Gun duduk di tepi bangunan yg terbengkalai, di salah satu sudut kota.
Dan sejujurnya, dia tidak tahu dia ada di mana.
Malam itu, dia pergi ke stasiun, membeli tiket kereta api ekspress rute terjauh dan jadwal tercepat. Dan tibalah dia di salah satu sudut kota di Thailand.
Dia perlu tempat yang tenang dan jauh dari keramaian kehidupan, karena dia perlu memutuskan sesuatu yang sangat menentukan masa depannya.
Dia melihat jari manisnya. Sebuah cincin emas putih melingkar di sana. Dilepasnya cincin itu, lalu dia melihat nama yang terukir di sana.Off Jumpol
Air matanya pun kembali mengalir.
Yep.
Gun dan Off menikah setelah 7 tahun mereka bersama. Dan semalam adalah ulang tahun mereka yang ke-5.
Seharusnya.
Tapi, lagi-lagi Off pulang terlambat. Dengan alasan pekerjaan. Syuting, rapat dengan klien, pemilihan wardrobe, dan sebagainya.
Gun pun bekerja di bidang yang sama. Karena itu dia tak pernah mengerti, kenapa Off pulang jauh lebih lambat dari dia.Dan dia tak pernah mengerti dengan keinginan Off. Gun pikir, setelah menikah, Off akan lebih terbuka saat mereka berdua saja. Tapi ternyata tidak. Karena Gun sangat mencintainya, ia tidak ingin mempermasalahkan lebih lanjut. Ia tidak ingin ribut karena hal-hal seperti itu.
Dia tahu, kalau Off mencintainya. Sangat. Apalagi Off sangat posesif dengan semua hal yang berhubungan dengan Gun.
Hanya, ada 1 yang kurang dari semua itu.Ya, Off tidak pernah mengatakan tentang perasaannya pada Gun. Sekalipun tidak. Bahkan saat mereka bercinta pun, tidak. Hanya Gun yang selalu mengungkapkan isi hatinya. Tanpa terbalaskan.
Dan Gun sudah lelah dengan semua itu. Hati dan pikirannya sangat lelah.Dia bukan tidak menerima Off yang seperti itu. Dia tahu sejak awal mereka bersama. Tapi setelah menikah, Gun merasakan kekosongan itu semakin dalam terasa. Ditambah lagi, ketika dia melihat teman-temannya bisa saling mengutarakan perasaan dengan bebas, dia merasa sesak, walau wajahnya tersenyum.
Kalau kalian menganggap, hanya karena masalah Off tidak pernah mengutarakan perasaan melalui perkataan saja, Gun kok mau pisah segala, kalian salah.
Justru hal itu memicu sesuatu yang lebih besar, dan Gun sudah tidak bisa menahannya lagi.
Gun sangat mencintai Off. Karena itu, dia tidak mau hal yang "kecil" itu menghancurkan hubungan mereka. Dia ingin semua kembali ke awal. Sebelum mereka menikah. Bahkan sebelum mereka bersama.
Dia tidak ingin masalah yang "sepele" itu membuat dia harus membuang perasaannya pada Off.Bagaimana pun juga, itu menyesakkan hatinya.
Bagaimana tidak, jika melepaskan separuh hidup kita adalah jalan yang terbaik agar keduanya nyaman dan bisa menjadi apa adanya?◇◆◇◆◇◆◇
"Tay," Off menemui sahabatnya dengan wajah lesu.
"Bagaimana, Peng?"
"Aku sudah ke semua stasiun, dan ke daerah terakhir dari pemberitahuan transaksi kartu kami."
"Lalu?"
"Sepertinya dia menarik banyak uang tunai, supaya dia tidak perlu melakukan transaksi dengan kartu. Dan dia masih belum menyalakan handphonenya lagi sejak kau mengirimkan foto-foto stasiun dan bandara. Tapi sejak hari itu, dia seperti menghilang."
"Dia juga tidak kembali ke apartemenmu. Tidak ada pemberitahuan apapun juga di sosial medianya."
Off meminta Tay menempati apartemennya saat dia tidak di sana, berjaga-jaga kalau Gun kembali."Kau lebih baik pulang dulu. Pikirkan langkah selanjutnya harus bagaimana. Aku pun harus kembali ke apartemenku. New membutuhkan sesuatu."
YOU ARE READING
You & Me
FanfictionOne shot story about couple of human being. Just anything pop out in my mind. Love, hate, sad-ending, happy-ending, angst, omegavers, mpreg, and above all, this is about boys who love the other. So, set your mind first before you start to read this...