Suasana dikelas saat jam istirahat sangat lah ramai disaat itu. Sekumpulan anak laki laki di kelas 11 MIPA 3 sedang mengepoi teman di kumpulan itu.
"Weh ryl, kok komenan si fania gak lu reply sih?" Tanya Syahrier teman pemilik nama Darryl itu.
"Lah emang kenapa? Suka suka gue lah." Jawab Darryl dengan sewot.
"Lah kok lu gitu jawabnya? Lu lagi berantem kali ama dia?" Tanya teman Darryl yang bernama Sami atau biasa di panggil Sam.
"Nggak juga sih, gue lagi jenuh aja gitu ama dia, pengen nyari yang baru aja." Kata Darryl.
"Lahh lahhh parah banget luu, emang lu mau ngegebet siapa?" Tanya Sam lagi.
"Adalahh ntar juga lu tau."
####
"Oke jadi disini siapa yang mau mendaftar menjadi MPK dan OSIS bisa datang langsung di lapangan ya." Ucap salah satu anak OSIS kelas 12 itu.
"Iya kak." Sahut anak anak di kelas itu.
"Oke terima kasih." Ucapnya anak OSIS itu lalu langsung pergi meninggalkan kelas.
"Ca lu mau masuk OSIS gak?" Tanya Stevi kepada Tasya.
"Gue mau masuk MPK aja deh gak mau OSIS." Jawab Tasya.
"Gue MPK atau OSIS yaa?" Tanya Stevi pada dirinya sendiri.
"Weh belakang lu mau ikut MPK atau OSIS gak?" Tanya Stevi kepada Nadya dan Ara.
"Aduh nggak deh males gue ngikutnya mending gue dirunah dari pada ikut begituan." Jawab Ara.
"Gue ikut tapi daftar nya OSIS aja." Jawab Nadya.
"Aduh gue apaa yaaa bingung gue." Stevi mengaduh pada dirinya sendiri. "Eh kantin yuk lagi butuh es teh ibu kantin gue kalo suruh mikir." Ajak Stevi.
"Kuy aja gue mah." Jawab Ara dan Nadya serempak.
"Woy lu mau ikut gak kekantin." Ajak Stevi ke sebelahnya itu.
"Yuk."
Setelah sesampainya dikantin mereka mendengar suara berisik dan kegaduhan setelah di cari penyebabnya, ternyata ada seorang anak laki laki yang sedang bermain gitar dengan percaya dirinya dia bermain di kantin bersama teman temannya.
"Aduhhh berisik banget sih cuma ada cowok kek gitu aja berisik nya ampe se afrika selatan." Dumel Ara yang tidak terlalu suka dengan keributan di kantin.
"Weh sya ada si Kak Darryl tuh yang bikin cewek cewek dag dig dug." Bisik Stevi ke Tasya.
Tasya yang sudah melihat dari kejauhan hanya menjawab iyaan saja ke Stevi, saat Tasya dan lainnya melewati tempat duduk kantin yang berada di kantin ntah kenapa Darryl melihat ke arahnya dan tersenyum, sementara Tasya yang bingung itu hanya tersernyum tipis dan melanjutkan jalan ke ibu ibu penjual es.
"Makasih bu." Ucap Stevi ke ibu penjual es teh tersebut. "Udah weh langsung balik kelas? Atau mau duduk di sini dulu." Tanya Stevi ke teman temannya.
"Gak mau ihh gue mau ke kelas aja berisik banget abisnya gara gara ada tu cowok, apa gantengnya coba." Cerocos Ara.
Ting.....Tong....
Suara bel akhirnya terdengar juga, para siswa ada yang sebagian pulang ada juga yang masih ingin menetap di sekolah untuk main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Le Temps
RomanceAku suka bukan berarti aku gampangan. ~caca Kalo lo emang minta harapan ke gue lu salah orang. -darryl Kisah ini ada yang beberapa scene dari pengalaman pribadi seseorang yang aku ceritain disini