(6/10)

2.2K 322 1
                                    

Ketika dia menunjukkan bakatnya ...

◆◆◆

(Name) sebelumnya pernah di tanya oleh beberapa teman sekelasnya tentang bakat apa yang ia miliki. Tapi setelah ia pikir-pikir, sepertinya ia tidak memiliki bakat apapun. Memasak saja dibilang tidak enak, bermain basket pun bolanya tidak bisa ia masukkan ke dalam ring, apalagi melindungi diri? Dan temannya bilang mungkin karena tekanan karena memiliki seorang kakak yang jenius dan berbakat di bidang olahraga.

Menghela napas pelan, (Name) pun memilih berjalan mengelilingi sekolah bermaksud mencari udara segar. Namun, langkah kakinya malah membawanya menuju gym sekolah dimana kakaknya tengah latih tanding dengan sekolah lain. (Name) yang mengintip dari celah pintu kembali menjauh. Mungkin memang benar adanya bahwa ia tertekan atau mungkin ia sama sekali tidak memiliki bakat.

(Name) berjalan lesu menuju kelasnya yang berada di lantai dua, melewati lapangan sepak bola. Saat ia melewati lapangan sepak bola, ia melihat sebuah bola kaki menggelinding ke arahnya.

"Aomine-san! Bisakah kau mengambilnya untuk kami?" teriak anak laki-laki yang bermain bola kaki tadi.

(Name) pun mengangguk, kedua tangannya mengambil bola itu dan berjalan ke arah mereka. "Ini, ah tapi ... bolehkah aku mencobanya sekali?" tanya (Name).

"Tentu saja boleh!"

Bonus

"Aomine-senpai! Adikmu sungguh luar biasa!"

"Haah? Apanya yang luar biasa?"

"Adikmu ... saat kami melawan SMA lain dalam pertandingan bola kaki, dia berhasil mencetak skor 5-0! Sungguh, taktiknya, kecepatannya, dan ketepatannya sungguh luar biasa!"

"Benarkah?"

"Nii-chan! Akhirnya aku menang dan aku tahu bakatku! Aku cocok di bidang bola kaki!"

"Whoa, omedetou (Name)."

"Un! Arigatou!"

Dia membuatku sangat bangga.

My Lovely Sister || Aomine DaikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang