Prolog

83.3K 3K 113
                                    

Wanita itu terus berlari tanpa kenal lelah, satu kata dalam pikirannya ialah pergi dari rumah besar itu yang banyak memberikan ketidak adilan untuknya. Tidak di pedulikannya pakaiannya koyak terkena ranting ranting akar blukar, ia memang mengambil jalan pintas memasuki hutan yang akan membawanya ke desa seberang.

Sampai seketika langkahnya terhenti oleh rengkuhan seseorang pada pinggang rampingnya. Pupil matanya membesar saat tatapannya beradu dengan sepasang manik mata tajam seorang pria.

"Ndoro Kencana pulanglah!" Titahnya penuh penekanan.

Sekejap Kencana mendorong dada bidang pria itu dan menampar pipinya.

Plak.

Wajah tampan pria itu terlempar ke samping, pipinya memerah akibat tamparan yang sangat keras dari Kencana, dengan nafas terengah engah dan iris mata memerah Kencana meluapkan amarahnya.

"Aku membencimu Rama Manggala,"

Tbc

Hai aku membawa cerita baru, kalau suka dan penasaran terus ikuti jangan lupa vote dan komen biar bunda lanjut cerita ini...tks

SelirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang