Hadeh. Gue tau, kemaren prolognya pendek bat yekan?trus juga Gaje bat sumpahan dah:v
Gue bingung:D
Alurnya kudu gimana? Yang baek boleh deh Chat2 gue:v
Ehehe
Janlup! Follow ig gue : nnpndaa_
Baru sih. Tapi ya, bodo amt:v
Yauda kuyy! Enjoy!-
Sinar matahari pagi menembus jendela besar kamar Wizi, Dengkuran halus masih terdengar dari seorang Wizi Adean. Mungkin dia mengantuk setelah melakukan Sholat Subuh(?)
Ketukan pintu terdengar dari luar kamarnya.
'Tok Tok'
"Zayen! Bangun nak! Udah jam Tujuh! Kamu kan Mau kerumah Jessie." Indra pendengarannya terganggu, Ia teringat bahwa ia harus berkunjung kerumah Kekasihnya. Seharusnya Kekasihnya yang berkunjung, bukan?
"Eunghh iya Bun! Ini mau mandi." Sahut nya sambil berjalan kearah pintu, Dan membuka pintunya pelan.
"Bunda mau ke Butik dulu ya. Joan ada di bawah." Ujar sang Ibu.
"Mmm, Ayah belum pulang Bun?" Tanya nya penasaran.
"Belum. Ayah pulang jam 8 mungkin." Jawab Rena sambil menggeleng pelan kepalanya dan tersenyum tipis.
"Ohh gitu. Mau sekalian bareng Zayen gak? tapi Zayen mandi dulu. " Ujar Wizi.
"Gak usah sayang, yaudah, Bunda berangkat ya. Assalamu'alaikum."
"Ohh oke, Waalaikumsalam!"
-
Ia sudah siap untuk bertemu Kekasihnya. Sudah 6 bulan Ia menjalani LDR dengan Jessie. Penampilannya menawan. Memakai kacamata, jaket denim, dan kaos tipis.
"Joan! Gue keluar dulu ya. Ntar lu mau kemana?" Tanya nya.
"Gatau." Jawab sang Adik sambil mengedikan bahunya Santai.
"Jaga rumah ya! Nanti kalo mau keluar bilang sama Pak Pras!" Ujar Wizi.
"Iya. Brisik! Udah sono!" Jawab Joan sambil mendorong Bahu sang Kakak pelan.
"Yeuuu, ngusir lo! yaudah, Assalamu'alaikum!"
"Waalaikumsalam!"
Wizi keluar dengan membawa kunci Mobil di tangannya. Ia sangat bahagia, Sangat.
Sampai didepan rumah sang Kekasih, ia pun langsung memencet Bell yang ada di tembok pagar rumah Jessie.
'Ting Tong'
"Iyaa Sebentar!!" Jawab seorang yang dipastikan adalah Jessie, Kekasih Wizi.
Tak lama gerbang besar itupun terbuka "Sia- pa." Wajah Jessie kaget, jantungnya berdegup kencang, mulutnya menganga lebar.
"Hei! Biasa aja dong mukanya." Sahut Wizi diiringi Tawa kecilnya.
"Wi- wizi?" Tanya nya memastikan.
"Iya Sayang. Ini aku." Jawabnya lembut.
Dengan cepat sang Kekasih memeluk dirinya. Ah, manis sekali.
Sang Wanita pun melepas pelukan, tak lupa senyum manis ter ulas di bibirnya
"Ayo masuk!" Ajaknya sambil menarik lembut tangan Wizi.
Yang ditarik pun hanya tersenyum manis "Mama ada di dalam?" Tanya nya saat sampai tepat di depan pintu utama
Jessie mengangguk "Ada dong! Papa juga ada! Yuk!"
Wizi hanya mengekori Jessie dari belakang, ia malu ingin menyamakan Jalan mereka.
"Mama! Ada Wizi!" Ucap Jessie dengan sedikit teriak, mama nya menoleh dan mendapati Wizi di samping Anaknya
"Ini Wizi? Wahh udah lama kamu gak main kesini, lama banget" Ujar sang Paruh baya
"Hehe, iya ma. Wizi kuliah" Jawabnya disusul Mencium tangan Mama Jessie.
"Papa mana Ma?" Tanya Jessie, ia belum melihat sang Ayah sedari tadi.
"Dikamar, kamu panggil gih" jawab Mama Jessie dan dibalas anggukan dari Jessie
"Wizi, tunggu sebentar ya" Wizi pun hanya membalas dengan mmengcungkan jempol saja.
"Ayo duduk" Ajak Mama Jessie, Wizi pun menurutinya dan langsung duduk "Gimana kuliahnya? Kamu jurusan apa Zi?"
"Lancar kok Ma, Wizi masuk jurusan Sastra Inggris" Jawab Wizi tak lupa dengan senyum manisnya
"Sastra? Wahh bisa dong buatin Mama puisi" Canda Mama Jessie, Wizi pun yang mendengar Hanya Tertawa Renyah
"Siap Ma"
"Loh, ada Nak Wizi?" Tanya pria paruh baya yang di duga Papa Jessie, Wizi yang mendengar langsung Berdiri dari kursinya dan Bersalaman, uhh Wizi yang sopan.
"Iya Pa, Papa Apa kabar?" Tak heran kenapa Wizi memanggil orang tua Jessie dengan sebutan yang sama dengan Jessie, Mereka sudah menjalin hubungan yang cukup lama, Sekitar 3 tahun.
"Baik, sangat baik. Kamu sudah makan? Ayo makan bersama" Wizi menggeleng
"Wizi sudah makan Pa, Wizi nunggu di luar aja, Jessie nya mau Wizi pinjem, hehe" Jawab Wizi dengan cengiran Khas nya.
Jessie menggeleng ribut
" Gak mau! Wizi juga makan!" Oh ayolah, Jangan buat Wizi gemas dengan Bibir Jessie yang Mencebik itu."Yaudah, kamu Nanti mampir aja di jalan, makan berdua sama Wizi" Ujar sang Mama
"Oke Ma! Yaudah, Jessie sama Wizi pamit." Jawabnya sambil Mengacungkan Jempolnya disusul dengan Mencium Punggung tangan orang tuanya, Wizi pun begitu.
"Yasudah, Jessie nya saya pinjem ya Ma, Pa. Assalamualaikum!"
"Waalaikumsalam" Jawab sejoli paruh baya Kompak
-
Voment nya bro!😂♡
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴀᴅᴇɴ ⌇ ᴡᴏɴᴜ , ᴊᴇᴏɴ's
أدب المراهقين" Rindu, bukan sebatas Ilusi, bukan juga halusinasi, Hanya saja. ada Hati yang Bersemi." -W. A. Z [Seventeen dengan kearifan lokal.]