Dazai sudah lama menantikan hal ini. Tapi [Y/n] malah absen selama 7 hari.
Padahal ujiannya sebentar lagi.
"Akutagawa-kun, Atsushi-kun, kenapa [Y/n]-chan tidak masuk?" tanya Dazai ke kedua sahabat [Y/n].
"Maaf Dazai-san, [Y/n]-chan juga tidak memberitahu kita. Dan ponselnya juga tidak bisa dihubungi." kata Atsushi.
"Hmmm souka."
Dazai gelisah, apa iya gadis itu lari dari tantangan?
Tapi setaunya [Y/n] bukan seorang yang pengecut.
..
.
.
."Hmm sepertinya [Y/n]-chan memang lari dari tantangannya." kata Dazai sembari menatap kursi kosong yang seharusnya di tempati [Y/n].
"Maaf aku terlambat Sensei." Dazai terkesiap ketika mendengar suara [Y/n].
"Aku kira kau melarikan diri [Y/n]-chan." kata Dazai.
[Y/n] tidak membalas perkataan Dazai, melainkan segera duduk di kursinya.
Ujiannya berjalan tenang dan khidmat sampai--
"KERTAS APA INI [Y/n]." mata [Y/n] membelalak dia lupa menyembunyikan kertas contekkannya.
"Hah? Masa sensei nggak tau?" itu mantra supaya jodoh cepat datang." kata [Y/n].
Kunikida kembali mengamati kertas tersebut.
"Benar ini mantra supaya jodoh cepat datang?" tanya Kunikida.
"Kok sensei nggak percaya? Tanya Dazai coba." kata [Y/n].
"Dazai apa perkataan [Y/n] benar?" tanya Kunikida.
"Hah? Masa sensei tidak tau, itu sempat tenar padahal."
"Nah kan, cepat di catat sensei." pintah [Y/n].
Dan dengan bodohnya Kunikida mengeluarkan notebook miliknya dan segera mencatatnya.
"Susah juga, bahasa apa ini [Y/n]?" tanya Kunikida.
"Bahasa yunani." jawab [Y/n].
"Jadi ini bisa mendatangkan jodohnya?" gumam Kunikida.
"Tapi bohong."
Trak
Pena yang sedang di peggang Kunikida patah menjadi dua bagian."TERUS APA INI [Y/N]? CONTEKKAN?"
"Iya." batin [Y/n].
"Bukan. Itu lirik lagu sensei, Itu loh boyben yang sedang tenar, bities." kata [Y/n].
"Aku tidak peduli, pokoknya aku akan menahan kertas ini dan menyuruh Filly-sensei memeriksanya."
"Ambil aja, kan yang asli disini." ternyata saat [Y/n] menyuruh Kunikida bertanya ke Dazai kesempatan itu digunakan [Y/n] untuk menukar kertasnya.
Ujian telah berlalu, kini hari penentuan datang.
Namun tidak seperti semester lalu yang mengungumkan hasil lewat papan pengunguman.
Semester ini mengungumkan hasil saat upacara. Jadi [Y/n] yang biasanya bolos saat upacara terpaksa hadir.
"Ya Tuhan, ampunilah segala dosa [Y/n]. [Y/n] tau [Y/n] salah karna nggak belajar malah ngefangirl mulu, dan pas ulangan nyotek plus kibulin Kunikida-sensei. Tapi kali ini [Y/n] harus dapat peringkat satu.
Biar manusia perban menjauh dari kehidupan [Y/n] yang tenang ini." kira-kira itulah doa yang [Y/n] panjatkan."Sekarang waktu mengungumkan peringkat."
Selama pengunguman peringkat [Y/n] tak henti memanjatkan Doa.
"[Y/n] kalau kau mau memanjatkan doa sekarang tidak ada gunanya. Seharusnya kau lakukan sebelum ujian dimulai." kata Akutagawa.
"Diam kau pria tak beralis, setidaknya sebelum benar-benar terlambat." kata [Y/n].
"Tapi memang sudah terlambat [Y/n]-chan." Batin Atsushi, tidak mungkin pria itu mengatakannya langsung ke [Y/n].
Karna mengatakan langsung ke [Y/n] sama saja ngajak gelud.
"Peringkat dua diraih oleh....."
[Y/n] kini sudah pasrah.
"Dazai Osamu."
"ALHAMDULILLAH [Y/N] MENANG MAK." tanpa sadar [Y/n] berteriak.
"Peringkat satu diraih Oleh [Full name]."
"Teriaknya kecepatan [Y/n]-chan." batin Atsushi lagi.
Tbc.
Gimana??
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival [Dazai x Reader] School Laifu
Fanfiction[COMPLETED] Memperebutkan pringkat? kalian salah besar. Yang dazai incar sebenarnya adalah tempat nomor satu di hati [Y/n]. Koleb dari peaa untuq nyemangatin pejuang ukk. More info in intro