3

731 38 0
                                    



Usai makan bersama keluarga kecil ini memutuskan untuk pergi jalan-jalan menyusuri kota Seoul untuk menghilangkan penat mereka. Dan lagipula sudah lama mereka tak pergi jalan-jalan bersama begini, biasanya hanya Seokjin dan baby Kookie saja yang bermain ke taman agar putra mereka itu bisa bersosialisasi.

Didalam mobil Seokjin terlihat asik menyanyi bersama putra semata wayangnya yang juga mencoba mengikuti snag ibu, namun dengan pengucapan yang belum jelas membuat Seokjin dan Namjoon sesekali tertawa melihat tingkahnya.

"Ma...Ma...Eomma kookie au itu" tunjuk bocah itu pada sebuah toko ice cream

Seokjin pun lantas melihat ke arah yang ditunjuk putranya itu, dan seketika mencium gemas pipi sang anak dan berkata.

"Aniya! nanti Kookie flu kalau makan ice cream, ingat Kookie sensitive terhadap ice cream" peringat Seokjin lembut

Bocah manis itupun merengut mendengar ucapan ibunya, matanya sudah berkaca-kaca ingin menangis. Hingga dengan gemasnya Jungkook pun memalingkan wajahnya dari jendela mobil dan menangis kencang setelahnya.

"Huweee...Hiks..." tangisnya

"Sudahlah Hyung belikan saja! daripada kookie menangis terus nanti" lerai Namjoon

"Kalau kau mau anakmu sakit silakan belikan"

Mendengan ucapan istrinya, Namjoon hanya bisa menghela napas. Menghentikan mobilnya sejenak, kemudian mengambil alih Jungkook dari pangkuan Seokjin. Menatap putranya yang menangis, kemudian menghapus airmatanya perlahan.

"Eomma tidak mengizinkannya sayang, nanti kookie sakit. Jadi jangan menangis lagi ya" ucap Namjoon berusaha menenangkan

Namun bukannya berhenti, Jungkook malah semakin kencang menangis bahkan memukul lengan kekar sang ayah, seolah ia benar-benar menginginkan minuman manis itu tanpa penolakan.

"Ah... Bagaimana kalau ice creamnya diganti dengan mainan? kookie mau? mainan apapun untuk kookie.." ujar Namjoon akhirnya

Membuat Seokjin membelalakan matanya menatap snng suami tak percaya.

"Yakk.. Mainan dia sudah banyak ya ampun, mau taro dimana nanti" frustasi Seokjin

Meski tangisan Jungkook berhenti, namun tetap saja Seokjin sedikit kesal dengan bujukan sang suami pada anaknya itu.

Sedangkan mainan Kookie dirumah bahkan sudah penuh 3 lemari, jika membeli lagi akan ditaruh dimana lagi. Pasalnya putra semata wayangnya itu kalau membeli mainan tidak pernah sedikit.

"Tak apalah Hyung, sekalian nanti kita cari lagi tempatnya"


Seokjin hanya menghela napas pasrah, dan mengambil kembali Jungkook dari pangkuan Namjoon.

"Sudah jalan!"

"kau marah hyung?"

"Aishh sudah cepat jalan!! percuma juga aku marah."



Sementara baby Kookie yang melihat orangtuanya bertengkar dia hanya cekikikan menampilkan giginya yang masih sedikit itu.

"Eoh? kookie malah tertawa ya hem?" ucap Seokjin sok galak

Jungkook pun menundukan kepalanya, menarik baju sang ibu kemudian menduselkan kepalaya pada perut sang ibu, berharap dimaafkan.

Seokjin yang kesal, sekarang malah dibuat gemas oleh tingkah sikecil dan langsung memeluk putranya itu yang lagi-lagi terlihat berkaca-kaca.

"Aigoo.. Eomma tak marah sayangg" gemas Seokjin menciumi pipi gembul anaknya


Berdebatan kecil mereka kini beralih menjadi canda tawa yang disebabkan oleh tingkah Jungkook yang girang karena akan segera membeli mainan baru.





************





Sesuai dugaan Seokjin sebelumnya, yap putra imutnya itu kini membeli 3 kantong plastik penuh mainan yang dijanjikan Suaminya tadi.

Hendak mengomel, namun diurungkan Seokjin saat melihat putranya tertidur pulas di gendongan sang ayah. Kelelahan usai berkeliling pusat perbelanjaan memilih semua mainan yang dia inginkan.

Senyum bahagia terlihat jelas diwajahnya melihat pemandangan ayah dan anak itu. Selama beberapa minggu ini Namjoon selalu sibuk mengurus yang katanya pekerjaan penting itu, jadi dia merindukan saat-saat seperti ini. Saat putranya tertidur pulas digendongan sang suami.

"Kau kenapa Hyung?" tanya Namjoon mengagetkan lamunan Seokjin

"Eh? tidak apa-apa Namjoon-ah. Hanya aku merindukan saat-saat seperti ini" ucap Seokjin pelan


"Aku juga Hyung, maaf karna aku jarang memiliki waktu bersama kalian. Tapi pekerjaan ini juga penting bagiku dan masa depan kookie kelak" jelas Namjoon

"Sebenarnya kau bekerja apa sih? kau tidak pernah memberiku kejelasan tentang pekerjaanmu, bahkan sebelum kita punya kookie," ucap Seokjin

"Belum saatnya kau tau Hyung" selalu itu yang Namjoon katakan

Seokjin hanya memutar malas bola matanya mendengar lagi-lagi itu yang keluar dari mulut suaminya. Ya selama ia menikah dengan Namjoon, belum sekalipun pria itu memberitahu pekerjaan utamanya. Dia hanya memberitahu jika dia pemilik sebuah sekolah besar di Seoul yang diwariskan sang ayah padanya.


Sepertinya Seokjin harus mencari tahu sendiri tentang hal ini, jika Namjoon tetap tak memberitahunya juga.














TBC







Maaf banget udah lama bgt y aku gk up, maklum sibuk di real life 😁 semoga suka sma ceritanya aku ubah alurnya biar ada lebih greget dikit

Typo dimana2 ahh maafkan daku 🙏🙏 btw makasih untuk yg udah baca dan vote ff abal2 ku ini.

Aku minta voment nya dong biar semangat lagi buat lanjutin ceritanya 😁

Kim Family ( Why )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang