I want to protect once more before they change to tears
I don't have enough words but I will say it as it is
(Crystal Snow - BTS)
*Euphoria -Jeon Jungkook*
Kim Soojin
Sudah tiga minggu, BTS mempromosikan Fake Love di seluruh music show Korea. Sudah tiga minggu pula aku sangat jarang bertemu dengan jungkook. Ia sibuk dengan promosinya, sementara aku sibuk dengan persiapan keberangkatanku untuk internship di New York, September nanti.
Hari ini kudengar adalah hari terakhir promosi mereka di music show, dan mereka akan melalukan persiapan comeback seri terakhir dari Love YourSelf pada Agustus nanti. Aku pun menyalakan TV untuk menonton penampilan mereka, ketika itu IPhone ku berbunyi.
Dengan bingung aku langsung mengangkatnya. "Oppa? Bagaimana bisa menelponku? Bukankah-"
"Soojin-ah. Halmeoni ga"*Euphoria -Jeon Jungkook*
Jeon Jungkook
Aku menggigit bibir bawahku. Sudah tidak konsentrasi lagi untuk berbicara di Vlive kami ini. Yoongi hyung beberapa Kali memegang tanganku, berusaha menenangkanku. Begitu siaran Vlive kami selesai, kami semua pun bergegas pergi untuk menuju rumah duka. Sesampainya di sana, dengan cepat kami menemukan Jin Hyung.
Ya nenek dari Jin Hyung baru saja meninggal dunia.
"Hyung.... Kami turut berduka cita." Kami bergantian memeluk Jin Hyung.
Setelah memberikan penghormatan, Jin Hyung memanggilku "Putakhae Jungkook-ah"
"Ne Hyung" Aku mengangguk dan menuju ruang jamuan. Dari kejauhan aku dapat melihatnya, ia terlihat lifeless. Ia tidak berhenti menyajikan makanan untuk para pelayat yang datang. Aku langsung berjalan kearahnya dan menarik tangannya. "Ya apa yang kamu lakukan?? Lepaskan!" Ia melotot tajam.
"Soojin-ah.... Jebal kamu harus makan" Aku terus memegang tangannya, membuat perhatian orang di sekeliling kami tertuju pada kami. Ia memandangku. Aku tahu dia menahan tangisnya. "Halmeoni ga..."
"Ara" Aku melihat air matanya mulai jatuh. "Ini salahku..."
"Anni, ini bukan salah siapa siapa, kajja kamu harus makan. Kamu ingin mengurus pemakaman Halmeoni sampai selesai kan? Kamu harus memiliki tenaga" Dengan lembut aku menggandengnya. Dari ruangan yang berbeda aku melihat Jin Hyung mengisyaratkan sesuatu. "Gomawo Jungkook-ah" ujarnya. Aku mengangguk dan membawa Soojin keluar dari ruangan. "Ingin makan apa?" Ia hanya diam. "Soojin-ah" "Aku" Kami berhenti ditaman rumah duka. "Huwaaa"
Akhirnya tangisnya pecah. Tangis dari seorang perempuan yang memiliki kepribadian yang keras bagaikan jarang ditengah laut. Aku memajukan tubuhku Dan langsung menariknya ke dalam pelukkanku. "Menangislah"*Euphoria -Jeon Jungkook*
Aku menuntun Soojin yang berjalan gontai masuk ke dalam kamarnya. Ia nail ke atas kasur dan merebahkan dirinya, aku pun mengikutinya. Aku berjanji kepada Jin Hyung untuk menemani Soojin sampai ia tertidur.
Kami berbaring sambil menghadap satu sama lain. "Wae?"
"Apa yang kenapa soojin-ah?"
"Kenapa kamu tidak mengatakan apa apa untuk menenangkanku?" Ia terlihat sedih. Aku tersenyum sambil menyingkap poninya yang hampir menutupi matanya itu. "Aku tidak akan mengatakan apa pun menenangkanmu. Kamu tahu aku tidak bisa mengatakan hal hal yang terlalu cheesy."
"Wae?"
"Karena aku akan disini bersamamu untuk membuatmu lebih kuat." Secercah senyuman manisnya mulai terlihat.
"Gomawo.... Jeon.... "lanjut---->
VOTE KAWAN!!
SORRY JARANG UPDATE
DAN SORRY KALO CERITANYA AGAK AMBIGU GITU :)
TQTQ
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria •Jeon_Jungkook•
Short Story"Why am I finding an excuse to call you like I'm a sinner" -Jeon Jungkook #SELAMAT MEMBACA#