Enam

46 13 0
                                    


🍎

______

"Gwenchana yeo(kamu gak apa)?" Tanya ong. Dia nyetir ngantiin gue dengan kondisi batin yang gak baik baik aja.

"Nde" gue mengusap air mata lalu tersenyum padanya.

Hening

gak ada satu pun suara yang berani merusak keheningan ini.

sesampai nya gue keluar dan menunduk padanya.

"Sampai rumah istirahat, besok kita ada meeting"katanya. entah ko gue ngerasa bos gue ini agak sedih atau emang gue lagi sedih aja ya?

"Nde"
Tiba tiba saja angin yang membawa debu menerpa. Ah sial kenapa disaat kek gini gue justru kelilipan.

Dia mendekat lalu menangkup wajah ku. Dengan pelan dia meniup mata ku.

"Mendingan?"
gue menatap nya, tangannya masih bertengger pada muka ku. gak sadar bahwa hanya 5 centi saja kami hampir berciuman.

Tunggu mata ini memang tidak asing. Tapi dimana? Dimana ini ? Saat menatap matanya prasaanku menjadi kawatir juga kasihan.

"Siapa anda sebenarnya"
pas dia mau jawab, gue denger suara grusak grusuk dari balik semak.

"Aduhh" teriak pria paruh baya yang tersungkur ketanah.

"Appa, eomma(papa,mama)" sontak tangan ong langsung ditarik kayak tercyduk selingkuh.

Waduh

gimana nih.,

Canggung

Satu kata yang tepat untuk saat ini. Iya gimana nggak? Presdir dan nyonya ingin aku ikut juga makan malam di rumah mereka.

"Ko kesini gak kasih tau ong dulu?" kata ong.

"Sudah berapa lama kalian kencan?" tanya mamanya ong.

"Eommaa(mamaa)" teriak ong. ternyata sajangnim juga manusia. buktinya dia sekarang bisa bisanya kek anak bayi ngerengek didepan ibunya.

"Jadi, ini alasan kamu selalu membatalkan perjodohan?" tanya presdir. gak doyan cewek kali pak. eh bentar ini kenapa gue disangka sangka jadi pacarnya?

"Biar saya jelaskan-"

"Jadi selama ini? Kamu dengan sekertaris mu?" mau gue jelasin malah dipotong sama mamanya. busyet dah.

"Iya kita pacaran" kata ong.

WHAT?!!!

"YA!!!(HEH!!)" bentak ku.

"Sorry saya terpaksa" ong duduk dibangku kamarnya sambil menunduk.

"TERPAKSA KATA LO?"

"ya gimana lagi, gue gak mau dijodoh jodohin terus"

"tapi gak gue juga kali" gue membuang muka dan mikir gimana kedepannya? secara orang tuanya ong gak masalag dengan hubungan kita. eits sorry boongan tapi.

clek

pintu terbuka dan terlihat mamanya ong sedang berdiri dan tersenyum kearah kami. "ongg? ah kalian disini?"

"ini ma, hyewon masih deg degan" kata Ong. dia lalu mengelus elus kepala gue dengan lembut. sok baik lo.

"hm anak muda jaman sekarang, kita tunggu diruang tamu ya ong, ya hyewon" gue hanya mengangguk sambil tersenyum dan mamanya membalas tersenyum lalu menutup kembali kamar ong.

"gue bayar tenang aja" tawarnya.

"3 kali lipat"

"setuju" kita berjabat tangan lalu kembali keluar menemui orang tua ong sajangnim

Ya Mayan lahh akting dikit entar juga putus.



______

Tbc

hollaaaa gaissss...
don't forget to vomment and share ya :v


Kein Name ~End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang