"Dara , kamu sudah dapat undangan?"
"Undangan apa sa?"
"Undangan untuk wali murid , kan ini mau pembagian rapot"
"Oh sudah , tapi sudah ku buang "
"Lah kok dibuang?"
"Tadi aku beli gorengan di warung bu siti terus undangannya ku jadikan tempat untuk gorenganku"
"Yaampun daraaaaa"
"Itu kan sama seperti membantu bu siti"
"Ih bantuin apa coba"
"Ya biar bu siti bisa menghemat kertas buat gorengan"
"Ah suka suka kamu lah , cepat ambil lagi di ruang tata usaha"
"Ga ah , aku malas. Mana punyamu?"
"Mau buat apa?"
"Buat perahu kertas"
"Abis gitu?"
"Tak suruh berlayar sendiri , sapa tau sampai ke ibuku"
Isa terdiam sejenak karena dia tau kalau aku sangat rindu ibu.
"Ayo ke meja guru , ambil kertas undangannya lagi"
"Yaampun isa , kan aku sudah bilang malas"
"Ayahmu kan perlu tau kalo ada pembagian rapot"
"Rapotku tidak diambil juga gapapa" sambil tertawa kecil
"Terserah kamu lah, nanti aku bilang aja ke om herlambang"
"Nah gitu lebih enak, kan aku ga perlu ke ruang tata usaha cuman ambil kertas ga penting"
"Dasar adara pemalas"
"Masa bodo hahaha"Isa adalah sahabatku dari sd sampai sekarang , kita selalu bersekolah ditempat yang sama. Bahkan meskipun kelasnya diacak , kita selalu sekelas , jadi kita selalu duduk sebangku . Nama aslinya adalah louisa raina , tapi aku dari dulu suka manggil isa , biar keliatan jawanya hehe . Papanya asli indo mamanya blesteran indo -jerman , isa anak ke 2 dari 2 bersaudara. Kata isa , papa dan mamanya bertemu pertama kali pas kejadian tri sakti. Mereka sama sama aktivis mahasiswa. Dulu isa pernah marah waktu aku manggil dia beda sendiri .
"Namaku itu louisa , kenapa kamu manggilnya isa!"
"Soalnya nama isa lebih mudah disebut dan terlihat sebagai pribumi" sambil tersenyum
"Tapi kan bagusan dipanggil louis atau raina"
"Aku manggil namamu dengan apa yang aku suka , kalopun kamu gasuka ya gapapa, kan aku gamaksa kamu suka dipanggil isa "
"Ah yauda terserah kamu"
"Iya isa cantik jangan marah ya"
"Nyebelin ih"
"Iya iya maaf , tapi aku tetap manggilnya isa"
"Terserahhhhhhhhhhhhh"
"Oke" sambil tertawa.**
"Eh sa , om adi sudah datang tuh didepan gerbang , cepet pulang gih , bosen liat kamu"
"Ah papa kenapa selalu ontime kalo jemput "
"Yaudah cepet sana pergi"
"Yauda aku pulang dulu , jangan lupa bilang ke om herlambang kalo besok rapotan"
"Iyaiya , yaudah hatihati"
"Oke"**
Galama setelah isa dijemput , ayahku datang naik motor klasiknya
"mbak dara kok sendirian?ayo mas herlambang anterin pulang"
"Ah ayah, tumben pakai motor?"
"Iya lagi pengen pakai motor ini, dulu ayah mulai temenan sampai nikah sama ibumu suka keliling keliling pakai motor ini"
"Loh bukannya ayah sudah punya mobil ya? Kok pakai motor?"
"Kata ibumu dia lebih suka naik motor ini soalnya lebih romantis"
"Bisa aja si ibu hahaha"
"Ayo makan bakso asli solo meskipun buatnya di surabaya"
"Ayoooo" kataku dengan lantang
"Oh iya besok pengambilan rapot yah , jam 10 di kelasku"
"Okeoke"**
Assalamualaikum ibu
Ibu dimana? Dara rindu . Ini sudah surat yang ratusan dara buat , dan sampai sekarang dara gatau harus ngirim surat ini kemana. Besok ada pembagian rapot bu , ibu gamau datang ke sekolahnya dara ta? Nanti dara kenalkan ke bu nanik , dia sangat baik sama dara bu. Ibu gamau pulang ta? Kenapa ibu betah disana? Ibu ga rindu dara sama ayah ta?. Cepet pulang bu , rumah kita masih sama kok.
Wassalamualaikum ibu
Peluk jauh ,
Adara adreanna
KAMU SEDANG MEMBACA
jingga
Teen FictionNamaku adara adreanna , diambil dari bahasa yunani. Adara yang berarti cantik dan adreanna yang berarti keberanian Dia adalah Jingga , sosok laki laki yang aku cintai . Dia gagah dan manis. Tio , seseorang yang berhati lembut . Dia tampan dan keren...