CHAPTER 5

8 5 0
                                    

Selama ini Taehyung selalu mencari bunnynya sampai ke Busan namun orang tua jungkook sudah pindah ke rumah suaminya yang ada di Ilsan taehyung sangat bingung mencari bunnynya kemana lagi sampai taehyung pernah frustasi sampai ingin bunuh diri namun dengan bujukan dari sahabatnya yaitu Park Jimin yang mengatakan ia yakin bahwa bunnynya taehyung tengah melakukan hal yang sama yaitu selalu mencari keberadaannya akhirnya taehyung mengurungkan niatnya karena melihat gelang yang dulu menjadi tanda kalau 'kita akan selalu bersama selamanya walaupun salah satu dari kita sudah tak lagi bersama' itulah kata2 yang pernah taehyung ucapkan dulu saat masih bersama dengan bunnynya.

Kini taehyung tengah menatap dirinya di cermin dengan jas berwarna navi blue yang sangat pas di tubuhnya"Hyungie merindukanmu my litle bunny"batinya miris karena sampai sekarang belum menemukan bunnynya.

Kini taehyung tengah mengendarai mobil mewahnya menuju perusahaanya yang menjadikannya sukses seperti sekarang. Sampainya di perusahaan, taehyung masuk dengan gagahnya membuat semua karyawan terkesima melihat atasannya yang sangat tampan

Kini taehyung tengah duduk di meja kerjanya fokus menghadapi banyaknya tumpukan kertas yang harus segera ia tandatangani. Tiba2 ketukan pintu membuyarkan fokusnya

Tok

Tok

Tok

"Masuk"suruh taehyung. Ternyata yang masuk adalah sekertarisnya yaitu Bae Irenne yang selalu ingin menjadi milik taehyung tentu saja taehyung menyadari selalu tampil baik di depannya namun di belakang taehyung sangat busuk, selalu memakai pakaian yang kurang bahan yang menurut taehyung sangat menjijikan seperti saat ini iya memakai rok mini dengan baju yang yang kurang bahan yang menampakan belahan dadanya. Apakah taehyung tergoda? Kalau kalian menjawab iya maka kalian salah besar taehyung sama sekali tak tertarik dengan sekretarisnya itu melirik saja tidak apalagi menyentuhnya taehyung rasa tidak.
"Ada apa ke sini?"
"Ini tuan ada penawaran kerjasama dari perusahaan PSJ Company"
"Baiklah letakan berkasnya di meja dan kau boleh pergi"
"Baik tuan"setelah irenne meletakan berkasnya namu ia tak kunjung pergi.

Ceklek

Tiba2 ada seseorang yang masuk yaitu Park Jimin sahabat karibnya serta tangan kanan taehyung.

"Maaf tuan anda siapa beraninya masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu"tanya irenne kepada jimin karena mengganggunya saat sedang berduaan dengan taehyung (berduaan dengan taehyung jangan harap sana berduaan aja sama tiang listrik)
"Seharusnya saya yang bertanya kenapa anda masih disini bukanya tadi saya sudah menyuruh anda keluar"bukan jimin yang menjawab melainkan taehyung. Irenne gelagepan menahan malu karena di perlakukan seperti itu oleh taehyung. Irenne yang merasa malu pun akhirnya meninggalkan ruangan taehyung
"Baiklah saya permisi tuan"setelah menunggu irenne keluar mereka pun membicarakan hal yang penting.
"Dia(irenne) menggodamu lagi eoh?"
"Ya begitulah jim semakin hari semakin gila kerja bukanya untuk menjadi sekretarisku disini bukankah kau tadi melihat cara berpakaiannya jim sungguh sangat menjijikan"
"Ya itu bagimu tae tetapi bagiku berbeda sungguh eerrr.."menatap taehyung dengan tatapan seperti om om mesum

Plak

Taehyung memukul kepala jimin dengan sedikit keras sampai jimin sedikit mengerang kesakitan
"Aish appo! kenapa kau memukulku!?"
"Salahkan saja otak mesummu itu Park Jimin andai kekasihmu ada disini, atau aku katakan langsung saja ke kekasihmu sekarang tamatlah riwayatmu Park"
"Yak!! Jangan sampai kau memberitahu dia tae kau tidak kasihan padaku aku akan tinggal nama nanti"
"Haha"taehyung terbahak bahak melihat kelakuan sahabatnya"Baiklah jim tak akan aku katakan pada kekasihmu"jimin yang melihat taehyung tertawa terbahak bahak hanya mendengus kesal. Beberapa saat hanya ada keheningan sibuk dengan pikiran masing2 sampai taehyung memulai percakapan
"Bagaimana jim kau sudah menemukan dia?"
"Mian tae sampai saat ini aku belum bisa menemukan dia"taehyung menghela nafasnya kasar sudah menduga jawaban yang akan di ucapkan oleh jimin
"Bersabarlah tae aku akan terus mencari dia untukmu"
"Terimakasih jim kau sahabat terbaiku"
"Ku lakukan untukmu kawan. Baiklah aku pergi dulu tae masih ada urusan"tae hanya mengangguk mengerti karena jimin pasti akan menemui kekasihnya.
"Sampai kapan aku akan menemukanmu aku sangat merindukanmu bunny. Akan ku temukan dirimu bagaimana pun caranya"batin taehyung sedih. Setelah berbicara dengan jimin akhirnya taehyung kembali dengan tumpukan kertas yang ada di depannya.

Sedangkan jungkook kini tengah menuju ke cafe bersama yoongi karena ada sesuatu yang ingin yoongi berikan ke adik manisnya. Setelah sampai di cafe tersebut mereka langsung masuk dan memilih meja dan menunggu seseorang. Setelah mereka memesan makanan dan menunggu agak lama akhirnya orang tersebut datang.
"Hayy yoon sudah lama menunggu"
"Lama sekali dari mana saja kau?!"
"Hehe mian tadi macet"
"Halah alasan macet bilang saja kau habis kencan dengan Luhan"
"Yak! yoon itu tidak benar"jungkook jengah dengan pertengkaran mereka.
"Ekhemm"jungkook berdehem sampai menyadarkan 2 sahabat itu
"Ahh mian kook hyung sampai melupakanmu
Jungkook perkenalkan ini Sehun dan Sehun perkenalkan ini Jungkook"jelas yoongi
"Ohh jadi kau yang bernama jungkook yang akan bekerja di cafe.ku"jungkook yang bingung menatap yoongi untuk segera menjelaskan apa yang terjadi
"Mian kook aku lupa memberitahumu saat kau meminta hyung untuk membantumu mencari pekerjaan setelah itu aku langsung menanyakan kepada sehun karena seingat hyung dia mempunyai sebuah cafe siapa tahu membutuhkan karyawan lagi dan ternyata dugaan hyung benar"jungkook yang faham mengangguk
"Gomawo yoongi hyung karena sudah membantu kookie dan jg sehun hyung karena sudah menerima kookie menjadi karyawan hyung"
"Iya sama2 adikku yang manis"
"Yak!! Hyung aku tak manis aku itu tampan"
"Iya iya terserah"
"Baiklah jungkook kau bisa bekerja mulai dari hari ini"
"Baiklah hyung.."jawab semangat jungkook

Mulai sekarang jungkook bekerja menjadi karyawan di sebuah cafe milik sehun hyung. Setelah pulang kerja jungkook berniat membeli roti untuk yoongi hyung karena sudah membantunya. Jungkook pulang naik bus karena yoongi hyung tidak bisa menjemputnya lagi pula jungkook juga tak mau merepotkan yoongi hyung. Setelah sampai di apartement jungkook segera menuju ke apartement yoongi hyung namun diperjalanan ia berpapasan dengan namja yang tubuhnya lebih pendek darinya lalu jungkook menyapanya sekedar dengan menganggukan kepalanya begitu pula dengan namja tersebut. Namja itu adalah Park Jimin selaku sahabat taetae hyungienya dan kekasih dari yoongi hyung, jimin yang sedikit tak asing kepada namja itu lalu mengehentikan jalannya dan melihat namja itu masuk ke dalam apartement kekasihnya.
"Siapa namja itu, seperti tak asing bagiku. Apakah itu adiknya yoongi hyung yang pernah ia ceritakan padaku. Entahlah besok akan ku tanyakan ke yoongi hyung"batin jimin dan melanjutkan jalannya pergi meninggalkan apartement tersebut

Setelah masuk ke apartemen yoongi jungkook langsung duduk di sofa empuknya yoongi hyung.
"Heyy kook mian yah tadi hyung tak bisa menjemputmu"
"Tak apa hyung aku jg tak mau merepotkan hyung"
"Tak usah sungkan kookie hyung senang kok direpotkan olehmu"
"Yak hyung janganlah begitu.
Ohh iya aku membawakan kue untukmu hyung sebagai tanda terimakasih karena sudah membantuku"
"Wahh kue tau saja aku sedang lapar kook. Gomawo nee"jungkook tersenyum mengiyakan.
"Apakah ke kasihmu tadi ke sini hyung?"
"Bagaimana kau tau kook?"jungkook terkekeh lalu menunjukan bekas merah di leher putih yoongi, jungkook tau itu ulah kekasihnya dan itu alasan yoongi hyung tak bisa menjemputnya
"Yakk!! Awas kau Park bantet dengan hormon mesumu yang sangat besar kau membuatku malu di depan jungkook. Akan tinggal nama kau besok Park Jimin!!"batin murka yoongi. Namun yoongi hanya terkekeh.
"Baiklah hyung aku akan ke kembali ke apartementku
Ohh iya hyung jika kau ingin melakukan hal itu lagi jangan mendesah terlalu keras hyung karena tentangga bisa mendengarnya"lalu secepat kilat jungkook pergi meninggalkan yoongi hyung sebelum mendapat lemparan sandal kesayangannya yoongi
"Yakk!! Awas kau jeon jungkook"akan melempari jungkook dengan sandal kesayangannya namun jungkook sudah kabur duluan.

Kini jungkook tengah selesai mandi dan sedang berbaring di ranjangnya dan menatap lagit2.
"Kapan aku menemukanmu hyungie kookie sangat merindukanmu apakah hyungie jg merasakan hal yang sama dengan kookie"begitulah suara batin jungkook yang sangat merindukan tae hyungienya. Sesaat jungkook menatap gelang yang dulu di berikan oleh taehyung sekilas jungkook tersenyum hangat mengingat masa kecilnya bersama taehyung dan akhirnya jungkook terlelap menuju mimpi indahnya.

END

Next chapter jangan lupa vote dan koment
Gomawo..

THE PROTECTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang