MALAM

47 10 5
                                    

Kenapa? Kau hilang sebagai kenangan dan muncul sebagai luka? Datang untuk memperbaiki semua namun pergi lagi tanpa kata-

-kim shi woon-

Perkerjaan shi woon sudah selesai dia berjalan pulang dengan semangat meski banyak yang terjadi hari ini entah mengapa bibirnya masih terangkat dan tersenyum melambangkan dia sedang bahagia. Dan lagi pun ia tak bisa terus berlarut daklam perasaannya yang terluka.

"Halmoni pasti akan senang ku bawakan ttaebboki dia pasti sangat menyukainya."senandung shi woon yang seperti habis menjalankan tugas negara dan pulang ia tak sabar bertemu dengan nenek nya yang jahat namun sangat ia rindukan itu

Namun entah mengapa hari yang sudah dini hari yang membuat sunyi tempat hanya suara angin yang terdengar karna shi woon mengambil jalan pintas dia lewat gang yang akan mengubungkanya langsung dengan jalan raya dirumahnya

Namun yang tadinya shi woon gembira dan tersenyum dia mengentikan langkahnya karna mendengar sesuatu dengan memberanikan diri salah dengan bodohnya dia mencari asal suara itu dan menemukan asal suara tersebut alangkah terkejutnya dia matanya menjadi bulat besar keringatnnya berkecucuran ttaebbokki yang berada digengamannya jatuh dia gugup suara jantungnya bahkan bisa didengar.

Disebrang jalan shiwoon melihat seorang terluka karna mengalami keclakaan yang diakibatkan karna sepeda motor yang ditumpanginnya

Laki laki itu tampak lemas dia tak bisa bergerak dari tempat itu karna kakinya tertimpa sepeda motor,shi woon mehilangkan rasa takutnya dan berlari menolong laki laki itu

"kau tak apa apa?."tanya shiwoon yang kwatir dia berusaha menyingkirkan sepedah motor itu dari laki laki itu setelah berhasil menyingkirkan sepedah motor dari kaki laki laki itu diberusaha melepas helm yang dipakainya dan membawa laki laki itu ditempat yang nyaman

"bagaimana kau bisa terluka hah!."tanya shiwoon tanpa jawaban dari laki laki itu

"sebentar tunggu disini." Shi woon berlari mengangbil tasnya yang disebrang jalan karna disitu ada p3k dan shi woon mulai memgobati laki laki itu

Namun anehnya laki laki itu tak bergeming sama sekali meski pun tangan dan kakinya luka parah

"nama mu siapa?."tanya shi woon

"ong seongwoo."jawab pelan laki laki itu

"wuu bagaimana kau bisa jatuh hah kau terluka parah dan lagi jika aku tidak lewat sini tadi kau bagaimana dan mengapa kau tidak teriak minta tolong pada orang hah! Kau tau kan bahwa jalanan ini sepi dan jarang orang lewat jika tidak ada yang menolongmu kau akan bagaimana---." Kata kata shiwoon terputus karna ong memeluknya dengan erat

"aku merindukanmu kenapa kau kemarin tidak datang menjemputku apa kau tidak merindukanku."

"ong apa maksudmu aku shi woon." Kata shi woon yang bingung dengan situasi yang terjadi

"apa ini dia pria asing yang lansung melukku seharusnya aku marah." Namun saat melihat wajah ong shi woon hanya bisa menghela nafas panjang wajahnya seperti beban atau dia sudah terlalu bnayak menangug beban

"tolong seperti ini sebentar lagi aku kedinginan ibu."

Shi woon hanya bisa pasrah dia tak bisa menolak ataupun membalas karna pelukan itu juga tak ditujukan untuknya

Yah malam itu berakir membingungkan untuk shi woon setelah mengobati ong yang masih linglung dia memesankan taksi ong karna dia tak bisa mengantarkan ong karna ditunggu neneknya di rumah.

......

"Yaa...woonie bangun! Apa kau tak akan pergi ke kampus?" Suara khas nenek shi woon dengan nada agak keras

"Heolmoni kau taukan kemarin aku pulang larut biatkan aku tidur 5 menit lagi yah yah." Mohon shi woon dengan berusaha membuka matanya yang masih tidak ingin terbuka dan dia melanjutkan tidurnya

"CEPAT!! BANGUN!! MANDI!!! dan SARAPAN!!!."nada keras nenek shi woon

yang langsung dituruti shi woon entah mengapa suara nenek shi woon selalu jadi hipnotis tersendiri bagi shi woon pasalnya shi woon langsung berdiri dan pergi ke kamar mandi

....

Setelah beberapa menit ia bersiap shi won langsung akan menuju ke ruang tengah di mana shi won dan neneknya akan sarapan.ia memakai pakaian yang sederhana karna shi won sendiri tak mempuyai uang untuk membeli baju untuk dirinya sendiri karna dia lebih suka membelikan baju untuk neneknya yang sangat cerewet itu. 

meski nenek shi won sudah mengatakan beberapa kali dan menolak setiap kali ada kesempatan shi won selalu mengelak bahkan langsung menyipan baju yang di belinya langsung ke almari neneknya agar nenek sendiri tidak begitu karna usianya yang sudah mulai melupakan hal kecil.

"Woonie sarapan dulu."kata halmoni yang agak keras agar shi woon mendengarnya

"Iya...nenek." Jawab shi woon dengan berjalan menuju ruang makan

Ya ruang makan dirumah shi woon memang tak besar pasalnya mereka hanya mengontrak dipingir kota seoul yang dengan kontrakan yang sederhana namun ada kedai kecil didepan rumah untuk berjualan jjangmyeong

Shi woon pun memakan makanannya dengan lahap seperti dikejar oleh anjing

"Pelan pelan wooniee-- sebelum nenek melanjutkan kata katanya

Uhuk... uhuk... uhuk... shi woon tersedak

"Kau itu belum nenek selesai berbicara sudah tersedak kan pelan pelan saja kalau makan kau ini perempuan makan yang anggun."

"Heehehe...hehehe...."cengenges shiwoon tanpa dosa dengan menunjukkan gigi putihnya yang rapi dan tangan nya yang sibuk memegangi mangkok kecil dan sumpit nya

Setelah selesai makan dan minum air shi woon pun akan berangakat dan pamitan namun

"Stop!!."

"Ada apa halmoni ku yang cantik yang gk mirip sama song hye kyo."

"Kamu kira bisa makan gratis tidak semudah itu antonio ini ada yang pesen jjangmyeon 2 bungkus layani dengan baik sopan santun tetap dijaga mengerti apa pendoman kitaa!!."

"Pelangan adalah kekasih perlakukan dia dengan penuh cinta dan sopan santun." Jawab shi woon dengan memutar malas matanya

"Shi woon! Kau harus siap! Tegap!."tegas nenek berteriak

"Siap komandan shi woon agen 98 menuju target mohon ijinkan."seketika shi woon menjadi tegas

"Siap ijinkan."

....

-MASK-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang