Chapter 5

294 33 0
                                    

Waduh lama tidak update ya.....

Langsung update ya lanjutan ceritanya......

Jangan lupa untuk Vote dan Comment ya!


Mendapati reaksi Jaejoong yang sangat ketakutan membuat amarah Yunho sedikit menurun. Bergegas ia mundurkan tubunya dan berbalik menuju sofa di ruang tamu. Meninggalkan tubuh Jaejoong yang bergetar kaku diam tak mampu bergerak dari tempatnya.

Diambillah mantel dan beberapa barangnya dari atas sofa. Yunho bosan, ia muak melihat reaksi Jaejoong yang tidak menyenangkan dimatanya. Dengan cepat ia langsung memakai mantelnya dan berjalan menuju pintu, hingga sebuah suara lirih Jaejoong menarik perrhatiannya.

"Kumohon. Jangan sakiti dia." lirih Jaejoong masih tidak bergerak dari posisinya, namun matanya menatap penuh permohonan kearah Yunho.

Seolah angin lalu, Yunho pun hanya mengabaikan ucapan Jaejoong dan pergi meninggalkan apartemen Jaejoong.

Ceklek..... suara pintu tertutup.

Seketika tubuh Jaejoong merosot dan jatuh ke lantai. Kakinya lemas tak mampu menopang tubuh kurusnya. Sekali lagi Jaejoong menangis sejadi-jadinya.

"Mian..Mianhae....hiks..hikss...mian." tidak diketahui kepada siapa Jaejoong terus mengucap maaf. Memang Jaejoong bukanlah orang yang mudah untuk ditebak pemikirannya.

.

.

.

#Di RS Seoul

"Terimakasih banyak dokter Park, kami sangat terbantu berkat dirimu." ucap seorang perawat sambil menunduk mengucap terimakasih.

"Ah, kau tidak perlu berterimakasih, ini adalah kewajibanku sebagai dokter untuk menolong pasien."jawab Yoochun dengan rendah hati sambil menunjukkan senyuman lebarnya yang menawan. Membuat perawat dihadapannya sedikit tersipu.

"Oh ya, saya dengar kolega anda dirawat karena kecelakaan kemarin?" tanya perawat tersebut memecah rasa malu dalam dirinya.

Walau sedikit bingung Yoochun hanya bisa mengangguk canggung.

"Saya harap keadaanya akan segera membaik dan bisa pulih seperti sediakala."

"Ahh nne terimakasih atas do'a nya." jawab Yoochun seadanya karena tidak tahu harus mengatakan apa.

"Kalau begitu saya permisi kembali ke bangsal." pamit perawat tersebut sambil mengangguk dan pergi. Yoochun pun ikut mengangguk kan kepalanya pelan sambil melihat kepergian perawat tersebut di lorong rumah sakit.

'Kolega?' lirih Yoochun pelan di antara lorong sepi di rumah sakit. Bibirnya menyunggingkan sebuah senyum tipis, hingga ponsel disakunya bergetar menandakan ada panggilan masuk.

Dengan bergegas Yoochun pun mengambil ponselnya dari saku dan melihat ke layar untuk mengetahui siapa si penelepon. Tidak butuh waktu lama untuknya menyadari bahwa sesuatu hal yang besar mungkin akan terjadi.

"Yoboseyo-..." 

.

.

.

#Di kantor Yunho

Saat ini Yunho terlihat tengah berdiri di depan jendela kaca besar di kantornya yang menampilkan pemandangan indah sungai Han. Kedua tangannya ia masukkan kedalam saku celananya seolah sedang berpose untuk majalah mode ternama. Sungguh tampan. Memang tidak ada yang bisa menyaingi karisma seorang Jung.

tok tok tok terdengar suara ketukan di balik pintu kantor Yunho.

Dan sesaat kemudian masuklah sekertaris Yunho. Sekertaris Yunho mengangguk pelan memberi salam kepada atasannya.

"Mohon maaf mengganggu waktu Anda, saya sudah melakukan apa yang Anda perintahkan, dan saya sudah menyiapkan dokumen-dokumen yang Anda minta dan juga ada beberapa dokumen yang harus segera mendapat persetujuan dari Anda." lapor si sekertaris yang diketahui bernama Kang Ji Sung tersebut. Ia letakkan beberapa tumpukan map diatas meja Yunho.

Namun Yunho masih terlihat tidak tertarik pada laporan sekertarisnya. Semua pekerjaan ini membuatnya muak dan bosan.

Dengan perlahan Yunho membalik badannya dan berjalan kearah meja kantornya untuk melihat beberapa dokumen yang sekertarisnya bawa.

Betapa terkejutnya Yunho saat melihat sebuah dokumen yang menurutnya sangat menarik.

"Bawakan aku daftar saham Goo Industry." perintah Yunho.

"Saya mengerti. Kalau begitu saya permisi." ucap sekertaris Kang mengangguk hormat.

Menyisakan senyuman evil di bibir Yunho.

"Mari kita bermain sebentar." monolog Yunho menatap tajam sebuah dokumen yang ada ditangannya.

.

.

.

Jika aku melupakan semuanya. Apa aku akan dapat memulai hidup yang bahagia?

.

TBC

See ya next chap

Jangan lupa Vote dan Comment demi perkembangan cerita ini ya.

Terimakasih

dan selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankannya . . .  :)

Dark and LightWhere stories live. Discover now