BAB 1 : Dia

162 9 0
                                    

PRANG!!!

BRAK!!

BUK!!

PLAK!!

Aku berdiri diambang pintu kamarku. Menyaksikan Kedua orang tuaku yang sedang berkelahi. Papah ku dengan mulusnya menampar mamahku. Aku memejamkan mata, menahan Emosi dan juga air mata.

Aku meraih vas bunga yang berada disamping ku. Lalu aku banting Vas bunga yang memang itu adalah vas bunga kesayangan mamah.

Prang!!

Mereka diam. Kemudian menatapku dengan tatapan horor, terutama mamah.  "Ajeng! Kamu kenapa banting vas bunga kesayangan mamah!! "

Plak!!

Satu tamparan mulus mengenai pipi chubby ku. Tangan papah menarik kasar mamah, menjauhkan mamah dari aku. "Seenaknya aja kamu nampar anak saya! Dasar egois! Kamu lebih mentingin harta dibanding anak kamu sendiri! Atau kamu emang udah punya anak dari pria lain!! Hah!! "

"Yang ada kamu yang punya selingkuhan dibelakang aku iya kan!! Udah dehh gak usah membalikkan fakta yang ada"

Aku geram, sangat geram. Aku berjalan melewati mereka. Dan tidak menghiraukan panggilan mereka.

Sebelum aku menaiki sepeda kesayanganku. Terlebih dahulu aku memakai kacamata Oval Yang Tidak memiliki Minus dan aku mengepang dua rambutku.

Aku sudah terbiasa menaiki sepeda untuk berangkat sekolah. Lagian sekolahku tidak terlalu jauh dari rumah. Selama diperjalanan banyak sekali orang orang yang mentertawaiku, tapi aku bersikap acuh. Karena aku sudah terbiasa berpenampilan seperti ini. Sejak Kakakku kuliah diluar negeri aku memutuskan untuk merubah penampilanku. Dan aku banyak sekali menemukan Fake friends disekelilingku.

Setelah lama menempuh perjalanan, akhirnya aku sampai di sekolah tercinta. Aku sudah tiga hari Menjadi siswi disini. Sekolahnya sangat elite. Kata papah, kepala sekolah disini adalah sahabat papah sejak kecil. Jadi papah mendaftarkan aku disekolah ini.

Aku memarkirkan sepedaku kemudian berjalan menelusuri koridor sekolah. Aku menundukkan kepalaku, dan sesekali mengusap pipi ku yang basah karena tangisanku tadi.

Aku sudah sampai di kelas XI IPA 2.aku memang mengambil jurusan ipa. Karena aku ingin mengikuti jejak kakakku yang Sekarang mengambil Profesi dokter.

Aku duduk dibangku pojok yang memang sengaja aku pilih. Aku menelungkupkan wajahku diantara lipatan kedua tanganku. Berusaha menahan tangisan.

" Hai kenapa ? "

Aku bersikap acuh dengan sang empunya suara. Aku sudah mengetahui siapa dia. Karena sejak pertama aku masuk. Mereka terus mendekatiku padahal mereka ini termasuk Buah bibir di sekolah ini karena salah satu dari mereka anak dari pemilik sekolah ini.

"Its okay? "

Salah satu dari mereka menarik wajahku.membuat aku menatap mata mereka.Aku mendatarkan wajahku. Kemudian menepis pelan tangan yang memegang wajahku.

Mereka tersenyum manis kepadaku "kalau sakit bilang ya. Nanti gue anter ke UKS"

Aku tidak membalas ucapan mereka,Tersenyum pun tidak dan aku memilih untuk mengacuhkan mereka.lalu bangkit dari duduk ku.

Aku mempercepat langkahku. Sebenarnya aku tidak tau mau kemana. Tapi apa salahnya menghindar daripada nanti mereka yang terkena imbasnya.

**Rajeng**

Buk!

Ajeng terduduk dilantai. Ternyata ada seseorang yang menabraknya.

RA : RAJENG (He Is My Hero) (Revisi+Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang