CHAPTER 8

8 3 0
                                    

Kini seperti biasa taehyung sedang bersiap2 untuk menuju kantornya dengan mengenakan jas berwarna hitam ia tampil sangat menawan seperti biasanya. Setelah semua siap lantas taehyung turun menuju dapur untuk sedikit mengisi perutnya, sesampainya di dapur seperti biasa kosong tak ada siapapun. Appa dan eommanya jangan tanya mereka masih seperti yang dulu terkadang mereka pulang hanya ingin menanyakan soal perusahaan yang di kelola taehyung.

Taehyung tak benar2 membenci mereka taehyung cuma kecewa dengan perlakuan orang tuanya ia ingin sekali mereka bisa berkumpul lagi seperti dulu namun mungkin itu cuma angan belaka. Lalu taehyung menyambar sandwich yang sudah di sediakan oleh bibi nam di meja.

Kini taehyung sudah sampai di perusahaannya, taehyung masuk dengan berjalan sedikit lesu karena malas bertemu dengan tumpukan berkas2 yang ada dan juga ia malas bertemu dengan sekretarisnya itu.

"Selamat pagi sajangnim"sapa salah satu karyawannya. Taehyung menjawabnya dengan anggukan tak lupa tersenyum ramah
"Seperti biasa anda selalu tampan tuan"
"Nee terimakasih atas pujiannya jihoon-ssi
Baiklah saya permisi dulu"taehyung tersenyum manis karena pujiannya
"Silahkan tuan"lalu membungkukan badannya sopan taehyung juga melakukan hal yang sama, lalu ia segera menaiki lift namun senyumannya luntur tergantikan dengan ekspresi datarnya karena bertemu dengan orang yang ia tidak ingin di temuinya hari ini yaitu sekretarisnya Bae Irenne. Irenne yang sadar aka selift dengan taehyung ia langsung sok manis di depannya.
"Selamat pagi sajangnim"
"Nee selamat pagi"taehyung tersenyum kilat dan kembali dengan ekspresi datarnya. Irenne yang melihatnya pun senang karena taehyung membalas sapaanya ya walaupun agak tidak iklas. Taehyung tak sabar ingin cepat2 keluar dari lift karena muak dengan pemandangan yang ada di sebelahnya.
"Irenne-ssi bisakah anda tidak memakai pakaian seperti itu saat bekerja"
"Apakah ada yang salah dengan pakaian saya tuan"
"Salah sekali saya tidak ingin perusahaan saya tercemar karena hanya satu bawahan saya yang berpenampilan seperti anda. Apakah gaji anda tidak cukup untuk membeli pakaian yang sopan saja apa perlu saya menambah gaji anda"tanya taehyung datar. Irenne yang merasa terhina dengan ucapan taehyung ia sangat emosi namun ia menahannya untuk menjaga imagenya di depan taehyung.
"Baiklah tuan saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi"pintu lift terbuka dan taehyung segera keluar karena demi apapun ia tak tahan lagi di dalam sana dengan si wanita jalang itu.

"Akan ku buat kau tunduk kepadaku Kim Taehyung bagaimana pun caranya"lalu tersenyum licik.

Kini taehyung tengah duduk di meja kerjanya merampungkan semua berkas2 yang harus ia tanda tangani dengan kepala yang sangat pening akhirnya taehyung menelfon jimin untuk menggantikan posisinya sekarang jujur taehyung sangat ingin istirahat.

Di tempat lain sedari tadi jungkook tengah melayani banyak pelanggan karena hari ini pelanggan cafe cukup ramai, setelah semua dirasa cukup sepi akhirnya mereka semua istirahat karena sangat lelah meladenin pembeli yang saking banyaknya ya maklum itu memang pekerjaannya.

"Astaga kook aku lelah sekali.."keluh lisa
"Bukan hanya kau yang lelah lis aku pun sama sepertimu"
"Kenapa hari ini banyak sekali pelanggan yang datang"
"Entahlah mungkin ini jg sudah jam makan siang lis pantas mereka berdatangan"
"Tapi kan tak seperti biasanya kook. Hyunjin jg kenapa belum bekerja?"
"Sudahlah jangan mengeluh ini memang resiko pekerjaan kita lis. Mungkin ia masih ada di Daegu"jawab jungkook
"Bener jg sihh. Tapi kan ini sudah kurang lebih seminggu kook kenapa dia belum juga kembali ke sini?"
"Kenapa kau menanyakannya lis apakah kau merindukannya?"tanya jungkook
"Tidak.."
"Oh apakah kau menyukainya liss?"goda jungkook
"T-tidak itu tidak benar jangan asal bicara kau kook"
"Benarkah kau tidak menyukainya Lalisa...?"
"Sudahlah kook aku tak mau membahas itu lagi. Aku akan mengambil minum apakah kau mau kook?"tawar
"Baiklah lis lagi pula aku jg haus"

Ya memang hyunjin sudah seminggu ini ia ijin karena kembali ke Daegu untuk menemui orang tuanya karena sakit. Ia jadi ingat kepada appa dan eommanya bagaimana kabar mereka di Ilsan jungkook merindukannya walaupun setiap waktu jungkook selalu berkomunikasi dengan mereka namun rasa rindu masih ada.

Dan ngomong2 tentang makan siang biasanya pemuda yang selama seminggu ini selalu mengunjungi cafe tempat kerjanya dan selalu membuat jungkook penasaran belum juga datang. Jungkook yang penasaran mengamati setiap kegiatannya saat di cafe sampai pernah di suatu hari matanya bertemu dengan mata setajam elangnya yang dulu pernah ia lihat.

"Jungkook kenapa kau melamun"tanya lisa yang tiba2 muncul
"Ishh kenapa kau tiba2 muncul, astaga kau mengejutkanku lis"
"Hehe mian kook soalnya sedari tadi kau melamun, kau melamun apa? Apakah ada masalah kook kau boleh cerita kepadaku?"
"Tak ada lis aku hanya menunggu seseorang"

Ting

Bel pintu berbunyi dan masuklah pemuda yang sedari tadi jungkook tunggu yaitu Kim Taehyung.

Flassback

Setelah menunggu jimin untuk mengantikan posisinya hari ini taehyung segera pergi inginny sih pulang ke rumah untuk istirahat namun ia teringat jungkook akhirnya ia membanting setir berbalik arah menuju cafe tempat kerja jungkook dengan kepala yang masih sangat pening.

Flassback off

Kini taehyung menuju meja biasa yang selalu ia duduki jungkook yang sedari tadi memperhatikan taehyung sejak awal masuk sampai duduk merasa ada yang berbeda dengan taehyung karena jungkook melihat jalan taehyung yang sedikit tidak seimbang dan wajahnya yang pucat'Apakah dia sedang sakit?'batin jungkook yang bertanya2. Lisa yang sedari tadi melihat jungkook yang terus mengamati taehyung segera bertanya.

"Apakah dia orang yang kau tunggu kook?"tanya lisa penasaran
"E-hh bukan dia liss"
"Kau berbohong kook aku tau kau menunggunya, apakah pertanyaanku benar??"
"Baiklah iya lis dia yang sedari tadi aku tunggu"
"Apakah menyukainya kook??"
"Entahlah lis aku seperti tak asing dengannya"lisa hanya mengangguk faham karena jungkook pernah menceritakan tujuan jungkook ke sini kepada lisa.
"Cepat kook kau layani dia aku sibuk"
"Astaga aku lupa lis"lalu jungkook segera menghampiri taehyung. Taehyung yang tengah menahan pusingnya tampak tak memperdulikan sekitar sampai ada suara yang familiar di telinganya.

"Permisi tuan ada yang anda ingin pesan"taehyung mendongakan kepalanya benar itu adalah bunny kesayangannya, jungkook yang melihat taehyung sempat terkejut karena banyak keringat yang bercucuran di wajahnya
"Apakah anda sakit tuan?"belum sempat taehyung menjawab kesadarannya tiba2 menghilang dan bersyukur ada jungkook yang sigap menangkapnya
"Astaga tuan bangun anda kenapa??"panik jungkook namun orang yang ia tanya tengah di ambang kesadarannya. Jungkook panik dab langsung memanggil lisa dan pelayan lainnya bersyukur karena cafe sangat sepi.
"Astaga kook tuan taehyung kenapa"tanya pelayan senior jungkook
"Aku tak tau hyung saat aku menawarkan pesanan namun dia sangat pucat dan tiba2 pingsan"
"Baiklah cepat kita bawa ke rumah sakit"ucap lisa
"Tak usah biar aku saja yang membawa ke rumah sakit kalian di sini saja"
"Baiklah kook akanku ijinkan ke sehun hyung"lalu mereka menggotong taehyung ke mobilnya marena semua karnyawan tak ada yang membawa mobil. Di dalam mobil taehyung masih sadar namun tak lama lagi kesadarannya akan hilang
"A-ntarkanku k-e rumah saja jangan ke ru-mah sakit"ucap taehyung terbata2
"Baiklah tuan"jawab jungkook dan akhirnya taehyung pingsan.
"Bodoh sekali kau kook bagaimana kau mengantarkannya jika kau saja tak tau rumahnya"oceh jungkook yang merutuki kebodohannya karena mengikuti perintah taehyung tanpa menanyakan di mana letak rumahnya. Akhirnya jungkook membawa taehyung ke apartementnya.

END

Next chapter jangn lupa vote dan comentnya..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE PROTECTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang