Terlalu mudah bagimu untuk mencampakan gadis bodoh sepertiku,
Gadis yang setia mencintaimu tanpa menghitung apa saja yang telah dia berikan kepadamu,
Gadis yang tak pernah menghitung berapa liter air matanya yang mengalir hanya untuk mempertahankan kamu sebagai pemilik hatinya.
Kamu telah jadi bagian dari diriku dan sangat munfik jika aku mengaku tidak kehilangan kamu.
Aku selalu membiasakan diri melihatmu bersama dia. Seseorang yang mampu membuatmu takut kehilangan,
Takut berubah dan takut akan semua.
Seakan itu adalah jadi obat agar luka yang ada dihatiku ini lekas kering dan sembuh.
Namun apa daya ku? Nyatanya aku tak mampu menjadikan itu sebagai obat.
Aku cemburu.
Sekarang aku merasa sangat tolol telah mencintaimu dengan sangat. Namun, jika aku tolol dalam perihal mencintai. Aku tidak akan pernah memilihmu karena kamu adalah pilihan yang baik.
Jadi, sebenarnya apa yang aku rasakan ini?
-Yunrzha-
Diruang pleno atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jurnal Harian
PoetryIni tentang jurnalku. tentang aku, tentang dia, dan tentang hidupku.