Sohyun sudah pulang. Ketika ia memasuki rumah mewahnya,sang asisten rumah tangganya shock melihat memar diwajah majikan mudanya itu.
"nona... Ada apa dengan wajah nona?" tanya ahjuma Bin."gwenchana, ahjuma. Aku hanya terjatuh tadi." Wajar saja,ahjuma Bin yang menghawartikan ku, karnanya Ayah dan Ibu disibukan dengan bisnis mereka yang ada dimana-mana.
Yang membuat mereka jarang pulang dan ini membuat dirinya benar-benar kesepian.
Aku melanjutkan tujuanku yang sedari tadi ingin segera merebahkan diri di ranjang empuk ku."nona bangun, saya sudah menyiapkan makan malam untuk anda."ahjuma Bin sangat hati-hati membangunkan ku, tapi aku tidak akan marah walaupun sesekali ahjuma membangunkan ku tidak pelan. Karnanya ahjuma Bin sudah ku anggap seperti oarang tua ku, jadi tak heran jika kami sangat dekat dan ahjuma Bin sangat panik jika aku terluka.
"hmmm, ne. Turunlah, aku akan menyusul." jawabku duduk, dan berusaha mengumpulakan nyawa sebelum membersihkan tubuh.
"baiklah non." ahjuma Bin turun menuju ruang makan. 15 menit aku selesai membersihkan tubuh dan langsung menuju ruang makan.
Diruang makan
Aku duduk dikursi yang biasanya aku duduki saat makan, aku selalu menyukai duduk dikursi ini, karna aku menyukainya. Hanya karna aku menyukainya. Ahjuma Bin mulai mengambilkan makanan itu padaku. Dan setelah itu ahjuma akan pergi, namun ku tahan.
"tunggu! Ahjuma, makanlah bersama ku dimeja makan ini. "pinta ku.
"tapi nona, ini bukan tempatku?" ujarnya ragu.
"siapa yang peduli, hanya ada kita berdua disini. Ayolah ahjuma, aku tidak mau makan sendirian dengan makanan sebanyak ini. "pinta ku yang tidak bisa membuat ahjuma Bin menolaknya.
"baiklah. "akhirnya asisten rumah tangganya itu duduk dikanannya.
"oh, bagaimana aku mengajak paman Bin juga untuk makan disini.?"
pertanyaan ku tak perlu jawaban dab langsung kupanggil"paman.... Paman... "paman Bin adalah sopir pribadi ku, dia adalah suami ahjuma Bin.
"ne... Nona ada apa?"
tanya sopir pribadinya itu."duduklah,paman. Mari kita makan bersama disini."pintanya.
"tapi nona__."sesekali dia melirik kepada istrinya, ahjuma Bin. Ahjuma Bin hanya memberi isarat dengan anggukkan.
"bb baiklah."jawab paman Bin.
Setelah 5 menit kemudian Hening~
"ayolah, kalian hanya diam saja." ucapku memecah keheningan."hmm, ahjuma, apa Ayah dan Ibu tidak pulang lagi? "tanyaku.
"sepertinya tidak non, karna saat ini tuan dan nyonya sedang pergi ke luar negri." jelasnya.
"kenapa, ibu tidak memberitahuku saat keluar negri?"mendengus kesal.
"mungkin saja, tuan dan nyonya tidak ingin nona kepikiran akan mereka."ujar paman Bin.
"mungkin saja." tiba-tiba aku terpikir sesuatu
"Oh iya,aku akan mengundang teman2ku datang kerumah malam ini."dengan cepat aku menghubungi mereka. Dan nampak dari respon mereka,mereka sangat senang bisa berkunjung kerumah ku.
Menuggu mereka tiba, karna belum terlalu larut aku berniatan keluar mencari camilan untuk kumpul2 nanti.
Aku beranjak."nona mau kemana?"tanya ahjuma
"aku mau ke toko membeli camilan." jawabku meninggalkan mereka yang belum menyelesaikan makannya.
± 30 menit aku menghabiskan waktu untuk berbelanja camilan, dan sekarang aku sudah tiba didepan pintu rumahku dengan membawa 3 kantong plastik putih besar. Ternyata jaemin dan jeno sudah tiba.
"waw, kau belaja banyak sekali. Biar ku bantu membawanya."tawar jaemin.
"ani, akan ku bawa sendiri. Kalian adalah tamu disini, jadi kalian tidak perlu repot2. Ayo kita ke ruang tv saja! "ajak ku kepada mereka.
"biar ku bantu." sahut suara itu,tanpa persetujuanku langsung merebut satubkantong plastik yang aku bawa. Dan ternyata pria itu adalah Mark lee.
"omo... Kenapa kua ada disini? "aku sama sekali tidak menyadari kehadiran pria tampan itu.
"kau tidak suka aku disini? "tanya pria itu
"ani, hanya saja.... "aku gugup
"ah sudahlah Sohyun,aku tahu kau sangat senangkan kami membawa Mark hyung kemari? "celoteh Jaemin.
"hmm.. Aa ani. " aku gugup.
"kenapa gugup? "Jeno menyahut
"sudahlah, wajahnya sudah merah." ucap Mark.
Diruang Tv
"tapi kenapa kau meminta kami ke rumahmu? "tanya jeno
"bisa kau lihat sendiri, betapa sepinya keadaan rumah ini. Lagi pula besok hari minggu, aku yakin kalian tidak akan pergi kemana-mana iya kan? " ujarku.
"iya kau benar."jaemin.
"lalu apa yang harus kita lakukan?"jeno
"bagaimana kalau kita melihat film horor saja."ajak Mark
"oke oke."ucap ku, jaemin dan jeno.
"tapi apa kau punya vcd nya? "tanya Mark yang duduk disampingku sedari tadi di sofa dan mereka berdua dibawah.
"ada banyak sekali. Coba jaemin lihatlah dilaci rak TV itu, pilihlah sesukamu film horor apa. "pinta ku
Dan tiba-tiba Haechan muncul"apa ini?"haechan mengagetkan kami semua.
"kau,bisa tidak tiba-tiba muncul seperti itu? "ocehku sedikit marah karna terkejut.
"heh... Mian semua, aku tidak bermaksud mengagetkan kalian." Haechan terkekeh kecil.
"kalian saling kenal? "Jeno
"iya. Ibu Haechan itu bibiku, adik dari Ibuku."jelasku.
"kalian bersaudara?"kagetnya Jaemin terlihat seperti hinaan.
"hei, apa maksudmu?"Haechan
"ani."Jaemin langsung bungkam
Dan Haechan langsung duduk disamping jeno.Kami mulai menikmati film yang kami lihat bersama.
Walau terlihat anak berandal, tapi Sohyun sangat takut dengan seauatu yang berbau mistis.
Sesekali ia hanya berekspresi takut dengan menutup matanya, tanpa teriakan takut. Namun ekspresinya tidak bisa dibohongi. Dan ekspresi lucu itulah yang membuat Mark meperhatikan wajah lucu Sohyun. Lama kelamaan Sohyun semakin berekspresi takut dan tanpa ia rencanakan, Sohyun memeluk Mark dan menutup wajahnya dalam dada Mark.
Mark reflek menjingkat, namun hanya diam.
Haechan memergoki sepupunya itu
"kesempatan ya."
membuat yang lain menatap mereka berdua"rupanya Sohyun mulai berani menyentuh hyungku."celoteh jaemin yang belum menyadarkan Sohyun karna ia memeluk Mark
"dari pernah menukulnya, sampai memeluknya."dan celoteh Jeno berhasil menyadarkan nya.
"ow.. Mian mian."aku terlalu malu.
"terlalu nyaman sampai membuat tidak sadar."
sindir Haechan"tutup mulut kalian."Sohyun yang kasar itu menghantap kepala ketiaga laki-laki di bawahnya dengan bantal sofa.
"aish...."ketiganya merengek bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Short Story"bagaimana jika pergi bersama setelah kau sembuh. " ajakan Mark pada gadis yang sedabg berbaring sakit di ranjangnya. "baiklah. "jawaban sang gadis itu.