part 4

1.5K 190 66
                                    

"In..dah." Naruto memperhatikan cahaya matahari yang mulai terbit menembus mata biru samuderanya. "T..uu..hann. Aa..ak..uu. be...lu..ummm..ingi.n..Mati." ucap naruto lirih meneteskan air mata kekecewaan terhadap dirinya sendiri yang kalah dari Sasuke dan di susul dirinya yang mulai kehilangan kesadaran.

>>>

Sinar Matahari menyengat. Bau darah menguar dari tubuh Naruto yang masih tersangkut runcing pohon. Ringisan kesakitan mulai terdengar dari bibir pucat nya.

" Ah..Sakit. Sialan!!! Kenapa tidak mati saja diriku.!!" Umpatan Naruto tersadar dari pingsan nya.

"Hn."

"Hey jangan cuma melihat BODOH. Tak bisakah kau lepaskan aku dari ranting runcing menusuk perutku ini." Ucap Naruto menatap manusia yang sedang duduk di batu besar dalam posisi masih terbalik.

"Kau kalah rubah. Dan kau juga bodoh berakhir mengenaskan hingga sekarat saat ini." Balas pria, berjalan menuju pohon tempat Naruto tersangkut. Lalu mengeluarkan pemantik dan menyiramkan minuman keras ke bawa pohon.

"Hei. Kau ingin membakar ku!! tidak ada kah kau rasa kasihan untuk ku. Oh wajarlah kalian masih sedarah dan sama-sama kejam.!! ucap lirih Naruto.

" Hn."

"Jawab pertanyaan ku Aho!!"

"Aku membakar pohon ini bukan dirimu. Bagaimana bisa aku melepaskan mu tanpa menjatuh kan pohon ini Rubah cerewet. Simpan tenaga mu untuk mendesah di bawahku."

Naruto yang mendengar kalimat panjang Madara merasa malu.
"Uchiha selalu mesum dan bermulut tajam seperti biasanya." batin Naruto.

"Hei Rubah siap-siap kau akan terjatuh."

Krekk..krekk..krekk suara pohon yang mulai roboh. Dan Madara langsung menangkap tubuh Naruto, tak lupa Ia mengeluarkan senjata laser memotong ranting kayu di tubuh Naruto.

"Sakit Madara."

"Tahanlah aku akan mengobatimu."

"Boleh kah aku memakai ini untuk menghilangkan rasa sakit?" Tanya Naruto menujukkan Narkoba kelas atas Ia simpan dalam kalung nya.

"Kenapa tidak dari tadi Rubah sehingga Aku tidak perlu memperlakukan mu secara pelan-pelan." jawab Madara menyeringai.

"Dasar kau psycopath!" balas Naruto sambil tertawa kecil.

"Hn. aku akan menutup lukamu."

setelah Naruto terlepas dari Ranting sempat menusuk perutnya. Madara memanaskan Kaleng bekas minuman lalu membakar hingga panas dan menempelkan nya di perut Naruto yang berlubang.

Naruto tidak merasakan sakit karena Ia sudah memakan Narkoba kelas atas yang ia bawa.

"Paman Kau sangat hebat. Lukaku menutup, Apakah selain Psycopath kau juga dokter." Ucap Naruto cerewet melupakan rasa sakit, kecewa dan dendamnya.

"Hn. Istirahat lah, Kita akan pulang ke Jepang. Dua jam lagi Helicopter ku mendarat menjemput kita."

"Terimakasih Madara."

"Hn." balas madara.

"Apakah Sasuke sudah kembali ke jepang?" Tanya Naruto ke Madara.

"Keponakan ku sudah pergi dari Negara ini sehabis Ia membuang Rubah jelek ke jurang." Balas Madara menyeringai melihat raut muka Naruto marah dan kusut di bilang jelek.

"Aku tidak jelek Paman. Kau yang jelek!! Rambut mu juga seperti Landak." Naruto ngomel-ngomel tidak terima.

"Aku bukan Paman_mu Rubah."

"Ya kau Madara manusia terjahat dan psycopath!!"

"Habis ini apa yang akan kau lakukan pada Sasuke?" Tanya madara ke naruto

"Tentu aku akan membalas perlakuan nya serta menghancurkan rumah tangga mereka dengan bantuan mu." Jawab sarkas Naruto penuh nafsu dendam.

"Bantuan ku tidak gratis Rubah." ucap madara menatap Naruto

"Ya aku tau. Apapun Kau inginkan akan ku berikan. Uang ku melimpah dan aku kaya."

"Aku tidak butuh uang. Aku mau kau menjadi kekasih sekaligus istriku Naruto." Ucap madara menyeringai.

degh..Jantung Naruto berdetak kencang. Kenapa perkataan Madara membuat nya Malu. "tch Uchiha ini tidak ada manis-manisnya, memaksa lagi. ihh kenapa wajah ku panas merona." ucap batin Naruto.

"Baiklah aku penuhi keinginanmu. Apakah kau mengatakan seperti itu karena ingin main-main denganku?" tanya Naruto kecewa.

Madara melihat raut wajah Naruto berubah sedih, kecewa langsung mendekat dan mencium lembut bibir Naruto.

"Tentu tidak Rubah manis. Aku sudah Mencintaimu sejak si pemalas Kakak mu Menyuruh ku mengawasimu." Ucap tulus madara.

Naruto mendengar pengakuan Madara merasa senang.
"Apakah ini yang di namakan cinta? Kenapa Madara yang mengatakan cinta membuat jantung ku berdetak kencang. Ciuman yang di berikan juga lembut. Ingat Naruto cinta tidak mengenal tempat dan waktu. Cinta Madara dan Sasuke berbeda. Madara tulus sedangkan Sasuke cinta nya hanya nafsu semata serta ketertarikan padamu." Batin Naruto berperang dengan pikirin nya.

"Baiklah. Kau dan Aku akan menikah setelah aku membalas dendam. Dan kau hanya milik_ku jangan pernah menghianatiku." Ucap Naruto nyalang menatap Madara.

"Itu juga berlaku padamu Rubah_ku. Jika kau menghianatiku. Tak segan-segan aku membunuh mu." balas madara memeluk dan mencium Naruto penuh posesiv.

Naruto membalas ciuman Madara
"Lakukan Madara jika aku menghianatimu. Kau boleh membunuh ku dan Aku milikmu sekarang." jawab Naruto penuh keyakinan.

"Istirahatlah waktu kita masih lama di sini. Kau harus mempermulikan tenagamu untuk membalas Kekasih palsumu dan mendesah di bawah tubuh ku sayang." Ucap santai Madara.

"Jangan mesum Madara. Aku bukan kekasih palsu Sasuke. Tapi diriku Calon istri mu. Ingat itu!!"

Madara tersenyum tipis melihat Naruto yang mulai membaik dan aktif.
Ya mereka saat ini berada dalam gua tempat Naruto terjatuh dalam jurang.

pendek banget kan. semoga nggak membosankan ya...apa masih ada yang pengen lanjut.

mohon vote dan coment nya. TERIMAKASIH.

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang