Prolog

40 4 4
                                    

Entah dorongan besar apa yang begitu kuat hingga selalu mengarah padamu dan membawaku kembali jatuh dengan kekalutan hati yang sama. Rasa sesal takkan terjadi jika dulu aku menemuimu untuk yang terakhir kali sebelum kamu beranjak pergi. Namun bukannya meringkus ragu, aku malah memilih berteman ego dan mengurung diri di rumah.

Berawal dari sebuah kesalahpahaman antara anak-anak kecil dengan akhir penyesalan yang masih terbawa hingga beranjak dewasa. Sehari dua hari hingga bertahun-tahun, kenangan tak serta merta keluar dari palung hati. Seolah sudah menetap sebagai rumah secara sadar maupun kalap. Meskipun begitu, Penantian hadirmu pasti segera usai. Akan tiba hari dimana kita kembali bertatap muka dan kembali bercengkerama.

RENJANA JUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang