1 | hopeless love

1.2K 143 16
                                    

(play the song before read)

┏𝙡𝙚𝙚 𝙛𝙚𝙡𝙞𝙭┓

Esok hari, yang aku lihat adalah kalian berdua yang berdiri di samping ranjang, menyambutku dengan senyum indah.

Aku bangkit.

Sekali lagi, meniti jalan tak berujung ini dengan hati yang tak lagi berbentuk.

Sekali lagi, mempercayakan tubuh rapuh ini pada kalian, sahabatku.

Seungmin mengatakannya lebih dahulu, berseru setengah marah atas aku yang tidak segera menghadap ke arah dunia yang mulai bergerak. Sedangkan Hyunjin hanya diam, duduk di pinggir ranjang, mengamati Seungmin yang kesal padaku.

Kami saling bergantung satu sama lain setelah sekian lama hidup sebatang kara.

Orang tua Seungmin meninggal dunia dalam kecelakaan mobil empat tahun silam.

Hyunjin diusir dari rumah akibat orientasi sexual menyimpangnya.

Dan aku, telah dibuang sejak lahir.

Bagiku, menghadapi dunia hitam ini bukan masalah. Aku bisa mengatasinya, tapi tidak dengan dua orang yang lain. Mereka terbiasa bergantung dan kini, akulah tempat mereka bergantung.

Namun, tersisa satu hal yang tidak lagi mampu kupikul sendirian.

Cinta.

🌙

Tidak ada yang tahu jelas, siapa aku, siapa kau dan siapa dia. Kita hidup dalam abu-abu.

Bibirmu tidak pernah bicara karena itu, aku sempat menyalah artikan dari bahasa tubuhmu.

Dari ratusan peluk yang kau berikan, dari ribuan senyum yang kau torehkan. Kenapa harus aku yang jatuh cinta?

Kenapa bukan kau juga?

🌙

Suatu kala, ketika kita saling menatap, aku tidak melihat adanya refleksi dari apa yang aku inginkan. Sekalipun kau tersenyum padaku, seluruh tubuhmu mengatakannya, bahwa aku bukanlah orang yang kau cintai.

Sosok lain itu tidak berdiri jauh.

Kim Seungmin, yang berdiri di antara kita saat menunggu bus adalah orangnya.

Hati ini tidak dapat lagi merasakan sakit, ia sudah hancur sejak lama. Yang dapat kulakukan hanya menatap ke jalanan padat sambil menarik nafas.

Aku yang orang asing ini, hanya bisa berdiri di luar garis tanpa ada harapan, kalian terlalu sempurna untuk dipisahkan.

Tertinggal ribuan langkah di belakang, terengah kala mencoba menggapai punggung kalian. Lelah bukan ukuran lagi, aku muak dan ingin pergi.

Cinta ini bukan lagi kebahagiaan tapi racun. Dalam kesepian tak berujung, aku memimpikan diriku menggantikan Seungmin.

🌙

Seungmin tidak bisa memasak, apalagi Hyunjin. Menjelang waktu makan malam, Seungmin belum pulang dari sekolah, hanya menyisakan aku dan Hyunjin di dalam rumah peninggalan orang tua Seungmin.

Hyunjin selalu bertanya,"Mau kubantu?" Tetapi, yang ia lakukan hanya merusuh.

Anehnya, hari ini Hyunjin berbeda. Bukannya menawarkan bantuan, ia malah memeluk dan bersandar di pundakku dalam diam.

"Lix, aku sayang kamu."

Aku kaku, hilang dalam euphoria.

🌙

Seungmin demam. Tinggallah aku dan Hyunjin yang berangkat berbelanja.

Kami meniti jalanan malam dalam sepi, merasakan dingin menusuk tulang. Dan tiba-tiba, dia yang berdiri di depan, menggenggam tanganku erat.

"Ayo cepat!" Ujarnya,"Kasihan Seungmin menunggu lama."

Pada akhirnya, aku tetaplah tersingkir.

🌙

Saat matahari terbenam, kita duduk di taman, hanya bertiga.

Aku ingat, hari itu aku masih bodoh serta polos. Membiarkan kau menautkan kelingking kami menjadi satu dan menyerukan janji yang kini menggerogoti nafasku.

"Mulai sekarang, kita sahabat!"

Hyunjin, bolehkah aku ingkar?

Kau selalu bilang kita adalah sahabat, dan aku hampir mati karena kalimatmu.

tbc









Little explanation:
Hyunjin isn't Seungmin's boyfriend. Sedangkan mereka bertiga sahabatan dengan Felix sebagai orang yang paling mereka prioritaskan. They love each other. Singkatnya gitu.

Yang masih bingung dan mau tanya-tanya, boleh tulis disini:

heavy shadows • hyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang