3. Saja

2.2K 378 89
                                    

Dazai sudah lama menantikan hal ini. Tapi [Y/n] malah absen selama 7 hari.

Padahal ujiannya sebentar lagi.

"Akutagawa-kun, Atsushi-kun, kenapa [Y/n]-chan tidak masuk?" tanya Dazai ke kedua sahabat [Y/n].

"Maaf Dazai-san, [Y/n]-chan juga tidak memberitahu kita. Dan ponselnya juga tidak bisa dihubungi." kata Atsushi.

"Hmmm souka."

Dazai gelisah, apa iya gadis itu lari dari tantangan?

Tapi setaunya [Y/n] bukan seorang yang pengecut.

..
.
.
.

"Hmm sepertinya [Y/n]-chan memang lari dari tantangannya." kata Dazai sembari menatap kursi kosong yang seharusnya di tempati [Y/n].

"Maaf aku terlambat Sensei." Dazai terkesiap ketika mendengar suara [Y/n].

"Aku kira kau melarikan diri [Y/n]-chan." kata Dazai.

[Y/n] tidak membalas perkataan Dazai, melainkan segera duduk di kursinya.

Ujiannya berjalan tenang dan khidmat sampai--

"KERTAS APA INI [Y/n]." mata [Y/n] membelalak dia lupa menyembunyikan kertas contekkannya.

"Hah? Masa sensei nggak tau?" itu mantra supaya jodoh cepat datang." kata [Y/n].

Kunikida kembali  mengamati kertas tersebut.

"Benar ini mantra supaya jodoh cepat datang?" tanya Kunikida.

"Kok sensei nggak percaya? Tanya Dazai coba." kata [Y/n].

"Dazai apa perkataan [Y/n] benar?" tanya Kunikida.

"Hah? Masa sensei tidak tau, itu sempat tenar padahal."

"Nah kan, cepat di catat sensei." pintah [Y/n].

Dan dengan bodohnya Kunikida mengeluarkan notebook miliknya dan segera mencatatnya.

"Susah juga, bahasa apa ini [Y/n]?" tanya Kunikida.

"Bahasa yunani." jawab [Y/n].

"Jadi ini bisa mendatangkan jodohnya?" gumam Kunikida.

"Tapi bohong."

Trak
Pena yang sedang di peggang Kunikida patah menjadi dua bagian.

"TERUS APA INI [Y/N]? CONTEKKAN?"

"Iya." batin [Y/n].

"Bukan. Itu lirik lagu sensei, Itu loh boyben yang sedang tenar, bities." kata [Y/n].

"Aku tidak peduli, pokoknya aku akan menahan kertas ini dan menyuruh Filly-sensei memeriksanya."

"Ambil aja, kan yang asli disini." ternyata saat [Y/n] menyuruh Kunikida bertanya ke Dazai kesempatan itu digunakan [Y/n] untuk menukar kertasnya.




Ujian telah berlalu, kini hari penentuan datang.

Namun tidak seperti semester lalu yang mengungumkan hasil lewat papan pengunguman.

Semester ini mengungumkan hasil saat upacara. Jadi [Y/n] yang biasanya  bolos saat upacara terpaksa hadir.

"Ya Tuhan, ampunilah segala dosa [Y/n]. [Y/n] tau [Y/n] salah karna nggak belajar malah ngefangirl mulu, dan pas ulangan nyotek plus kibulin Kunikida-sensei.  Tapi kali ini [Y/n] harus dapat peringkat satu.
Biar manusia perban menjauh dari kehidupan [Y/n] yang tenang ini." kira-kira itulah doa yang [Y/n] panjatkan.

"Sekarang waktu mengungumkan peringkat."

Selama pengunguman peringkat [Y/n] tak henti memanjatkan Doa.

"[Y/n] kalau kau mau memanjatkan doa sekarang tidak ada gunanya. Seharusnya kau lakukan sebelum ujian dimulai." kata Akutagawa.

"Diam kau pria tak beralis, setidaknya sebelum benar-benar terlambat." kata [Y/n].

"Tapi memang sudah terlambat [Y/n]-chan." Batin Atsushi, tidak mungkin pria itu mengatakannya langsung ke [Y/n].

Karna mengatakan langsung ke [Y/n] sama saja ngajak gelud.

"Peringkat dua diraih oleh....."

[Y/n] kini sudah pasrah.

"Dazai Osamu."

"ALHAMDULILLAH [Y/N] MENANG MAK." tanpa sadar [Y/n] berteriak.

"Peringkat satu diraih Oleh [Full name]."

"Teriaknya kecepatan [Y/n]-chan." batin Atsushi lagi.



Tbc.

Gimana??





Rival [Dazai x Reader] School LaifuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang