6

588 29 7
                                    



Klotak~ Bukkk~ Prank~


Seorang anak kecil berusia sekitar 3 tahunan terlihat sedang memporak porandakan kotak berisi mainannya.

Semua isinya dia keluarkan tanpa terkecuali. Terus mencari apa yang dia cari namun tak kunjung ketemu. Membuatnya kesal dan berdengus mempoutkan bibir mungilnya.

Anak kecil yang sering dipanggil Kookie itu pun berjalan dengan langkah kecilnya menuju laci disamping tv. Dengan tidak elitnya dia membuka begitu saja laci itu dan mengeluarkan semua isinya. Memasukan tubuh mungilnya ke dalam lemari kecil didekat laci itu untuk mencari barang favoritnya.

Bocah itu pun akhirnya menyerah dan memanggil ibunya dengan teriakan melengking khas anak kecil.

"Eommaaa" pekiknya

Membuat Seokjin yang tengah membereskan lemari pakaian anaknya itu terlonjak kaget dan melempar celana dalam sang buah hati.

"Eoh Astaga." kejut Seokjin

"Eommmaaaaa"  suara lengkingan anaknya dari lantai bawah kembali terdengar

Dengan helaan napas Seokjin turun menuju lantai bawah untuk melihat apa lagi yang dilakukan putra semata wayangnya itu usai tadi membuat lemarinya bak kapal pecah.

Baru turun dari tangga, Seokjin kembali dibuat ternganga dengam pemandangan didepannya. Semua mainan yang telah ia bereskan semalaman berantakan kembali di lantai. Barang yang ada dilaci pun juga berserakan tak karuan ini sih namanya 'Kapal Pecah jilid 2'

Seokjin menepuk jidatnya lelah seharian ini yang ia lakukan hanya membereskan kekacauan yang dibuat oleh satu buntalan kecil berwujud anaknya sendiri.

"Kookie kenapa berantakan begini. Eomma kan sudah membereskannya tadi malam" ujar Seokjin menahan kesal

"Kookie Cali tlanspolmel tapi tidak ketemu... Huhh" ucap anak itu menyilangkan lengannya di dadanya

Seokjin kembali menghela napas dan menghampiri putranya.

"Transformers Kookie kan dikamar bukan disini. Kookie sendiri yang menyimpannya semalam." Ucap Seokjin

Baby Kookie pun dengan semangat langsung keluar dari lemari kecil itu dan berlari dengan kaki kecilnya menuju kamar orangtuanya yang juga kamar dirinya.

Seokjin yang melihat itu hanya bisa lagi-lagi menghela napasnya dan berucap dengan lelahnya.

"Ya Tuhan kenapa anakku harus menuruni sifat Namjoon sih."


Dumel Seokjin sambil memunguti mainan-mainan putranya dan membereskannya kembali kedalam kotak mainan Jumbonya. Serta pria cantik itu juga membenahi kembali laci, lemari kecil dan sofa yang tadi diacak-acak oleh anaknya sendiri.


Sementara itu, Baby Kookie di kamarnya sedang mencari Transformer kesayangannya dengan bersenandung tidak jelas lebih seperti ke racauan khas anak 3 tahun.

Setelah menemukannya, bocah menggemaskan itu pun turun secara perlahan dari tempat tidur besar dan tinggi itu. Namun saat akan keluar kamar, mata bulatnya melihat tumpukan baju yang tadi dibereskan ibunya, maka dia pun mengambil celana dalamnya diantara tumpukan baju tadi dan memakaikannya di kepala mungilnya. Tak lupa kookie juga mengambil handuknya dan memasangkannya pada pundaknya lalu diikat seadanya olehnya, sebagai pelengkap dia mengambil kaos kaki ayahnya didalam lemari yang lebih besar dan memakainya di tangannya yang mungil. Bayangka kaos kaki itu bahkan sampai ke lengan atasnya hampi menyentuh pundaknya saking panjang dan besarnya kaos kaki hitam itu. (*Nakal banget ni anak ya ampun)

Setelah dirasa cukup Kookie pun keluar kamar dengan membawa mainannya juga kostum rancangannya sendiri.

Dia berlari menurini anak tangga, dan seketika menempelkan robot-robotanya pada pantat sang ibu yang sedang membereskan sisa kekacauannya tadi.

Seokjin menoleh dan alangkah terkejutnya dia melihat penampilan sang putra yang 😂 ampun dah susah digambarkan.

"Eomma sudah Kookie tembak jadi Eomma akan mati sebental lagi" ucap Kookie sok garang dengan bibir monyong dan mata bulatnya yang melotot lucu

Seokjin tak bisa lagi menahan tawanya, dan meledakan tawanya saat itu juga. Astaga sepertinya saat ngidam ia tak pernah meminta yang aneh-aneh tapi kenapa sekarang kelakuan anaknya sangatlah ajaib.

Kookie yang melihat ibunya tertawa memandangnya lekat sampai kepalanya maju kehadapan ibunya. Sedetik kemudian ia sadar jika sang ibu tengah menertawainya dan mengerucutkan bibirnya seperti akan menangis.

Seokjin yang sadar akan atmosfir tak enak itu langsung saja menghentikan tawanya dan memandang wajah putranya yang sudah memerah sebentar lagi akan menangis.

Segera Seokjin memeluk putranya dan membujuknya agar tak jadi menangis.

"Cup.. cup.. jangan nangis dong masa jagoan nangis." Ucap Seokjin menepuk pantat anaknya

Kookie pun tak jadi menangis dan membesit Hidungnya yang sempat menetes ingus tadi. Melepaskan pelukannya dan menatap ibunya dengan wajah polosnya.

"Kookie mau susu." Ucapnya merajuk

"Oke Eomma buatkan tapi jangan menangis ya"

Kookie menganggukan kepalanya semangat dan mencium pipi sang ibu sampai meninggalkan ingusnya disana.

"Aishh ingusnya nempel di pipi Eomma" ucap Seokjin pura-pura ngambek

Dan sukses membuat putranya tertawa lucu melihat kelakuan orang dewasa yang disebut ibu itu.

Melihat putranya kembali tertawa Seokjin mengusap lembut puncak kepala putranya dan segera melangkah menuju dapur untuk membuat susu kesukaan anaknya.

"Ngomong-ngomong Kookie ambil celana dalamnya dimana Hem?" Tanya Seokjin pada Kookie yang sekarang asik menembaki boneka beruangnya yang sudah lusuh

"Di kamal. Di tumpukan baju Kookie dan lemali Appa" jawabnya enteng

"Hahh?" Kaget Seokjin yang dibalas cengiran oleh Kookie sebelum kembali main tembak tembakan




















Tbc









Vomment juseyo !! Pai pai

Kim Family ( Why )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang