puisi terpanjangku

26 2 0
                                    

Mencintai berarti harus siap untuk tersakiti
Berharap berarti harus siap untuk kecewa

Menyangi berarti harus siap menerima keadaan
Dan mendekat berarti harus siap untuk kehilangan

Setangkai bunga tengah berbincang mengenai pahitnya sebuah dusta
Saat dimana ternyata Vas yang ia tempati selama ini adalah milik orang lain

Sepucuk embun tengah ramai berduka mengenai heningnya sebuah sendiri
Saat dimana dirinya hadir antara panas dan dingin, dan saat dirinya hadir yang tersisa hanyalah salah satu dari mereka

Jika hari ini orang-orang berbincang tentang kehilangan seorang ashraf sinclair
Tentang banjir
Tentang hujan

Mari sejenak kita beristirahat

Bayangkan saja dirimu sedang berada diantara hamparan rumput hijau yang indah
Sebuah pohon teduh dimana tepat diatasnya banyak buah

Kamu berbaring disana, menatap langit biru yang terang
Tanpa ada suatu pun masalah
Nyaman, bukan?

Tapi tiba-tiba,
Hujan deras disertai gemuruh badai datang
Menerjang dunia dan isinya
Kamu yang ketakutan, kedinginan,
Dan,
Hanya sang pohon rindang yang meneduhimu.

Meski kamu sudah basah kuyup dan ketakutan kamu tidak meninggalkan pohon itu

Mengapa?
Karena kau takut kehilangan rasa nyaman berbaring diatasnya lagi
Meski, kau tidak tau hujan akan kapan reda
Tapi kau setia menunggu badai berhenti lalu kembali menikmati semuanya

Ya, cinta pun harus begitu
Saat badai datang diantara hubungan
Sesekali kita akan berpikir untuk pergi saja
Tapi, ingatlah hal hal indah yang pernah kalian lalui bersama

Tak inginkah kalian mengulanginya lagi?
Meski memang, kita tidak tau kedepannya apakah dia ditakdirkan untuk kita atau tidak

Tapi, setidaknya kita telah berusaha menunggu dan berjuang demi masa indah itu kembali datang.

Ini adalah puisi terpanjangku
Ini adalah curahan hatiku dihari ini

-Pengujung Februari

Jurnal HarianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang