Ganteng Ganteng Benalu

377 61 85
                                    

Kesibukan sebagai mahasiswa baru Fakultas Teknik bisa dibilang cukup menguras tenaga. Apalagi, dengan adanya ospek fakultas dan tugas dari dosen yang rasanya tidak pernah habis. Bisa dibilang, punya waktu rebahan di akhir pekan menjadi salah satu hal yang paling dinanti-nanti oleh para mahasiswa Teknik. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku bagi penghuni Pondok Angsana. Di hari Sabtu pagi yang tenang, mereka sudah berkumpul di meja makan bersama laptop dan alat tulis di samping kanan-kiri mereka.

"Bro, es teh enak nih kayaknya." Lucas yang baru saja selesai mandi, kini bergabung dengan teman-teman satu kosannya.

" Lucas yang baru saja selesai mandi, kini bergabung dengan teman-teman satu kosannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salah satu hal yang patut disyukuri ketika sibuk di akhir pekan adalah: sempat mandi. Pasalnya, dari hari Senin sampai Jumat⁠—bahkan Sabtu jika sedang kena sial kelas pengganti, mandi dua kali sehari adalah sebuah kemewahan. Beban tugas yang cukup banyak membuat mereka lebih memilih untuk lebih fokus pada tugas daripada mandi. Tentu saja, parfum adalah koentji untuk menutupi aroma tubuh mereka yang semerbak.

Koleksi parfum Arya menjadi salah satu sasaran anak Pondok Angsana. Pria kelahiran Bandung itu diam-diam ternyata suka mengoleksi parfum. Sebagai anak kosan yang kurang modal⁠—minus Iyon dan Willy yang tentu saja lebih bermodal, penghuni Pondok Angsana rajin menyambangi kamar Arya dan mencoba berbagai macam wangi parfum. Setidaknya mereka cukup tahu diri untuk tidak menyemprot banyak-banyak, karena parfum yang dibeli Arya bukan parfum refill ala Condet.

"Kemarin kayaknya Bang Arya abis beli Nestea, deh." ucap Iyon sembari menunjuk lemari tempat biasa mereka menyimpan makanan dan minuman kemasan siap saji.

"Sedap! Bikin dulu, ah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sedap! Bikin dulu, ah." ucap Lucas sembari berjalan ke arah rak piring dan mengambil gelas, bersiap untuk membuat Lemon Tea.

"Cas, gue mau satu dong." Tian setengah berteriak meminta Lucas untuk turut membuatkannya, membuat Lucas berdecak malas sambil meraih gelas lain.

"Gue juga, Cas." Hendry ikut menimpali.

"Iyon mau juga dong, Bang Lucas."

"Woke. Ceban, ya?"

"Dih. Orang pelit, kuburannya sempit." sinis Jerico.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jejaka Pondok Angsana | WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang