkan cerita dari Mamanya itu
“Dan merekapun hidup bahagia selamanya… bagaimana menurutmu Ginko? Apa ceritanya seru?” Tanya Mamanya sambil mengelus puncak kepala Ginko kecil
“Menurut Ginko…”
3 tahun kemudian…
Dibawah langit gelap, hujan deras mengguyur tanpa henti, meredam suara tangis Ginko kecil dihadapan makam Mamanya
“Ginko kau tak perlu bersedih! Jika kau sedih Mamamu juga akan menangis disana, seharusnya kau mengantarnya dengan senyuman bukan tangisan” hibur Papanya
“Huaaa…. Mama… Mama…” walaupun begitu Tangisan Ginko kecil sama sekali tak berhenti
8 tahun berikutnya…
“Ginko kenalkan ini Mama barumu! Kami akan menikah akhir bulan nanti! Dan juga kamu akan memiliki kakak!” ujar Papanya, dibelakangnya ada seorang wanita cantik (Inget Catherine waktu lagi jatuh cinta? Nah kurang lebih gitu wajahnya) yang tersenyum lembut, disamping wanita itu ada 2 anak perempuan, sepertinya mereka seumuran
“Kenalkan namaku Catherine! Dan ini anakku Ayame dan Matako! Ayame mungkin setahun lebih tua darimu tapi Matako hanya beda beberapa bulan saja” ujarnya dengan suara lembut
Ginko melihat sang ayah yang terliat bahagia, dan membalaskan ucapan mereka dengan senyuman
“Perkenalkan namaku Sakata Ginko, semoga kita bisa menjadi keluarga bahagia”
Ginko tersenyum lebar dan menantikan masa depan keluarganya yang cerah nanti
1 tahun berlalu setelah pernikahan orang tuanya…
Pada awalnya keluarga mereka sangat bahagia hingga akhirnya sang kepala keluarga mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya
Setelah upacara pemakaman selesai ternyata Mama tirinya menjual rumah Ginko, dan bilang akan kembali kerumahnya yang dulu
Semenjak kematian Papanya Catherine dan kedua kakak tirinya itu berubah sikap 180° yang asalnya sangat baik menjadi judes dan sering memarahinya
Bahkan saat upacara pemakaman Papanya Catherine bilang “apa-apaan Papamu itu bukannya dia pemilik perusahaan? Kenapa rumahnya kecil sekali dan kekayaannya tidak sesuai harapanku! Untung saja dia mati! Aku sudah muak dengannya”
“Hey Bodoh cepat bersihkan rumah ini!! Kami akan pergi berbelanja! Jika rumah ini belum bersih saat kami kembali! Kau tidak akan mendapat makanan!” perintah Mama tirinya padahal mereka baru pindah kerumah ini kemarin
Ginko hanya memandang mereka lewat ujung matanya, memperhatikan mereka hingga hilang dipintu, terdengar suara mobil yang pergi menjauh
Ginko menghela nafasnya, raut wajahnya terlihat sangat sedih, iapun segera menuju dapur dan mengambil sesuatu, lalu segera pergi keloteng alias kamarnya, karena memang ia disuruh mereka untuk tidur diloteng
Saat Catherine pulang dan melihat rumahnya masih berantakan langsung tersulut amarahnya iapun segera menuju loteng, bermaksud memarahi Ginko
Namun, hal yang selajutnya mereka lihat sangatlah tidak masuk akal. Mereka melihat Ginko yang sedang Nonton tv yang diletakan disudut ruangan sambil memakan banyak sekali makanan ringanKetiga orang itu terkejut karena awalnya mereka pikir Ginko itu orangnya kalem dan senang menolong, baik hati, rajin menabung, murah senyum, dsb sehingga mudah dimanfaatkan. Tetapi ternyata apa-apaan ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Cinderella and the seven dwarfs
Teen FictionAku bukanlah seorang Cinderella yang teguh pendirianya..... Aku bukanlah seorang Snow White yang baik hatinya..... Aku bukanlah Princes Aurora dengan kisah romantisnya.... Aku hanyalah seorang gadis lugu yang ingin memiliki kisahku sendiri . . . . ...